Download App
7.14% Legend of Twin Dragon / Chapter 1: Chapter 1: Graduation Day
Legend of Twin Dragon Legend of Twin Dragon original

Legend of Twin Dragon

Author: Dante_Uchiha

© WebNovel

Chapter 1: Chapter 1: Graduation Day

"VENTUS AYO BANGUN!" teriak Sasuke.

Ventus terbangun pagi hari, saudari kembarnya yaitu Mizuki sudah bersiap untuk bersekolah. "Pagi ayah." kata Ventus melihat foto ayahnya yang tergantung di dinding kamat. Ventus segera mandi dan bersiap untuk sekolah.

"Ventus...kebiasaanmu telat bangun sangat buruk." omel Mizuki kesal. Sasuke hanya tertawa kecil melihat tingkah kedua keponakannya tersebut.

"Diamlah Mizuki, kau juga kalau tidur tidak bisa tenang...aku begini juga karena kamu." balas Ventus.

"Sudah-sudah, kalian sarapan dulu. Bibi dan paman akan mencoba mengosongkan jadwal minggu depan untuk datang ke hari kelulusan kalian." kata Mirka sambil memasak didapur "Bibi, ayah itu seperti apa orangnya?" tanya Ventus tiba-tiba.

Mirka sedikit terkejut dengan pertanyaan tiba-tiba tersebut, tapi kemudian ekspresinya kembali melunak, "Ayah kalian ya?" ujarnya sambil sedikit mengingat-ngingat, "Dia orangnya baik dan sangat perhatian. Bahkan semua murid dan pengikutnya sangat perhatian dengannya." jawab Mirka lembut.

Ventus membayangkan apa yang dikatakan bibinya, sebaik itukah ayahnya? Benarkah seorang pria yang pergi dan meninggalkan anaknya saat masih bayi itu bisa disebut orang baik? Ventus menyimpan semua itu rapat-rapat dengan harapan suatu saat bila bertemu sang ayah dia bisa mendapatkan jawabannya.

"Ventus! Segera makan sarapannya." desak Mizuki kesal sambil menginjak kaki Ventus, membuyarkan pikiran anak berambut cokelat emas itu.

"OOOOOUUUCCCHHH! Mizuki! Iya iya....selamat makan." gerutu Ventus lalu menikmati sarapannya. Mizuki yang selesai terlebih dahulu segera menuju pintu depan dan memakai sepatu, Ventus menyusul tidak lama kemudian.

"Ayah kami berangkat dulu." kata Ventus ke sebuah foto lelaki berambut perak dan berjubah biru, lalu ia dan Mizuki segera berangkat.

Ventus dan Mizuki berjalan ke sekolah bersama teman-teman mereka dari kelas 3-1, sepanjang perjalanan mereka mengobrol tentang ujian sejarah yang nanti akan dihadapi.

"Kira-kira ulasan kemarin keluar tidak ya?" keluh Haruki.

"Sudah jangan mengeluh, nanti kalau ada kesempatan akan aku berikan contekannya." kata Mizuki santai,

"Lebih baik jangan deh, kalau matematika tidak masalah." kata Ventus dengan ringan. Selama perjalanan, mereka membahas sesuatu yang menarik bahkan setelah sampai di sekolah.

"Kau dengar bahwa Twin Dragon Day bertepatan dengan hari kelulusan kita? kata Kaname yang merupakan teman sekelas Ventus dan Mizuki

"Twin Dragon Day ya? Katanya pada hari itu Twin Dragon Commando memulai jasa besar kepada Kainaldia." kata Haruki, Haruki juga teman sekelas dari Ventus dan MIzuki

"Hal besar ya? kata paman Sasuke, ayahku juga melakukan hal yang cukup besar loh." kata Ventus, Haruki dan Kaname tertawa kecil, sementara Mizuki hanya menghela nafas. Setibanya di sekolah, Mereka berempat langsung masuk ke kelas.

Kelas 3 SMA saat ini sedang minggu kosong sambil tetap menjalankan aktifitas mereka walau tanpa pelajaran dan remidial. Ventus duduk tenang seperti biasanya, sambil melihat keluar. "Baiklah semua duduk dibangku masing-masing." kata seorang guru perempuan masuk ke dalam kelas, dan segera semua murid segera duduk. di bangku mereka masing-masing. "Sensei Mariko, bukannya hari ini tidak ada pelajaran?" tanya Rinju, "Memang tidak ada pelajaran, tetapi aku mau tahu apa rencana kalian untuk Festival Naga Kembar?" tanya Mariko Sensei. Festival Naga kembar aadala sebuah festifal kebudayaan yang diselenggarakan di setiap sekolah dan setiap kelas harus membuat sebuah kegiatan, boleh membuka stand makanan atau pertunjukan seni. "Rinju, kau kan sebagai ketua kelas 3-1, kau segera berembuk bersama semua teman-temanmu." kata Mariko Sensei. Ventus hanya diam saja, sambil terus melihat keluar. "Baik semua.....ada ide untuk Festival Naga Kembar?" tanya Rinju, "Bagaimana kalau kita membuka Maid Caffe?" usul salah satu murid cowok, "Boleh, tapi kalian harus ada yang jadi Buttlernya ya?" tantang Rinju, "Bagaimana kalau Ventus jadi Buttler?" balas Mizuki sambil mengangkat tangan, "EH? kenapa harus aku?" tanya balik Ventus, "Karena kau yang paling cocok jadi Buttler." kata Mizuki sambil menahan tawa kecil bersama teman-temannya, "Baiklah...tapi aku minta satu syarat, Rinju. Mizuki harus juga jadi Maid." kata Ventus dengan ringan, "Ide yang bagus itu." kata murid cowok lainnya, "APA?! tidak ma...", "Setuju." potong Rinju. "Jadi sudah disepakati kalau kita akan membuka Maid Caffe." kata Sensei Mariko mencatat semuanya. "Sensei, boleh bertanya?" kata Ashina sambil mengangkat tangan, "Silakan Ashina." kata Mariko Sensei, "Siapa sebetulnya sosok Twin Dragon?" tanya Ashina.

"Dulu disaat Kainaldia dalam bahaya ancaman monster bernama Shin, clan Uchiha Shadow menurunkan sebuah team yang dipimpin oleh sang Master Elder Sparda. Team tersebut punya 1 tugas yaitu menghentikan Shin dengan segala cara." kata Sensei Mariko, " Sang Shadow Master mempunya 4 putra dan mereka berhasil mengalahkan sosok monster tanpa wujud tersebut. Putra dari sang Master Elder dijadikan Jinchuriki oleh Shadow Master sendiri, termasuk seorang sepupu mereka yang ikut bersama mereka. Twin Dragon, itulah panggilan clan Uchiha Shadow kepadanya dan menurut legendanya dia punya kekuatan yang sangat besar bahkan sang Shadow Master sendiri tidak bisa melawannya." lanjut Mariko Sensei, "Sang Twin Dragon mulai bertualang ke berbagai dunia yang luas, dan setiap pulang akan membawa teknologi yang kita nikmati saat ini. Beberapa ratus yang lalu, Naga Kembar ternyata melakukan kesalahan yang sangat fatal sehingga dia harus di eksekusi mati oleh clan terbesar di Kainaldia. Banyak anggota clan tersebut mulai menyebutnya Curse of Uchiha atau Ungraceful Shadow Warrior dan masih banyak yang lain." kata Mariko Sensei. Semua murid memperhatikan bahkan Rinju yang sedang berdiri didepan kelas hanya terdiam mendengar hal tersebut. "Sensei, kenapa kita harus merayakan orang yang bersalah?" tanya Giselle, "Kainaldia merasa bahwa kita tidak akan bisa mencapai dan mempunyai teknologi yang cukup ramah lingkungan tanpa jasanya." kata Mariko Sensei, "Memangnya dia melakukan jasa apa saja sih? padahal dia sendiri dihukum mati oleh keluarganya." kata soerang murid cowok, "Dia membentuk juga melatih semua Special Force yang Kainaldia Empire miliki, sebutkan Special Force milik Kainaldia Empire." kata Sensei Mariko, "A-LAWS....Specter?" kata murid cowok tersebut. "Ada yang bisa menjawab? Akan ibu guru beri tambahan nilai loh." kata Mariko Sensei, "A-LAWS, Ghost, Specter, Hunter, Shadow Company dan Delta Team." kata Ventus sambil mengangkat tangan, "Tambahan nilau 20 untuk mata pelajaran sejarah jatuh ke Ventus." kata Mariko Sensei, Ventus tidak merespon sama sekali. "Menurut cerita yang terdengar di luar, Twin Dragon adalah Immortal generasi pertama dari clan Uchiha Shadow dan juga sebagai pioner dari Galactic Trade Union Group." kata Mariko Sensei, "Apa mungkin Twin Dragon akan kembali?" tanya Mizuki, "Menurut legenda dan beberapa ramalan Twin Dragon akan kembali ke Kainaldia bila situasi sudah sangat mengancam keselamatan penduduk, tetapi selama masih bisa diatasi oleh pemerintah, Twin Dragon akan hanya menjadi cerita lama bahkan mitos." kata Mariko Sensei. Seluruh kelas terdiam, bahkan beberapa murid perempuan mulai berbisik tentang apa yang baru saja dijelaskan oleh Sensei Mariko. "Baiklah, jadi kita akan membuat Maid Caffe. Untuk kebutuhan bisa didiskusikan denganku, untuk pakaian mungkin akan aku coba tanyakan ke club drama mungkin mereka mau membuatkan pakaian maid dan buttler." kata Mariko Sensei lalu meninggalkan kelas. Kondisi kelas kembali seperti semula dan semuanya sibuk dengan kegiatan mereka.

Ventus segera keluar dari kelas dan menuju ruang club memanah, peraturan sekolah mengatakan bila masa setelah ujian ahkir siswa/siswi tidak ada remidial dan tergabung dalam club bisa melakukan kegiatan club tersebut. Ventus segera memakai perlengkapan memanah dan mulai berlatih. Selama bersama bersama Sasuke dan dilatih oleh semua pamannya, Ventus adalah Swordman yang cukup handal dan mampu memakai pistol dan Ninjutsu sama seperti sang ayah. Mizuki persis seperti dengan sang ibu yang tidak hanya seorang swordman handal, tetapi Mizuki juga ahli memakai sihir dan Genjutsu sama seperti ibunya. Sasuke bersama 4 istrinya merawat Ventus dan Mizuki dari bayi dan memebesarkan mereka bersama dengan Ashina. Ventus mulai berlatih dan semua konsentrasinya terpusat dalam latihan, tanpa disadari ketua club tersebut juga sedang mengurus pergantian ketua club karena akan lulus musim semi ini. "Sedang berlatih Ventus?" tanya Haru, "Ah Haru....kau sendiri?" tanya balik Ventus, "Mengurus penbentukan pengurus club memanah, sebentar lagi kita akan lulus." kata Haru, "Kau memang seperti kakakku, Haru Uchiha" kata Ventus, "Aku bukan Uchiha dan kukira kau tidak punya kakak." kata Haru, "Aku punya banyak kakak dan salah satunya tinggal bersama kami." kata Ventus, "Kau dan Mizuki cukup beruntung, setidaknya kau dan Mizuki-", kata Haru, "Aku dan Ventus kenapa?" potong Mizuki yang berdiri didepan ruang club, "Mizuki, tumben mampir kemari. Apa club renang dan tenis sedang persiapan pergantian pengurus?" tanya Haru, "Begitulah~" kata Mizuki ringan. "Dia punya mata yang cukup rabun untuk memanah." kata Ventus dengan nada sedikit menghina, "Kau menantangku? baiklah." kata Mizuki, Mizuki segera bersiap dan memakai perlengkapan memanah. "Baiklah, aku yang akan menjadi jurinya, aturannya akan aku buat sama seperti turnamen nasional. Jika kalian bisa tepat berada di lingkaran tengah, maka pointnya 50, lingkaran kedua nilainya 25 dan lingkatan terluar nilainya 10. Apa kalian mengerti?" kata Haru, Ventus dan Mizuki mengangguk, "Kalau begitu dimulai saja. Siap....Bidik....Tembak!" kata Haru, Ventus dan Mizuki segera melepaskan tembakan panah ke arah target, tidak lama Haru segera memeriksa papan target yang sudah ditancapi oleh panah tersebut an memeriksa hasil panahan Ventus dan Mizuki. "Sepertinya hasilnya dimenangkan oleh Ventus, Mizuki kau meleset beberapa centi saja dari titik tengah." kata Haru, Ventus tertawa melihat Mizuki yang cemberut dengan hasil panahannya, Mizuki segera kembali keruang ganti dan kembali memaki seragam. "Haru, nanti malam aku tidak jadi kerumahmu. Aku ada urusan dengan paman Ryofu dan paman Sasuke." kata Ventus, "Ya sudah deh, pahadal Harumi ingin sekali kau bisa mampir." kata Haru, "Harumi apa Haruka? kedua adikmu ituloh naksir sama aku." kata Ventus, "Entahlah....dua adik kembarku memang menyukaimu." kata Haru, Ventus segera kembali memakai seragam dan kembali kekelas. Hari itu Ventus dan Mizuki berunding dengan Rinju untuk persiapan Maid Caffe bersama beberapa teman sekelasnya yang lain sambil ditemani Mariko Sensei, setelah perundingan yang cukup alot tentang menu apa saja yang akan disiapkan ahkirnya disetujui akan jadi Maid Caffe untuk makanan penutup dan snack. Ventus dan Mizuki segera pulang kerumah setelah lonceng pulang sekolah berbunyi, sisah hari sekolah sangat membosankan. Sesampai dirumah Mizuki, Ventus dan Ashina membahas apa yang terjadi disekolah, Ashina adalah putri dari Sasuke dan Mirka dan Ashina punya 4 adik yang bersekolah di SMA yang sama hanya saja mereka berada di kelas 2-3 dan 2-4. Ashina memang dipilih juga oleh Rinju sebagai salah satu Maid untuk Maid Caffe kelas 3-1, seketika ada yang mengetuk pintu kamar Ashina. "Kalian ada disana?" kata seseorang denga suara agak berat dan robotik, "Sebentar paman Ryofu, ah iya kita kan ada latihan terahkir sebelum kelulusan." kata Ashina yang berambut pirang gelap, "Paman akan tunggu kalian di ruang latihan." kata Ryofu dan menuju keruang latihan. Ventus bersama Mizuki segera bersiap dan menuju keruang latihan, ruang latihan tersebut berada di dimensi lain yang waktunya lebih lambat dari waktu normal. Ventus bersama Ashina dan Mizuki memasuki ruang latigan dengan senjata tumpul yang mereka. "Baiklah, ini latihan terahkir sebelum kalian lulus dan boleh bertualang.....kalau begitu, tunjukan apa yang sudah kalian pelajari." kata Ryofu sambil menyiapkan tombak kayu, Ventus bersama Mizuki dan Ashina mulai menyerang Ryofu. Ryofu yang merupakan murid dari Vergil yang secara langsung diajari Vergil 5 seni pedang clan Uchiha dan sudah menguasai seni pedang itu sepenuhnya. Serangan demi serangan dilancarkan oleh Mizuki, Ventus dan Ashina tetapi Ryofu bisa menghadapi mereka dan memantulkan serangan mereka kembali. Ryofu bersama semua muridnya berlatih selama 20 jam di ruang latihan, Ventus bersama Mizuki dan Ashina sudah mencapai tahap Wang Adeph tahap ahkir dan bersiap untuk masuk ke tahap Primal Daoist. "Baiklah latihan terahkir sudah selesai, dan ini jadi latihan terahkir sebelum kalian dapat ijin bertualang." kata Ryofu dengan santai, "Master, boleh aku bertanya?" kata Ventus, "Silakan Ventus." kata Ryofu, "Ayah kan dulu mengajari guru, Ayah orangnya seperti apa?" tanya Ventus, "Ayahmu? orang yang baik dan perhatian. Pernah aku salah melakukan salah satu jurus dan ayahmu mengajari sampai aku bisa melakukan dengan benar." kata Ryofu, "Ayah seperti itukah? pasti ayah banyak musuh." kata Ventus, "Tidak juga, musuh ayahmu sudah dihancurkan bersama dengan pasukan Imperal Grand Xia dan Ji Clan." kata Ryofu. Ventus dan Mizuki terdiam membayangkan sosok ayah mereka yang ada di foto. "Kalian segera istirahat, besok kalian masih sekolah." kata Ryofu, Ventus bersama Mizuki segera kekamar mereka. Ventus segera memakai piyama dan berbaring di ranjang sambil melihat foto ayah dan ibunya, "Masih memikirkan mereka?" tanya Mizuki, "Tentu saja, paman Sasuke dan paman Ryofu mengatakan mereka orang yang baik." kata Ventus, "Kurasa sudah waktunya kita mencari ayah," kata Mizuki, "Kau yakin? kita tidak tahu kemana mulai mencari." kata Ventus, "Kurasa paman tahau sesuatu, tetapi kita harus fokus untuk kelulusan. Kita baru diijinkan bertualang setelah lulus." kata Mizuki, "Benar juga, ayo istirahat." kata Ventus dan merekapun istirahat.

1 Minggu berlalu, dan Festival Twin Dragon dimulai. Selama 1 minggu semua kelas bersiap untuk Festival, Kelas 3-1 juga sudah dihiasi untuk menjadi Maid Caffe. Selama 1 minggu semua murid kelas 3-1 mengumpulkan kebutuhan dan dana dari uang saku mereka untuk membeli kebutuhan dan makanan serta minuman yang diperlukan. Mizuki mendapat pinjaman pakaian maid dari bibi Takano dan Ventus dapat pakaian Buttler peninggalan sang ayah. "Apa semua sudah siap?" kata Rinju yang memakai pakaian Maid dengan rok agak pendek, "YA!" teriak Mizuki bersama Maid dan Buttle yang dipilih dari kelas. Jam 9 pagi festival dibuka dan Pengunjung mulai datang. Maid Caffe juga mulai mendapat pelanggan. MIzuki dan Ventus mulia sibuk, sementara Ashina berada didepan membagikan panflet sekaligus menunjukan tempat duduk untuk pelanggan. Semakin siang Maid Caffe tersebut semakin ramai, Ventus semakin repot melayani semua. "Ventus bisa ikut aku sebentar?" kata Giselle, "Boleh, memangnya ada apa?" balas Ventus, "Ikut saja." kata Giselle berjalan ke atap dan diikuti oleh Ventus, Ventus tetap mengikuti Giselle ke atap. "Sebetulnya ada yang mau aku katakan padamu Ventus, lebih tepatnya aku mau mengakui sesuatu." kata Giselle, "Katakan saja, aku akan mendengar...." kata Ventus tetapi Giselle segera mencium Ventus, "Sebetulnya aku menyukaimu, aku sudah memendam ini sejak tahun la...." Ventus segera memeluk Giselle memotong perkataan Giselle. Giselle hanya bisa menangis terharu, tahu perasaannya terjawab dengan baik. "Giselle, aku menerima pernyataan cintamu. Tapi ada hal yang harus aku lakukan sebelum kita bersama." kata Ventus, "Hal apa? apakah kau dan Mizuki..." tanya Giselle, "Dia saudari kembarku, mana mungkin aku punya hubungan romantis dengan saudari kembarku. "Ah ternyata dia saudarimu, kalau Ashina?" tanya Giselle, "Dia hanya sepupuku...ada hal yang mengganjal, tentang asal usulku...sejak bayi kami dirawat dan dibesarkan oleh paman Sasuke, aku hanya mengenal ayahku dari fotonya saja. Entah mengapa paman menyimpan sesuatu tentang ayahku, dan disaat kami bertanya tentang ayah paman selalu menghindar." kata Ventus, Giselle hanya terdiam. "Setelah lulus ini aku...." Kata Ventus, "Ternyata kalian disini, kami sedang repot dan kalian istirahat? Segera bantu kami." kata Rinju yang muncul, "Baiklah kami kesana." kata Ventus sambil menggandeng tangan Giselle. Festival berlangsung hingga jam 5 sore, dan para guru menyiapkan katu bakar untuk malamnya, beberapa murid kelas 3-1 yang memang mampir membantu membersihkan kelas. Ventus bersama Giselle membereskan piring kotor bercanda, sementara Rinju bersama Ashina dan beberapa murid lain membersihkan kelas. Tidak lama setelah Ventus memutuskan berganti pakaian dikelas, dan kebetulan kelas sedang kosong. Ventus segera melepas celana dan memakai seragamnya, lalu Ventus melepas kemeja buttlernya dan mengambil seragam. Rinju bersama beberapa murid perempuan lain membuka pintu dan tidak sengaja melihat tubuh Ventus yang punya beberapa bekas luka dan cukup atletis. Rinju bersama murid perempuan yang bersama dirinya hanya terdiam melihat tubuh Ventus yang lumayan berbentuk sedang memakai seragam, Giselle yang selesai berganti baju juga masuk ke kelas tidak sengaja melihat tubuh Ventus. Ventus yang berganti pakaian menghadap jendela segera memakai seragam dan berbalik melihat Rinju bersama Giselle dan murid lainnya terdiam dengan wajah memerah karena sudah melihat tubuh atas Ventus. "Apa?" kata Ventus berbalik melihat Rinju dan Giselle bersama beberapa murid perempuan terdiam dengan wajah terpesona dan sedikit mimisan. "Ya sudahlah...." kata Ventus keluar kelas dan menuju ke lapangan

Di lapangan Ventus duduk dibagian kelas 3-1, bersama saudari kembarnya. "Mizuki, apa kau punya rencana untuk mencari ayah?" tanya Mizuki, "Ada 1 tapi kita harus keluar dari kota ini menuju ke Kainaldia." kata Mizuki, "Boleh juga, tetapi.....kira-kira Ayah tahu tidak ya kita mencarinya?" kata Ventus, "Dia pasti tahu, buktinya dia sudah menyiapkan semuanya." kata Mizuki dengan santai, "Kalau begitu Kainaldia adalah tujuan pertama kita." kata Ventus. Ventus dan Mizuki kembali ngobrol biasa dan beberapa teman-teman mereka mulai berkumpul di lapangan, matahari sudah terbenam dan langit mulai gelap, para guru mulai menyalakan api unggun. Ryofu datang dengan sepeda motor merah kebangaannya, setelah turun segera bergabung bersama Mizuki dan Ventus. Teman-teman Ventus dan Mizuki kaget karena melihat sosok Acretia Empire Operator untuk pertama kali tetapi suasana mulai cair ketika Ryofu bercerita tentang latihan dari Ventus dan Mizuku serta tugas-tugas dari clan Uchiha Shadow apa saja yang sudah dikerjakan. "Paman Ryofu, sudah kami putuskan kami akan pergi ke Kainaldia." kata Ventus, "Kainaldia ya? sudah lama aku tidak kesana." kata Ryofu, "Paman sudah pernah kesana?" tanya Giselle, "Tentu saja, ayah Ventus dan Mizuki pernah mengajakku kesana untuk bertemu paman kandung dan kakek kalian." kata Ryofu, "Paman kandung? Paman Sasuke tidak pernah menyebutkan kalau kami punya paman kandung." kata Mizuki, "Dia memang tidak cerita karena suatu hal. Yang pasti kalau kesana kalian harus melapor ke markas clan Uchiha Shadow, kalian sudah mencapai tahap Chunin kan? Paman sudah mendaftarkan nama kalian dan jika kalian siap untuk bertualang akan aku berikan sertifikatnya." kata Ryofu, "Giselle...kau mau ikut denganku?" tanya Ventus, "Tidak Ven, aku akan tetap menunggumu disini." kata Giselle sambil tersenyum, "ccccciiie ciiiieee, yang sedang kasmaran" kata Rinju dan Mizuki bersamaan. Malam berlalu dengan menyenangkan, Ventus dan Mizuki pulang diantar oleh Ryofu dan segera beistirahat agar pada hari senin mereka siap untuk upacara kelulusan karena hari itu adalah hari sabtu.

Hari minggu berlalu seperti biasa dan hari senin tiba, Mizuki dan Ventus duduk di kursi yang sudah ditentukan dan mendengar sambutan dan dari kepala sekolah. Ventus dan Mizuki mendengarkan dengan wajah sedikit bosan. Setelah kepala sekolah selesai memberikan kata sambutan, Rinju kebetulan ditunjuk untuk memberi kata sambutan. Setelah Rinju memberikan kata sambutan dan duduk kembali ke kursinya, upacara pemberian ijazah dimulai dan satu per satu semua murid dipanggil dan semua mendapat ijazah mereka dan upacara kelulusan selesai. Semua murid kelas 3-1 berbicara tentang apa yang akan mereka lakukan dan mereka cukup kaget karena mereka mereka mendengar bahwa Ventus dan Mizuki akan bertualang dan pergi ke Kainaldia. "Kalian yakin akan pergi ke Kainaldia? Yang aku dengar Dark Village penuh dengan hal yang menarik, tidak seperti Grand Xia." kata seorang murid, "Kami punya tugas tersendiri, juga kami harus melapor ke markas utama clan Uchiha Shadow." kaya Mizuki, "Iya kami juga harus mencari informasi tentang ayah kami." kata Ventus, "Kita akan bertemu lagi jika sudah waktunya." kata Mizuki, Ventus hanya tersenyum. Ventus besama Mizuki dan Ashina beranjak pulang dari upacara kelulusan dan sepanjang jalan mereka berbicara apa yang akan terjadi dan rencana mereka di Kaialdia, tidak sadar mereka sudah tiba ditumah dan sudah ditunggu oleh Sasuke dan Mirka. "Kalian sudah sepenuhnya lulus, ayo masuk paman dan bibi sudah menyiapkkan makanan perayaan." kata Sasuke mengajak Ventus, Mizuki dan Ashina masuk kedalam rumah.


CREATORS' THOUGHTS
Dante_Uchiha Dante_Uchiha

terima kasih atas Author Rinju Comic karena sudah memberi ijin memakai karakter Rinju dan Giselle

Creation is hard, cheer me up!

Your gift is the motivation for my creation. Give me more motivation!

Like it ? Add to library!

Have some idea about my story? Comment it and let me know.

next chapter
Load failed, please RETRY

Weekly Power Status

Rank -- Power Ranking
Stone -- Power stone

Batch unlock chapters

Table of Contents

Display Options

Background

Font

Size

Chapter comments

Write a review Reading Status: C1
Fail to post. Please try again
  • Writing Quality
  • Stability of Updates
  • Story Development
  • Character Design
  • World Background

The total score 0.0

Review posted successfully! Read more reviews
Vote with Power Stone
Rank NO.-- Power Ranking
Stone -- Power Stone
Report inappropriate content
error Tip

Report abuse

Paragraph comments

Login