Pagi itu, Daniel memakan sarapannya tanpa merasa semangat sama sekali.
Bagaimana tidak?
Sudah semalaman ia menunggu balasan telepon dari Velina, namun rupanya, gadis itu sepenuhnya mengacuhkan dirinya.
Masa sih gadis itu sama sekali tidak punya waktu untuk melihat ponselnya sedetik pun sejak kemarin sore?
Apakah dia sedang sibuk?
Apa dia benar-benar tidak melihat puluhan telepon dariku?
Ataukah… Dia mengacuhkan aku?
Tapi sepertinya, kemarin dia terlihat baik-baik saja?
Apakah aku telah berbuat salah padanya?
Tapi kenapa?
Daniel bertanya-tanya dalam hati.
Wajahnya yang tampan kini dihiasi oleh sepasang mata panda, yang membuatnya seketika beberapa tahun lebih tua daripada usianya yang sebenarnya.
Sementara kedua orang tuanya berbincang dengan hangat seperti biasanya dan memamerkan kemesraan di depannya, Daniel sepenuhnya tidak mempedulikan mereka.