Apa yang sebetulnya kulakukan sekarang?
Duduk manis di meja makan sambil melihat punggung kekar milik laki-laki yang hanya memakai celemek dan celana panjang. Beberapa waktu lalu, aku dipaksanya untuk duduk manis saja sampai sarapan kami siap. Dan disini, aku mulai khawatir.
Bisa masak tidak ya, dia...
Kulihat Joshua sibuk menuangkan tepung ke dalam mangkuk pengukur tapi tanpa diukur dulu takarannya. Lalu memecahkan beberapa telur dengan berantakan. Kulihat beberapa serpihan cangkang telur itu masuk kedalam mangkuk. Decak kesal terdengar darinya yang harus mengambil serpihan itu tanpa membuat bahan lainnya hancur.
"Jo, kalau telurnya kebanyakan, nanti jadinya telur dadar pakai tepung, bukan pancake..." terdorong khawatir, aku menginterupsinya. Gambaran pancake hangat untuk sarapan dibenakku mulai terancam.
"Kalau telur dadar pakai tepungnya dipakaikan topping buah dan sirup, tetap dihitung bukan pancake?" tanya nya polos.
Astaga. Akhir zaman.