Download App
6.25% KUGAPAI CINTAMU SAMPAI KE SURGA / Chapter 2: Berusaha Semampunya

Chapter 2: Berusaha Semampunya

Kayla terlihat sedang duduk melamun di kursi yang menghadap ke taman di halaman belakang, saat ibunya memanggilnya Kayla tidak mendengarnya, hingga sang ibu berdiri di sampingnya sambil menepuk bahu Kayla, baru dia tersadar dari lamunannya.

"Ah ibu, bikin Kay kaget tau bu" ucap Kayla berusaha semangat.

"Kay, katakan Nak, ada apa sebenarnya kamu dan suamimu nak? "tanya ibu lembut seakan takut suaranya akan menghancurkan hati putrinya. Kayla terdiam beberapa saat sebelum akhirnya dia menangis meluapkan seluruh bendungan air mata yang berusaha dia tahan sejak sampai di rumah orang tuanya.

"Ada apa Kay? kenapa menangis Nak? ayo cerita sama ibu kay, jangan bikin ibu khawatir" suara ibunya terdengar menahan tangis.

"Kayla di cerai sama kak Toni bu" ucapan Kayla laksana petir yang menyambar telinganya disiang bolong.

"APA KAY? FATHONI MENCERAIKAN KAMU? " Suara Bariton itu mengejutkan Kayla dan ibunya.

"Apa kesalahan yang telah kamu lakukan sehingga suami mu menjadi kesal dan berakhir menceraikan kamu Kay? " pertanyaan yang lebih menuju ke tuduhan yang di lontarkan ayahnya membuat Kayla semakin Frustasi, Kayla merasa dia tak punya tempat berlindung lagi.

Kayla berusaha kuat dengan memeluk ibunya.

"Ayah, jangan sembarangan menuduh Kayla ayah, kita dengarkan dulu penjelasan dari Kayla ayah" sergah ibu Kayla menahan amarah pada suaminya.

"Penjelasan apa lagi ibu?, ini pasti salah Kayla yang tak becus menjadi istri, emangnya kamu mau apa lagi Kay? Suami mu itu pengusaha muda yang sukses karirnya, dia tampan, dan juga secara agama pun dia Sholeh. kamu membuat masalah yang membuat keluarga kita malu Kayla, sehingga suamimu menceraikanmu" Ayah yang kalap hanya bisa mengumbar emosi tanpa mau mendengarkan sedikitpun penjelasan dari Kayla.

Kayla tak mampu lagi mendengar serapahan dari ayahnya dia berlari masuk kedalam kamarnya.

mengunci pintu dan tak mempedulikan ibunya yang memanggil dia di depan pintu. Kayla terisak di atas ranjangnya sambil memeluk lututnya, rasa lapar tak pernah hinggap pada dirinya sejak saat itu. Ibu yang berusaha membujuknya pun tak di hiraukan oleh Kayla.

Ibu yang kesal pada ayah akhirnya mendatangi ayah

"Kenapa sich ayah langsung menuduh Kayla yang membuat masalah? disini yang korban itu anak kita Ayah, bukan si Toni, lagian Ayah belum dengar ceritanya udah maen tuduh sembarangan aja sama Si Kay." Ibu sewot dan terus ngomel pada ayah.

"Sudahlah bu, aku kenal betul anak kita, kalo laper nanti dia akan turun sendiri. dia kan paling gak betah kalok perutnya keroncongan, lagian aku mana bisa nuduh Fathoni macam macam, secara aku kenal baik dengan orang tuanya yang sangat di siplin dalam menegakkan syariat. jadi mana mungkin Fatoni akan jadi biang masalah bu? lha kalok anak mu kan dah dari kecil dia biang kerok. Jilbab gak berjilbab tingkah laku masih sama aja gak berubah" ayah menjawab ibu ketus.

"Tapi ayah, Toni itu manusia biasa dia bukan malaikat, pokoknya kalok sampai ada apa apa dengan Kayla aku gak akan maafin ayah dan Toni. aku akan tuntut kalian berdua bertanggung jawab" kesal ibu Kayla.

akhirnya Ibu berusaha menelpon kakak Kayla, Hamidah untuk datang menghibur Kayla, tapi sayang Hamidah tidak bisa datang karena dia ada di luar kota menemani suaminya bertemu klien dari luar negeri. Tapi dia berjanji akan segera menui Kayla jika sudah kembali dari luar kota. Ibu Kayla pun kembali terduduk lemas di sofa ruang tamu, sambil berharap Kayla secepatnya akan turun. tapi sudah sehari Kayla mengurung diri di Kamar.

Malam harinya, ibu kembali mencoba untuk membujuk Kayla, namun beliau masih mendapat jawabn yang sama dengan sebelumnya. "Kayla belum lapar bu, nanti kalok Kayla lapar Kayla akan turun bu" janji Kayla.

ibu pun berusaha tenang dan dan percaya pada anak bungsunya itu.

di dalam kamar, Kayla masih belum bisa melupakan kata kata ayahnya yang menuduhnya sebagai wanita yang tidak patuh pada suami, seorang anak pembuat masalah. Kayla sudah menangis berjam jam, dan air mata seakan mengering, wajah Kayla terlihat pucat, karena sejak Fatoni mentalaqnya Kayla tak makan, hanya minum saja sebagai pengganjal perut.

"Ya Allah, ayah yang seharusnya membela aku sekarang malah berpihak pada mantan suamiku, apa yang harus aku lakukan, Kak Toni ibarat sosok Dewa di keluarga ku. dia begitu di puja oleh orang tua ku dan kakak ku. tanpa mereka tau bahwa akulah korban yang sebenarnya di sini. aku tak bisa meyakinkan ayah, jadi aku harus gmna ya Allah" rintih Kayla, lalu matanya terpejam merasakan perutnya yang melilit, Kayla berusaha bangkit berdiri, tapi Kayla merasakan kepalanya di hantam palu godam dan kehilangan keseimbangan sebelum akhirnya dia melihat sekelilingnya gelap pekat. Kayla pingsan.

Pagi hari selesai sholat subuh ibu kembali menuju kamar Kayla. TOK TOK TOK " Kayla sayang, kamu udah bangun sayang? " tanya ibu dari luar, tapi tak ada jawaban.

ibu merasakan firasat buruk.

akhirnya beliau mengambil kunci cadangan dan masuk ke dalam kamar Kayla, "AAAAAAAAAA KAYLA SAYANG KAMU KENAPA NAK? AYAAAAAAH TOLONG AYAH!!!!" Teriak Ibu membuat ayah terkejut, dan lebih terkejut lagi mendapati Kayla terbujur lemas di atas sajadahnya dalam kondisi panas dan wajahnya pucat.

mereka langsung membawa Kayla ke rumah sakit.

Sampai di rumah sakit Kayla mendapat perawatan intensif, diagnosa dokter Kayla tekena radang lambung...

"sepertinya putri ibu telah melewatkan makanan selama beberapa hari" selidik dokter pada keluarga Kayla terutama ibunya

"entahlah dokter, kami memang jarang berkomunikasi, karena kesibukan masing masing dari kami. tapi dia gak papa kan dok? " harapan ibu pada Kayla semoga dia segera sadar.

"anak ibu sepertinya tidak hanya tersiksa secara fisik tapi juga secara psikis, kita berdoa saja semoga dia segera bangun" jawab dokter memberi semangat pada ibu Kayla. "Kalau begitu saya permisi dulu ibu mari" pamit sang dokter.

Ibu kayla mentap tubuh kayla yabg terbaring di atas ranjang, dengan selabg infus di lengan dan oksigen di hidungnya.

"Ini semua gara gara ayah, coba saja saat itu kita mendengarkan dulu penjelasan Kayla tentang perceraiannya, Kayla tak akan merasa sendiri" ucap ibu pada ayah yabg juga merasa menyesal telah menuduh Kayla sembarangan. Lalu ayah berinisiatif menelpon Fathoni untuk mendapat kejelasan.

"Hallo assalamualaikum ayah, ada apa?" Toni menjawab telepon dari ayah Kayla. dia sudah siap denganapa yang akan terjadi selanjutnya, tapi tak seperti yang di perkirakan oleh Toni...

"Waalaikum salam Kayla masuk rumah sakit, kami keluarganya butuh penjelasan darimu, kenapa kamu menceraikan Kayla?"

ujar ayah berusaha menekan emosinya.

"Apa? Kayla masuk rumah sakit? iya Ayah Toni segera kesan,di rumah sakit mana ayah?"

"....."

"baiklah ayah, Toni beerangkat assalamualaikum" setelah mendapat jawaban salam dari mertuanya Fatoni segera memutuska telepon dan segera berangakt ke rumah sakit. "Aaah kayla, kenapa kamu seperti anak anak sih Kay? pakek masuk rumah sakit untuk mendapat simpati ku, tapi maaf Kay, sampai kapan pun aku gak akan berubah, karena aku sudah bersiap untuk menikah dengan wanita yang aku cintai" Toni menggumam sambil terus melajukan mobilnya ke arah rumah sakit

sesampainya dirumah sakit Toni segera menuju ruangan yang di tunjukkan oleh mertuanya.

setelah sampai, ibu yang melihat Toni langsung murka, "Siapa yang meminta mu datang kemari hah? bukannya kamu sudah menceraikan dia Toni? " geram ibu Kayla.

Fatoni menarik nafas kasar. Dia mendekati ayah Kayla

"Duduklah nak, ayah ingin ngobrol dengan mu" ajak ayah dengan lembut.

"Kenapa kamu menceraikan Kayla? apakah dia membuat kesalahan hingga membuatmu murka? maklumilah dia hanya seorang gadis kecil yang baru lulus SMA, bukankah tugas kita sebagai suami adalah mbimbingnya nak? " tanya Ayah.

Fatoni terdiam, dia tidak sependapat denganAyah Kayla. dia menyadari betapa sulitnya berada di posisi ini.

"Ayah, maafkan Toni ayah, jujur sebenarnya Kayla adalah gadis yang sholehah, dia sudah melayaniku dengan baik, tapi memang hati ku tak pernah bisa berlabuh padanya. ini murni kesalahan ku ayah, aku jatuh cinta pada wanita Lain" mendengar jawaban jujur dari menantunya itu wajah Ayah kayla langsung berubah, merah, bahkan mendekati hitam, saat dia menggenggam tangannya bersiap memukul menantunya tiba tiba sebuah tangan melayang menampar pipi kiri dan kanan Toni secara bergantian dan sangat cepat. tapi itu bukan tangan ayah itu tangan ibu Kayla.

"Kamu benar benar laki laki br*s*k, tidak tau malu, putri ku sudah memberikan yang dia miliki padamu kamu malah justru menyia nyiakannya. aku tak habis pikir pada mu ayah, Laki laki seperti ini yang kamu banggakan ayah? laki laki brengs*k ini yang membuat anak kita menderita, lihatlah, Kayla ku tak mau membuka matanya dari tadi. dia merasakan sedih, dua orang pria yang di cintainya ternyata sama brengs*knya* kebencian ibu meluap dan tak tertahankan lagi.

"Kalian berdua pergi dari sini, aku muak lihat wajah busuk Kalian" usir ibu pada ayah dan Fathoni.

akhirnya dengan langkah lunglai mereka berdua pergi dari tempat itu 'mencari tempat memberi pelajran pada lelaki laknat ini' suara hati ayah

'aku harus bisa meyakinkan ayah Kayla bahwa perpisahan kami adalha jalan terbaik buat kami' mereka berpikir sambil berjalan sampai di taman rumah sakit.

sampai di salah satu taman, mereka duduk berdua, ayah Kayla menatap tajam ke arah Fathoni.

seakan akan ingin mencabik tubuh di depanya dan mengambil hatinya untuk di perlibatkan pada orang membutuhlan hati.


next chapter
Load failed, please RETRY

Weekly Power Status

Rank -- Power Ranking
Stone -- Power stone

Batch unlock chapters

Table of Contents

Display Options

Background

Font

Size

Chapter comments

Write a review Reading Status: C2
Fail to post. Please try again
  • Writing Quality
  • Stability of Updates
  • Story Development
  • Character Design
  • World Background

The total score 0.0

Review posted successfully! Read more reviews
Vote with Power Stone
Rank NO.-- Power Ranking
Stone -- Power Stone
Report inappropriate content
error Tip

Report abuse

Paragraph comments

Login