Usai orang tuanya bercerai tentu membuat Eleora sangat begitu berantakan sekolahnya. Gadis berusia tujuh belas tahun yang kini masih dibangku kelas tiga SMA sering kali mendapatkan perundungan dari teman sekelas.
Hadirnya akan kekacauan pada orang tua justru sama sekali tidak menurunkan tensi dalam pembelajaran meskipun nilai buruk membuat ia harus kehilangan beasiswa.
Menghindar dari pertanyaan sang papa sering dilakukan oleh Eleora termasuk hari ini, ia yang bangun lebih awal dan berangkat sekolah tidak seperti biasanya adalah jalan terbaik baginya.
"(Aku malas setiap papa pulang selalu saja dia menanyakan mengenai mama baru, memangnya aku suka? Tidak sama sekali, kenapa sih mereka berdua harus bercerai? Apa masalah semuanya harus diselesaikan dengan cerai?)"
Membuka modul maupun membacanya telah mengantarkan rasa pusing. Eleora yang berangkat awal telah dikejutkan dengan sahabat karibnya. Grace sudah sangat lama berteman dengan dirinya dan bahkan diantaranya masalah sekecil apapun sangat diketahui termasuk juga mengenai perceraian bukan hal besar yang harus ditutupi lagi.
"Hey, udah datang kamu?"
"Udah, kamu juga tumben berangkat jam segini?"
"Ehe, kamu tumben berangkat pagi. Hem... ada masalah lagi ya sama nyokap bokap lo?"
"Ya begitulah, orang dewasa tapi pikirannya sama sekali tidak dewasa."
"Ya sabar aja, oh iya lo udah mengerjakan tugas matematika? Pinjam dong."
"Sudah, bentar." Eleora yang mencari buku di tas ranselnya itu. "Gawat!" Sambungnya.
"Ada apa, El?"
"Bukunya ketinggalan, aku mau balik dulu mau ambil."
'Teng, teng, teng.'
Bunyi bel telah terdengar bahkan juga para siswa telah masuk ke dalam kelas. Eleora bingung akan hal ini, dia pun berusaha memberitahu kepada sahabatnya mengenai ini harus pulang dulu karena dirinya tidak mau dihukum karena keteledoran lupa membawa buku PR matematika.
"Grace, aku balik dulu kayaknya. Aku sama sekali tidak mau dihukum."
"Kalau kamu balik naik apa, El? Aku hari ini tidak bawa motor."
"Aduh!"
"Selamat pagi anak-anak, sekarang kalian keluarkan buku kalian. Oh ya berhubung pak Jaimin sedang kontrol, saya diminta untuk menukar pembelajaran terlebih dahulu. Ingat, barang siapa yang tidak mengerjakan PR seperti biasa harus keluar dari kelas satu minggu."
Mendapati ini telah menjadikan Eleora mungkin saja diberikan kesempatan oleh guru. Dia yang baru satu kali dalam tidak mengerjakan PR bisa dimaklumi.
Guru yang keliling mengecek maupun juga menilai pekerjaan siswa telah membuatkan gadis itu semakin berkeringat dingin. Eleora sangat bingung dan bahkan diantaranya juga ketakutan.
"Kamu lagi, kamu lagi. Sekarang kamu mau alasan apa, Sonya?"
"Maaf pak, maaf. Tadi saya salah ambil buku jadinya ketinggalan."
Sonya adalah teman satu kelas yang terkenal dengan kenakalan. Ia juga kepala geng RATU. Satu sekolahan sangat tahu bahwa keluarganya terbilang mampu dan bahkan juga para anggotanya juga tidak jauh berbeda.
Sesuai dengan kesepakatan jika yang tidak mengerjakan PR harus keluar telah membuatkan Sonya meninggalkan kelas. Dia justru sangat senang bahwa hukuman ini bisa dimanfaatkan untuk bersenang-senang bahkan anggota RATU pun semua tak mengerjakan tugas.
Sementara Eleora yang cukup begitu takut akan hukuman itu telah menjadikan sekarang berjalan ke arahnya. Dia sangat gugup bahkan juga berkeringat dingin semakin menjadi-jadi.
"Punya siapa ini?"
"Punya Eleora, pak."
"Lalu punya kamu ke mana?"
"Ketinggalan, pak. Maaf."
"Kamu sudah tahu kan? Keluar!"
"Baik, pak."
Grace sahabat yang baik itu telah mengorbankan dirinya dihukum untuk Eleora. Dia sama sekali tidak menyangka bahwa teman sebangkunya justru mau melakukan apa saja. Bahkan ini bukan sekali dua kali saja.
"(Kenapa kamu lakukan ini lagi sih Grace? Aku bingung bagaimana membalas kebaikan kamu? Sedangkan aku sama sekali bukan keluarga yang berada juga.)"
Usai semuanya dicek pembelajaran pun telah dimulai. Melihat kawannya yang berada di luar kelas membuat Eleora sama sekali tak cukup tega. Nasi yang sudah menjadi bubur itu sama sekali tidak bisa diubah lagi. Gadis itu pun berpikiran bahwa mengenai penjelasan pembelajaran bisa ia rekam.
Namun jatuhnya akan hal ini malah justru sial. Eleora kepergok bermain ponsel dan hukuman untuk pelanggar peraturan adalah keluar dari kelas hingga pelajaran yang dilanggar itu seelsai.
Berbagai alasan maupun juga usaha telah gagal. Sang guru sama sekali tidak mau tahu mengenai apa yang terjadi. Eleora memang berhasil mengambil rekaman pembelajaran tetapi dia harus menerima hukuman.
Semua dirasa sudah cukup lega. Eleora sangat beruntung memiliki sahabat seperti Grace, begitu juga dengan Grace yang sangat senang mendapatkan teman sejati yang luar biasa seperti Eleora.
Mereka saling berpelukkan maupun juga meminta maaf akan kesalahan masing-masing. Namun kedekatan yang membahagiakan itu telah pudar begitu cepat. Geng RATU itu telah berulah.
"Apaan sih kalian itu? Kalian itu sama sekali tidak jelas tahu."
"E eh ada yang berani nih, hey lo itu cuman anak pendek tidak usah sok jagoan di sini. Urusan kita itu bukan ke lo anak baru, tapi kita berurusan dengan orang yang sok pintar ini." Ketus Sonya yang bermain dengan tusuk gigi digigitnya.
"Ada apa sih Sonya? Dari awal aku sama sekali tidak membuat gara-gara sama kamu, tetapi kenapa tiba saja kamu ketus begini?"
"Sudah deh enggak usah panjang lebar, sekarang lo itu musuh dan selamanya akan menjadi musuh tahu enggak?"
"Apa salahku Sonya? Aku enggak mengerti."
Eleora tidak mengetahui kenapa temannya itu tiba saja ketus terhadapnya. Semua tak berhenti tetapi salah satu anggota geng RATU tiba saja menuang air minum yang dibawanya lalu dituangkan ke rambut gadis polos di depannya.
"Kalian keterlaluan, aku akan aduin kalian ke BK biar kalian dapat hukuman." Ancam Grace yang melihat kejadian tersebut.
"Oh berani?" Tantang Sonya yang langsung membusungkan dada ke arah Grace.
"Sudah, sudah biarkan saja. Grace lebih baik kita pergi saja, aku sama sekali tidak mau panjang urusannya."
"Tapi El, mereka itu sudah keterlaluan dan sudah menginjak harga diri kita. Ya seharusnya kita balas juga dong dengan hal yang sama atau lebih jika bisa."
Eleora telah basah terkena air mineral yang dituang geng RATU. Dia yang lebih memilih diam itu pun menuju ke toilet sekolah dan ingin sedikit mengeringkan bajunya yang basah maupun rambutnya.
Disaat hendak masuk tiba saja ada seorang laki-laki yang terburu-buru keluar dan terjadilah mereka bertabrakan. Eleora yang terjatuh itu telah mendapat sial dua kali, tetapi Grace sangat kesal dengan orang yang menyakiti sahabatnya.
"Kalau jalan itu lihat-lihat dong, dasar cowok enggak pernah pakai perasaan. Sekarang kamu minta maaf sama sahabat aku atau aku laporkan ke BK.! Ketus Grace.