Download App
100% Kumpulan Fans Fiksi One Piece / Chapter 2: REUNI YANG MENGEJUTKAN!

Chapter 2: REUNI YANG MENGEJUTKAN!

"Kusanagi-sama, Yang Mulia Shogun memanggil anda dan para petinggi lainnya." ujar seorang prajurit kepada seseorang yang sedang membersihkan pedangnya. "Baik, bilang pada beliau, saya segera kesana." balas orang tersebut. "Baik, Kusanagi-sama." Jawab sang prajurit sambil segera meninggalkan tempat itu. Kusanagi pun menyelesaikan perawatan pedangnya dan segera bersiap menuju ke tempat Shogun.

Saat hendak keluar dari ruangannya, tiba-tiba Kusanagi berhenti dan 'Sett!' dia langsung menarik samurainya dan mengarahkannya kedinding di sebelah pintu ruangannya, "Siapa?!?!" Tanyanya dengan nada keras. "Wah, wah, wah, padahal aku sudah mengkombinasikan teknik ninja dengan kemampuan buah iblisku. Wanita pertama yang berhasil menjadi pemimpin Shinsengumi memang hebat." ujar seorang ninja yang muncul dari balik dinding. "Mari ya? Kukira siapa? Ada apa kau kesini? Bukankah sudah kubilang jangan sering kemari? Disini banyak monster." kata Kusanagi sambil menyarungkan kembali pedangnya. "Lagi-lagi kau begitu, sampai kapan kau memperlakukanku seperti anak kecil sih? Lagipula aku takkan ketempat menjijikkan ini kalau tidak ada hal yang penting tahu?" jawab ninja tersebut yang ternyata bernama Mari. Mendengar itu, Kusanagi berkata "Maaf, karena kita sudah berpetualang bersama sejak kecil. Jadi bagiku, kau sudah seperti adikku sendiri. Ada hal penting apa?"

"Huh, terima kasih." ujar Mari dengan muka yang sedikit memerah. "Dari informasi yang kudapat, sepertinya 'mereka' akan segera sampai disini. Tapi si bocah mesum itu kelihatannya tidak bersama mereka." lanjut Mari. "Begitu? Kapan mereka akan memasuki Wano?" tanya Kusanagi lagi. "Mungkin, siang nanti?" jawab Mari. "Baiklah, Terima kasih informasinya. Kuharap mereka datang setelah rapatku dengan Shogun selesai." kata Kusanagi. "Wah, wah, wah, sepertinya kamu rindu sekali dengan 'dia' ya? Sampai tidak sabar ingin bertemu begitu?" goda Mari kepada Kusanagi. "Bodoh, aku tidak merindukannya. Aku hanya ingin mengambil kembali barang yang telah dia curi dariku. Kau sendiri? Pasti sangat ingin bertemu dengan orang itu kan?" jawab Kusanagi. "TENTU SAJA! Aku sudah tidak sabar ingin bertemu dengannya. Aku ingin sekali mengajaknya jalan-jalan ke festival musim panas nanti. Uhuk, uhuk, uhuk." ucap Mari sambil terbatuk. "Ada apa? Apa penyakitmu kambuh lagi?" tanya Kusanagi khawatir. "Tidak, tidak apa-apa. Aku sudah terbiasa dengan ini." jawab Mari. "Maaf, kami hanya bisa memperlambat penyakitmu, tapi belum bisa menyembuhkannya." kata Kusanagi. "Tidak, tidak apa-apa, aku sudah bersyukur dan sangat berterima kasih. Karena berkat kalian semua, aku masih bisa hidup dan tumbuh dewasa." jawab Mari. "Ngomong-ngomong, Ku-chan apa kau sudah membaca berita besar itu?" lanjut Mari. "Tentang Baltigo? Tentu saja aku sudah membacanya, Kenapa?" jawab Kusanagi. "Tidak apa-apa, apa menurutmu Kapten dan yang lainnya akan datang kemari?" tanya Mari. "Mungkin saja, bagaimanapun dia adalah anggota Pasukan Revolusi." jawab Kusanagi. "Asyiiik, aku sudah rindu dengan mereka bertiga. Semoga mereka segera datang kesini!" ujar Mari dengan senang. "Baiklah, sampai ketemu lagi nanti Ku-chan." lanjut Mari. "Ya." jawab Kusanagi singkat.

Sementara itu, disebuah lautan terlihat sebuah kapal sedang berlayar. "Ooooiii, sepertinya aku sudah melihat pulau." ujar seseorang dari atas kapal tersebut yang tak lain adalah Bepo salah satu kru Trafalgar Law. "Ya, kita sudah memasuki wilayah perairan Wanokuni. Bersiap-siaplah kalian semua!" jawab Kanjurou. "Jangan lupa penyamaran kita semua, kita harus mulai waspada sekarang." lanjut Kinemon. "Negeri para samurai ya? Aku sudah tidak sabar, pasti banyak pendekar pedang yang hebat." ujar Zoro sambil memandangi pedang Shusui yang dia dapat dari zombie Ryuma di Thriller Bark. "AAAWW, kau semangat sekali Zoro?" ujar Franky didekatnya. "Sepertinya dia sudah tidak sabar ingin membuat hujan darah disana?" celetuk Nico Robin. "Oi, oi, berhenti mengatakan hal-hal menyeramkan begitu, Robin." balas Usopp ketakutan.

Ditempat lain, tepatnya di sebuah restoran di negeri Wano, "DIMANA MARI? SUDAH TAHU KITA ADA RAPAT RAHASIA NANTI SIANG, TAPI SAMPAI SEKARANG DIA BELUM MUNCUL JUGA?" Teriak seorang samurai pria di restoran itu. 'BAG,BUG!' "DASAR BODOH! KALAU KAU TERIAK-TERIAK SEPERTI ITU, RAPAT RAHASIANYA JADI TIDAK RAHASIA LAGI BUKAN?" Ujar teman pria tadi sambil memukulnya. 'krieeet' ditengah keributan dua orang tersebut, tiba-tiba ada seseorang yang masuk ke restoran itu. "HUAAAHH, Syukurlah aku sampai kemari tepat waktu sebelum belanjaanku kehujanan. Sepertinya hari ini akan turun hujan lebat." ujar seorang wanita berambut oranye yang memasuki restoran itu. "Lagi-lagi kau pergi belanja ya? Dasar, Daimyo wilayah mana lagi yang kau tipu kali ini?" celetuk seorang wanita berambut biru yang sepertinya seorang pelayan direstoran tersebut. "Ah, jangan begitu. Aku hanya mencuri dari para Daimyo yang jahat saja kok." jawab wanita berambut oranye sambil merapikan belanjaannya. "Oi bibi, apa maksudmu dengan akan turun hujan lebat? Cuacanya kan cerah dari tadi pagi?" tanya pria yang menghajar samurai tadi kepada wanita berambut oranye. 'BRUAK, BRAKK' "SIAPA YANG KAU PANGGIL BIBI HAH?" teriak wanita itu sambil menghajar pria tersebut. "Sudah, sudah, jangan merusak restoranku lebih dari ini. Yaaah, kalau dia bilang akan turun hujan, sepertinya memang akan hujan." kata wanita berambut biru sambil berusaha menenangkan mereka.

Beberapa waktu kemudian, kapal yang membawa Zoro dan lainnya telah sampai di pelabuhan Wanokuni. "Lalu, apa yang akan kita lakukan sekarang, Kinemon?" tanya Law kepada Kinemon. "Ssstt, jangan memanggilku dengan nama itu sekarang, disini banyak mata-mata. Pertama-tama kita akan ke Restoran Kunoichi. Disana, kita akan berkumpul dengan para pemberontak yang lain dan merencanakan pemberontakan terhadap Shogun." jawab Kinemon pelan. "KALIAN YANG DISANA! BERHENTI!" Tiba-tiba ada beberapa orang samurai yang berteriak kearah Kinemon dkk sambil langsung mengepung mereka. "Sial, apa kita sudah ketahuan?" tanya Franky. "Oi, oi, yang benar saja? Belum semenit kita menginjakkan kaki disini." ujar Usopp ketakutan. "Hey kau, pria berambut hijau. Darimana kau dapatkan pedang itu?" ujar salah seorang samurai sambil menunjuk pedang Shusui. "CELAKA, Aku lupa mengingatkan Zoro-dono agar menyembunyikan pedang Shusui." ujar Kinemon. Sementara itu seorang samurai yang lain bertanya lagi "Apa kau yang telah mencurinya dari negeri kami?" "Kau tahu betapa berharganya pedang itu bagi Negeri Wano?" lanjut Samurai yang lain. "Tidak, sebenarnya..." Zoro mencoba menjawab, tapi tiba-tiba 'TRING' seorang Samurai langsung mencoba menyerang Zoro. Dengan reflek yang bagus, Zoro langsung menahan serangan itu dengan pedangnya yang masih disarungkan. "Oi, apa ini? Dengar dulu penjelasan..." kata Zoro yang lagi-lagi terpotong karena serangan samurai yang lain. "TIDAK PERLU, SUDAH PASTI KAU PENCURINYA! BERANI JUGA KAU KEMBALI KEMARI?" Teriak seorang Samurai lain yang menyerang Zoro. "HIIIII" Teriak Usopp makin ketakutan. Tiba-tiba 'BLUSH' sebuah asap putih menyelimuti mereka semua.

Beralih ke kediaman Shogun, sepertinya rapat baru saja selesai. "Dasar, aku kira ada apa? Ternyata hanya membahas masalah Jack dan tumbangnya Doflaminggo? Hanya karena ini, kencanku dengan seorang Kunoichi Oniwaban gagal?" keluh seorang pria yang berjalan disebuah ruangan. "Mau bagaimana lagi? Kita memang memiliki hubungan dengan mereka. Jadi wajar saja, jika kita membahasnya." jawab Kusanagi. "Ah, kau memang selalu begitu Kusanagi. Selalu menganggap penting semua kejadian." timpal pria itu. "Ngomong-ngomong Kusanagi, bagaimana kalau sebagai ganti dari gagalnya kencanku hari ini, Kau saja yang pergi berkencan denganku?" lanjut pria tersebut menggoda. Kusanagi hanya terdiam. "Sebaiknya kau hentikan rayuanmu itu, Samurai Mesum. Atau kau akan kehilangan kepalamu?" tiba-tiba seseorang memotong pembicaraan mereka. "Beraninya kau memanggilku Mesum, Ninja Bodoh. TURUN KAU KESINI! Biar Kepalamu Yang Kupenggal!" jawab Pria itu yang merupakan seorang Samurai, kepada seseorang yang sedang berdiri secara terbalik diatas langit-langit ruangan itu. "Hentikan perkelahian tidak penting kalian, apa kalian tidak merasakan? Ada beberapa monster yang telah memasuki wilayah kita?" lerai seorang pria misterius yang baru saja memasuki ruangan itu. "Hhmmm, sepertinya kau benar. Aku juga merasakannya." jawab si Ninja. "Ya, aku juga. Apa kau juga merasakannya Kusanagi?" ujar si Samurai. "Eh, lho? Kusanagi mana? Kok tiba-tiba sudah menghilang?" lanjut Samurai itu bertanya-tanya. "Sepertinya dia langsung keluar, begitu merasakan hawa para monster ini?" jawab si Ninja. "Hmm, jarang sekali Kusanagi bersikap seperti ini, ada apa ini?" ujar Pria Misterius dalam hati.

Lalu, di jalanan kota Wano, ada beberapa orang yang sedang berlari. "Woy, Raizou? Apa tidak apa-apa kita meninggalkan Zoro dan Kinemon sendirian?" kata Usopp sambil berlari. "Ya, percayakan saja pada Kinemon, mereka berdua pasti tidak akan apa-apa. Yang penting sekarang kita harus segera ke tempat pertemuan dengan para pemberontak yang lain." jawab Raizou.

Ditempat Zoro dan Kinemon yang sedang berlari dari kejaran para Samurai. "Sial, mereka tidak mau mendengar. Apa kita harus bertarung sekarang?" ujar Zoro. "Hentikan, tidak perlu. Kita kabur saja sekarang, nelum saatnya kita berperang. Ayo, didepan gang itu kita belok kanan" jawab Kinemon sambil menunjuk sebuah gang didepan mereka. "Cih, baiklah." balas Zoro, sambil kemudian dia malah belok kiri. "HEY, BERHENTI!" teriak para Samurai yang mengejar mereka. "Sepertinya mereka berdua berpencar. Apa kita juga berpencar?" tanya salah seorang Samurai. "Tidak perlu, kita fokus saja mengejar orang yang membawa Shusui itu. Jangan biarkan dia lolos." jawab seorang Samurai yang lain. "BAIKLAH!" Jawab para Samurai bersamaan. "Ah, sial. Zoro-dono salah arah lagi, seharusnya aku tidak berlari didepannya." ujar Kinemon.

Beberapa saat kemudian, di restoran Kunoichi, Usopp dan yang lainnya telah sampai disana. "Ah, Kanjurou, apa kabar? Lama sekali tidak ketemu? Dimana Kinemon dan yang lainnya? Apa Tuan Muda Momonosuke baik-baik saja?" ujar wanita berambut biru kepada Kanjurou dkk yang sudah sampai di restoran. "Hah, hah, panjang ceritanya tapi kami semua baik-baik saja. Apa yang lainnya sudah berkumpul?" jawab Kanjurou. "Ano, aku juga ada disini lho." ujar Raizou mencoba mendapat perhatian. "Ya, hampir semuanya. Kau dan temanmu duduk saja dimanapun kalian suka." terang wanita itu lagi tanpa mempedulikan Raizou. "Terima kasih." balas Kanjurou. "Bagaimana mungkin dia tidak menyadari keberadaanku ini?" ujar Raizou sedih.

Sedangkan Zoro, setelah berkejar-kejaran dengan para Samurai dan terpisah dengan Kinemon. Akhirnya, Zoro mulai terpojok dan terkepung dengan para Samurai itu. "Akhirnya berhenti juga kau. Hah, hah." ujar salah seorang Samurai. "Tapi, setelah berlarian kesana kemari, kenapa kau malah kembali ke pelabuhan ini?" tanya Samurai yang lain. "Sial." ujar Zoro. "Apa kau bodoh?" celetuk seorang Samurai. "BERISIK!" jawab Zoro kesal. "Ya, apapun itu, yang penting kau sekarang telah terkepung, serahkan kembali pusaka negeri Wano itu. Atau kami akan membunuhmu?" ujar salah seorang Samurai. "Sialan, kalau begini tidak ada pilihan lain selain melawan." ujar Zoro sambil meletakkan salah satu pedang dimulutnya.

Tapi, 'BRUKK', tiba-tiba salah seorang Samurai terjatuh. "Hey, ada apa denganmu? Kenapa tiba-tiba kau jatuh?" kata seorang Samurai kepada temannya itu yang ternyata pingsan. 'BRUKK' 'BRUKK' 'BRUKK' tak berselang lama kemudian, para Samurai itu satu persatu berjatuhan semua. "Perasaan ini? Haohshoku?" ujar Zoro dalam hati. "Selalu membuat masalah dimanapun kau berada. Dari dulu kau tak pernah berubah ya, Zoro?" ujar seseorang. "Siapa?" tanya Zoro mencari suara itu. Lalu, sambil berjalan kearah Zoro, orang itu berkata "Lama tak jumpa Zoro." ketika berhasil menemukan dan melihat orang itu, Zoro tiba-tiba terkejut dan berkata "KA...KAU? Ku...Kuina?"

Ternyata, orang yang menghampiri Zoro itu tak lain adalah rival masa kecilnya, Kuina. "Ya, tapi sekarang. Sebaiknya kau memanggilku dengan nama Kusanagi." ujar Kuina atau sekarang dikenal dengan nama Kusanagi salah satu bawahan Shogun. "Ti...tidak mungkin. Bukankah kau sudah mati?" ujar Zoro lagi yang masih setengah terkejut. "Yaaa, mengenai itu kita bicarakan dipertemuan kita berikutnya saja. Aku kemari hanya ingin melihat pedangku saja, apa pedangku masih utuh?" terang Kuina. "Apa kau akan mengambilnya?" tanya Zoro. "Tentu saja, tapi tidak sekarang. Pendekar Pedang macam apa yang mengambil kembali pedang yang dicuri darinya dengan cuma-cuma?" jawab Kuina "Mungkin nanti kita akan bertarung, Zoro. Dan disitu aku akan mengambil kembali pedangku. Aku penasaran, sudah sekuat apa dirimu sekarang?" lanjutnya sambil berjalan meninggalkan Zoro. "Sampai ketemu lagi, Zoro. Sebaiknya persiapkan dirimu." tutup Kuina. "O, Oi. Tunggu Kuina." teriak Zoro mencoba menghentikan Kuina. "Zoro-dono, syukurlah. Sudah kuduga kau akan kembali kesini." tiba- tiba Kinemon muncul dari arah yang lain dan memanggil Zoro sambil berlari.

"AHH! Apa ini? Apa yang terjadi? Kenapa para Samurai ini bertumbangan di tanah? Apa yang kau lakukan Zoro-dono?" tanya Kinemon terkejut. "Bukan aku yang melakukannya. Ayo cepat, kita harus segera ke tempat rapat kan? Ada hal yang ingin aku tanyakan." jawab Zoro dengan muka serius. "Ah, Baiklah. Ayo ikuti aku." ujar Kinemon.

Kembali ke restoran Kunoichi. "SI MARI MASIH BELUM DATANG JUGA? SAMPAI KAPAN KITA HARUS MENUNGGUNYA? RAPAT RAHASIA AKAN SEGERA DILAKSANAKAN SEBENTAR LAGI!" Teriak seorang Samurai Pria. 'BAG,BUG' "BUKANKAH SUDAH KUBILANG, JANGAN BERISIK SEPERTI ITU BODOH? APA KAU MAU MENGACAUKAN RAPAT RAHASIA KITA? HAH!" ujar teman Samurai itu sambil memukulnya. "APA MAKSUDMU? KAU SENDIRI JUGA BERISIK TAHU?" teriak Samurai itu sambil balas memukul. "KAU YANG LEBIH BERISIK DARIKU!" timpal teman si Samurai itu dan memukulnya lagi. Lalu, 'BAG, BUG, BUAGH, DUAKK, BRAKK' "DIAM KALIAN BERDUA. KITA ADA TAMU PENTING DISINI!" Ujar si Wanita berambut Oranye. "Sudah, sudah, lagipula Mari sudah datang tuh." lerai Wanita berambut biru. "Benarkah? Dimana dia?" tanya si Samurai. "Itu, dibelakang Pria bertopi yang bersama Kanjurou itu." terang wanita itu.

"Lama tak jumpa, Kakak." bisik seseorang kepada Law. Dengan sigap, Law langsung melompat dari tempat duduknya dan mengambil jarak, "Siapa kau?" teriak Law sambil menghunuskan pedangnya. "Hey, hey, apa begini caramu menyapa adik manismu yang sudah lama tidak bertemu?" ujar orang itu yang tak lain adalah Mari. "Adik? Apa maksudmu? Adikku sudah tiada." tanya Law. "Ya, wajar sih kalau kau tak mengenaliku, mengingat kita memang terpisah lama dan ditambah tubuhku yang semakin memutih karena penyakitku ini. Tapi, apa kau benar-benar tidak mengenaliku?" ujar Mari. Setelah diam dan memperhatikan Mari beberapa saat, Law akhirnya menyadari sesuatu dan berkata "La...Lamy? Apa itu kau?"

"Sudah ingat ya? Ya, aku adikmu Lamy. Lama tak jumpa kak." jawab Mari sambil tersenyum yang ternyata adalah Lamy, adik Law yang diduga meninggal dalam tragedi Flevance. "Ta...tapi, bagaimana kau bisa hidup? Bukankah rumah kita terbakar waktu itu?" tanya Law.

'Brakk' tiba-tiba suara pintu restoran terbuka. "MAAF KAMI TERLAMBAT!" ujar seseorang yang masuk, dan ternyata adalah Kinemon dan Zoro. "KINEMON, ZORO?" Teriak Usopp menyambut mereka. "Sepertinya pembicaraan kita dilanjutkan nanti saja kak, karena rapat akan segera dimulai. Ada banyak hal yang ingin kuceritakan padamu." jawab Lamy. "Yak, baiklah. Dengan ini orang-orangnya sudah lengkap, ayo kita mulai rapatnya. Mari, gunakan kekuatanmu." perintah si Wanita berambut biru. "Baiklah, SILENT!" jawab Lamy alias Mari si Ninja. "Kau, kemampuan itu?" ujar Law.

Ditempat yang lain jauh dari negeri Wano, tepatnya di Impel Down. "Kapten, kapalnya sudah siap. Kita bisa berangkat kapanpun." ujar seseorang di atas sebuah kapal berbendera Angkatan Laut. "Ah, kerja bagus Domino, tunggu sebentar." jawab seseorang yang dipanggil Kapten. "Kenapa kau masih terlihat sedih Sady-chan?" tanya si Kapten tersebut. "Aaahhhh, bagaimana aku tidak sedih? Kenapa kita menggunakan obat tidur dan bukan menghajar para penjaga penjara saja hhhmm?" jawab Sady-chan. "Ya, itu tidak perlu kan? Kita beruntung kepala penjara sekarang adalah si bodoh Hannyabal, jadi kita bisa menghindari pertempuran yang tidak penting." ujar Kapten tersebut.

"Kapten, apa kita akan berangkat ke Baltigo?" potong Domino dari atas kapal. "Untuk apa kita kesana sekarang? Baltigo kan sudah hancur? Kita ke 'tempat itu' saja. Tapi sebelumnya, kita pergi ke Wano dulu, untuk mengambil kapal yang kita titipkan pada Oden dan menjemput teman-teman kita disana." jawab sang Kapten.

"Bagaimana dengan kalian? Apa kalian mau ikut kami juga? Sepertinya kapal ini terlalu besar untuk dikendarai kami bertiga." tanya kapten itu pada beberapa orang dibelakangnya. "Twentu Swaja Akyu Ikut, Swudah terlanjwur kwabur. Saatnya meninggwalkan Impel Down, dan menemui tweman-twemanku disana. Mugi-chwan dan semuanya, tunggulah akyu." ujar salah seorang diantara mereka, yang ternyata adalah Mr 2 Bon Clay. "Kami juga penduduk New Kama Land yang tersisa akan ikut juga! Akhirnya kita bisa menyusul teman-teman kita yang sudah lebih dulu kabur dan pergi ke Kamabakka." ujar orang-orang dengan pakaian aneh dibelakang Bon Clay. "Iva-Sama, Tunggulah Kami!" lanjut mereka. " Begitu? Baguslah." balas sang Kapten mendengar perkataan mereka. "Lalu, bagaimana dengan kalian?" kali ini kapten itu bertanya pada beberapa orang yang berada didepan pintu Impel Down. "Kami juga akan ikut. Ku dengar di Wanokuni menyimpan sebuah Poneglyph yang berhubungan dengan sejarah masa lalu." jawab seorang wanita berambut putih panjang, dan dibelakangnya ada seorang Raksasa dan seorang Manusia Ikan bertubuh gendut dengan kumis dan jenggot berwarna putih. "Baiklah, kalau begitu cepatlah naik semuanya. AYO, KITA KE WANOKUNI!" Teriak Kapten tersebut.

Dan, didalam Impel Down. Terlihat semua tahanan, para penjaga bahkan para monster sedang tidur lelap. Lalu, diruang Kepala Penjara, terlihat Hannyabal dan Magellan juga tertidur dilantai. Di meja Kepala Penjara, terlihat sebuah surat yang bertuliskan "Maafkan Kami, Tuan Hannyabal dan Tuan Magellan. Bukan maksud kami untuk berkhianat. Tapi, memang sejak awal kami adalah bajak laut yang menyusup dan menjadi mata-mata di Impel Down, sambil menemani Kapten kami yang ditahan disini. TTD: Domino dan Sady-chan, anggota 'Harem King Pirate'."

~~Tamat~~


next chapter
Load failed, please RETRY

New chapter is coming soon Write a review

Weekly Power Status

Rank -- Power Ranking
Stone -- Power stone

Batch unlock chapters

Table of Contents

Display Options

Background

Font

Size

Chapter comments

Write a review Reading Status: C2
Fail to post. Please try again
  • Writing Quality
  • Stability of Updates
  • Story Development
  • Character Design
  • World Background

The total score 0.0

Review posted successfully! Read more reviews
Vote with Power Stone
Rank NO.-- Power Ranking
Stone -- Power Stone
Report inappropriate content
error Tip

Report abuse

Paragraph comments

Login