Malam itu, Marino pulang kembali ke Apartemen Semanggi dengan keadaan setengah mabuk setelah menghabiskan waktu dengan sesama lelaki dan mengadakan sesi curhat yang terpaksa karena kecerobohannya sendiri.
Meskipun ia masih dapat berpikir dengan jelas, Marino tampak berjalan dengan tubuh yang terhuyung-huyung.
Di depan pintu apartemennya, lelaki itu mengerutkan keningnya ketika ia mencoba memasukkan pasword pintu berkali-kali, namun, tetap saja salah.
"Heh, kau sedang mengerjai aku, ya?!!" Marino menunjuk-nunjuk pintu kayu berwarna putih itu dengan tidak suka.
"Ish!"
Lelaki bertubuh kekar itu lalu mengedor-gedor pintu apartemen, merasa kesal karena pintu itu telah menghalanginya untuk masuk.
"Open sesame[1]!" Ucapnya dengan pelan.
Pintu itu tak juga terbuka.
"Ish! Open sesame!" Kali ini, Marino berkata dengan agak keras dan hendak membuka pintu itu, ketika tiba-tiba saja pintu apartemennya terbuka, membuatnya seketika itu juga terjerembab di lantai yang dingin.
Huaaaaaa....
Kasihan Chika...
Sudah hidupnya selalu menderita, mengalami trauma pula T_T