Kakak tertua?
Apa yang mereka bicarakan?
Randika sama sekali tidak mengingat bahwa dia menerima orang sebanyak ini setelah dia kembali ke Indonesia.
Terlebih lagi, mereka benar-benar lemah, mana mungkin dia mengangkat mereka menjadi komplotannya?
Randika terdiam beberapa saat, tidak tahu harus berbuat apa.
Semua karyawan yang ada di lobi depan juga sama terkejutnya, mereka menatap bingung ke arah Randika. Mereka sudah tahu tentang legenda Randika di kantor ini, tetapi dia tidak menyangka bahwa Randika sampai memiliki anak buah seperti ini.
Lalu dari arah pria berjas hitam itu terdengar suara. "Sapaan kalian sama sekali tidak menyentuh hati kakak tertua kita, ulangi sekali lagi! Kali ini suara kalian harus lebih lantang, lebih kompak dan lebih tulus lagi!"
"Salam kakak tertua!"
Kali ini 20 orang tersebut membungkuk dan menyapa Randika dengan suara yang lebih keras daripada sebelumnya.
Pada saat ini, semua orang menjadi penasaran apa yang sebenarnya sedang terjadi.