Download App
86.44% Lady Renee / Chapter 102: Keluarga Fern 1

Chapter 102: Keluarga Fern 1

Renee menatap buku tebal yang ada di pangkuannya, itu semua adalah silsilah keluarga Fern yang didapat dari arsip kerajaan yang dibawa oleh sang Ratu.

Leo ada di sampingnya memiliki perasaan yang tidak dapat terlukiskan, seumur-umur ia tidak pernah memikirkan keluarga Fern karena reputasi keluarga itu di mata para bangsawan cukup bagus.

Setelah dipikir-pikir, reputasi itu hanya berlaku untuk kebaikan dan keramahan Celia di mata semua orang, siapa yang akan mengira kalau mereka adalah keluarga pemuja iblis yang telah menyebabkan kesengsaraan di kota Dorthive.

Renee menghela napas, Leo di sampingnya tetap diam, seperti tidak akan menganggu sedikit pun Renee.

Renee membuka lembar pertama dan melihat ada tulisan riwayat terbentuknya keluarga Fern, terlihat tidak jauh berbeda dengan keluarga lainnya, terlihat normal dan membosankan untuk dibaca.

Tapi wajah-wajah yang ada di sana, jelas terlihat mirip satu sama lain, dari generasi ke generasi.

"Celia sepertinya hidup lebih lama dari yang aku tahu." Leo menatap lukisan seorang wanita yang mengenakan topi lebar dengan rambut hitam terikat rapi, wanita itu adalah Celia dalam versi yang lebih kuno.

"Benar, namanya juga berubah mengikuti jaman, ya." Renee menatap tulisan yang tertulis di bawah lukisan, Camelia Fern dan di lukisan-lukisan berikutnya, namanya selalu berubah, gaya pakaian yang berubah dan rambut yang berubah.

Tapi wajah itu tetap wajah Celia.

"Mari kita lihat anggota keluarga yang lain." Renee tidak nyaman menatap wajah Celia, ia langsung mengalihkan pandangannya ke gambar yang lain, ada beberapa laki-laki dan wanita yang sama-sama berambut pirang serta memiliki mata warna biru, akan tetapi sama seperti Celia.

Mereka memiliki wajah yang sama.

"Kita hanya bisa menyimpulkan dengan melihat nama terakhir mereka." Renee merasa pusing hanya karena melihat wajah-wajah yang sama secara terus menerus. "Laki-laki ini Claire."

Claire, laki-laki di dalam lukisan itu terlihat maskulin dan mata birunya itu terlihat lebih gelap dari yang anggota keluarga Fern yang lain. Renee merasa kalau wajahnya dan wajah Celia mirip, seperti Ayah dan Anak.

Di buku itu tidak tertulis mereka memiliki kaitan seperti itu, hanya tertulis kalau Claire adalah kakek dari pihak yang berbeda dari Celia.

Garis Claire terhubung dengan seorang wanita, berambut pirang yang panjang, sosok yang tidak asing di mata Renee.

"Ini adalah … Karren?"

"Tidak mungkin."

Leo mengerutkan kening, ia memajukan wajahnya untuk melihat lebih jelas buku yang ada di tangan Renee. "Ia adalah seorang Pelayan."

Karren yang Leo tahu adalah seseorang tanpa latar belakang, ia masuk ke keluarga Emmanuel setelah Leo kembali dari akademi militer, wanita itu mengatakan kalau ia berasal dari kota yang jauh dan tidak punya sanak saudara.

Leo tidak pernah tahu kalau ia adalah seseorang dari keluarga Fern.

"Dia memang memiliki rambut pirang dan mata biru yang indah." Leo mengusap dagu, Renee sedikit tidak nyaman mendengar pujian dari Leo untuk wanita lain. "Aku tidak tahu kalau mereka memiliki penampilan yang seperti ini."

Apa sebenarnya keluarga Fern dan apa tujuannya melakukan semua ini, Leo dan Renee masih belum tahu. Jika Leo tahu kalau semua keluarga Fern memiliki penampilan seperti ini, ia akan mewaspadainya lebih awal.

Sepertinya memang banyak hal yang harus diungkap oleh mereka.

"Apa Ratu Ginevra mengatakan sesuatu?" Renee tiba-tiba menatap Leo yang ada di sampingnya, menurutnya arsip kerajaan yang dibawa oleh Ratu Ginevra terlihat terlalu mudah.

Jika mereka adalah keluarga pemuja Iblis, maka seharusnya mereka menyembunyikannya dengan rapi, tapi ini .

Renee mulai mencurigai sesuatu.

"Tidak, Ratu tidak mengatakan apa-apa." Leo tidak berpikir banyak, baginya sang Ratu sudah seperti orang tua kedua setelah orang tuanya tiada di dunia ini, lagipula sang Ratu sudah melakukan berbagai upaya untuk menyelamatkan semua orang di kota Dorthive.

Renee menghela napas, mungkin ia yang berpikir terlalu berlebihan.

"Yah, mari istirahat." Leo tidak ingin Renee terlalu lelah, ia menghela napas panjang dan mengambil buku dari pangkuan Renee. "Aku tahu kalau kita harus membereskan beberapa hal, tapi saat ini …."

Leo memegang tangan Renee, ia menatap wanita itu.

"Aku tidak ingin kau sakit, setidaknya sampai kau benar-benar pulih … aku akan sedikit lebih tenang."

Renee tersenyum, ia tahu kalau saat ini perhatian Leo padanya adalah sebuah ketulusan.

Tapi ia tidak bisa membiarkan keluarga Fern berkeliaran begitu saja di luar sana.

"Aku sudah beristirahat hampir satu bulan." Renee menenangkan Leo, ia bukan orang yang sakit sekarang. Meski kekuatannya tidak muncul lagi, tapi ia merasa tubuhnya baik-baik saja.

"Aku sudah baik-baik saja sekarang."'

Leo menghela napas lagi, lalu memegang bahu Renee.

"Aku akan melindungimu."

"Ya?" Renee mengerutkan kening, tidak mengerti selama beberapa saat, kemudian ia menatap mata hitam yang biasanya suram itu. "Aku tahu kau akan melindungiku"

Leo tersenyum tipis, ia menganggukkan kepalanya. Seseorang datang mengetuk pintu dengan perlahan.

"Ini aku," kata Bella dari luar, ia mendorong pintu dengan perlahan dan menemukan Renee dan Leo yang duduk berdampingan. "Aku pikir kita harus bergerak sekarang."

"Ada apa?" Renee berdiri diikuti oleh Leo, mereka berdua lalu mengikuti Bella menuju beranda kediaman sang Marquis.

Bella mengangkat tangannya, menunjuk ke bukit seberang sana, Mansion keluarga Fern yang berdiri megah tengah terbakar.

"Semua orang pergi ke sana untuk memadamkan api." Bella menghela napas panjang, ia tahu kalau alasan mereka tidak pergi ke Mansion keluarga Fern adalah kondisi Renee, tapi mereka sudah menunggu hampir sebulan.

Bella rasa mereka tidak punya alasan lagi untuk menunda semuanya.

Semua orang yang melihat api berkobar menjadi panik, mereka bahu membahu memadamkan api agar tidak menjalar ke hutan di sekitar, mungkin saat ini hanya Leo dan yang lainnya saja yang masih tersisa di Mansion.

"Sepertinya mereka ingin membuat keributan agar kita tidak bisa ke sana." Leo bergumam, dibandingkan dengan Bella, ia terlihat jauh lebih tenang. "Aku akan pergi ke ruang bawah tanah untuk menemui Dylan."

Di ruang bawah tanah, Dylan sedang mengurus Ivana bersama dengan Arthur, membuat wanita itu membuka mulutnya untuk mendapatkan lebih banyak tentang informasi keluarga Fern. Ivana yang terluka parah tidak bisa pergi kemana-mana dan harus berakhir di penjara yang sangat ia benci.

Ivana masih memiliki sedikit kepercayaan dengan Tuannya, Dylan masih tidak bisa membongkar apa penyebabnya, tapi sedikit demi sedikit, ia yakin kalau Ivana akan membongkarnya sendiri ketika ia lelah.

"Baiklah, kami akan bersiap juga." Renee masih tidak mengalihkan pandangannya pada api yang berkobar di atas bukit sana, api yang menyala itu berwarna merah dan asapnya yang hitam membumbung tinggi ke atas langit.

Seseorang yang berada di dalam Mansion keluarga Fern saat ini jelas sudah mengibarkan bendera perang.


CREATORS' THOUGHTS
Winart12 Winart12

Selamat datang di volume 2! (◍•ᴗ•◍)❤❤️❤️❤️

next chapter
Load failed, please RETRY

Weekly Power Status

Rank -- Power Ranking
Stone -- Power stone

Batch unlock chapters

Table of Contents

Display Options

Background

Font

Size

Chapter comments

Write a review Reading Status: C102
Fail to post. Please try again
  • Writing Quality
  • Stability of Updates
  • Story Development
  • Character Design
  • World Background

The total score 0.0

Review posted successfully! Read more reviews
Vote with Power Stone
Rank NO.-- Power Ranking
Stone -- Power Stone
Report inappropriate content
error Tip

Report abuse

Paragraph comments

Login