Download App
36.66% Ketika Tak Bertemu / Chapter 22: Wajah Yun Jianyue memerah, Turunkan Aku

Chapter 22: Wajah Yun Jianyue memerah, Turunkan Aku

Editor: Wave Literature

Gedung Biluo adalah tempat hiburan paling besar di kota Harbin,seluruh gedung ini terdiri dari bar, restoran, bioskop, pusat perjudian, karaoke dan hiburan lainnya.

Xu Shi membawa Yun Jianyue memasuki elevator, menggesek sebuah kartu khusus dan menekan tombol elevator.

Lantai paling atas Biluo memiliki tujuh kamar khusus, hanya digunakan untuk melayani tamu-tamu terhormat, dan biasanya tidak akan dibuka untuk umum.

Xu Shi mengalihkan Yun Jianyue ke depan pintu kamar bertuliskan "Awan. Sambil mengetuk pintu dan ia segera mendengar kata 'masuk' dari dalam kamar. Ia pun membukakan pintu dan memberikan isyarat undangan.

Yun Jianyue mengucapkan terima kasih kepada Xu Shi

Ruangan "Awan" ini jauh lebih besar dari dugaan Yun Jianyue. Di dalamnya terdapat tempat untuk bernyanyi, bar untuk minum, dan di samping ada sebuah pintu yang terbuka. Sepertinya pintu khusus itu telah mengeluarkan suara orang sedang bermain Mahjong dari dalam.

Dalam ruang karaoke, Gu Anyang sedang duduk di depan monitor sambil bernyanyi sendiri. Di ruangan khusus yang tersendiri itu, selain Gu Zhishen, ternyata masih ada Bai Chang'an, Yu Jinjiu, dan Mo Fuqing. Mereka berempatlah yang sedari tadi sedang bermain Mahjong.

Yun Jianyue menyapa Gu Anyang terlebih dahulu, kemudian berjalan menuju mereka.

Gu Zhishen melihatnya sedang berjalan ke arahnya, sedetik selanjutnya ia melirik ke Bai Chang'an dan berkata, "Padamkan."

Bai Chang'an termenung sejenak. Tetapi saat melihat Yun Jianyue, ia baru bisa memahami maksudnya. Sudut mulutnya pun tersenyum dengan nakal, "Waduh, pria yang sudah menikah memang berbeda, bahkan sudah tahu bagaimana menyayangi istrinya."

Meskipun Bai Chang'an mengatakan dengan maksud meledeknya, namun ia tetap memadamkan rokok yang ada di tangannya ke bawah tatapan Gu Zhishen yang dingin itu.

"Kakak ipar, selamat datang." Yu Jinjiu lebih perhatian, meskipun ia tidak berdiri dari kursinya, namun ia yang pertama menyambut Yun Jianyue.

Mo Fuqing merupakan seseorang yang lebih tidak berekspresif, ia hanya menyambutnya dengan singkat, "Kakak ipar."

Bai Chang'an melihat ekspresi wajahnya yang menggambarkan rasa ketidaknyamanan dengan panggilan itu, ia pun tertawa, "Kakak ipar, kita bertemu lagi! Ayo, ikut main!"

Yun Jianyue melambaikan tangannya, ia bukan orang yang memiliki keuntungan dalam berjudi, ia selalu kalah dalam berbagai macam perjudian. Apalagi, ia sama sekali tidak bisa bermain Mahjong.

"Duduk di sini." Gu Zhishen yang sudah selesai menyusun batu mahjong menyuruhnya duduk di sampingnya.

Yun Jianyue sedikit ragu-ragu namun tetap duduk di samping Gu Zhishen. Ia melihat batu Mahjong yang didepan, 'Ehm, bagus, sama sekali tidak mengerti.'

"Kamu memanggilku kesini untuk apa?" Yun Jianyue bertanya dengan suara kecilnya. Ia juga bukan merasa bahwa sahabat-sahabatnya di sini tidak bagus, hanya saja ia selalu merasa aneh mendengar mereka memanggilnya 'kakak ipar'.

Gu Zhishen tidak menjawab dan bertanya, "Belum makan?"

Yun Jianyue menganggukkan kepalanya, ia langsung dibawa ke sini begitu keluar dari gedung perusahaan. Ia sama sekali tidak memiliki waktu untuk makan malam.

Gu Zhishen tidak mengatakan apapun dan memberikan Bai Chang'an sebuah tatapan mata.

Bai Chang'an segera mengerti dengan tatapannya itu, "Oke! Aku akan menyuruh orang antarkan makanan." Kemudian ia pun menghubungi manajer dari Biluo.

Gu Zhishen berdiri dari kursinya, "Aku ke kamar mandi sebentar, kamu gantikan aku dulu."

"Aa?" Yun Jianyue mengangkat wajahnya dan melihat ke wajah tampannya itu, "Tapi aku tak bisa main!"

Bai Chang'an menutup telepon genggamnya, senyumannya pun bertambah lebar, "Jangan khawatir Kakak Ipar, bahkan jika kamu mengalahkan segunung emas, Kakak pun tidak akan merasakannya! Gunung emas kalau dibandingkan dengan Bolun, itu sungguh tidak bisa dibandingkan, bahkan tidak layak disebutkan! Betul, Kakak!"

Gu Zhishen melihat Yun Jianyue, tidak membalas kata-kata Bai Chang'an, melihat ketidakberdayaannya, ia benar-benar tidak pandai bermain Mahjong. Ia pun menghiburnya dengan lembut, "Tidak pandai bermain juga tidak apa-apa, uang itu uang yang aku menangkan dari mereka. Seandainya kalahpun, kita juga tidak rugi."

"Oo." Yun Jianyue mendengarnya berkata begitu, ia pun menghelakan napas lega. Ia tidak begitu khawatir lagi jika memang menghabiskan semua uangnya.

Bai Chang'an dan Yu Jinjiu menukar tatapan mereka dan keduanya tersenyum dengan penuh arti.

Giliran Yun Jianyue memainkannya, ia sama sekali tidak mengerti kartu yang harus dibuangnya. Batu Mahjong yang diambilnya pun langsung dibuangnya keluar, namun detik selanjutnya ia langsung mendengar suara Bai Chang'an mengatakan, "Mahjong!"

"Aa!" Yun Jianyue menggaruk-garuk telinganya, ini pertama kalinya ia membuang batu kartunya, namun sudah dimenangkan oleh Bai Chang'an, cepat sekali.

Mereka bermain ulang lagi dan sekali lagi giliran Yun Jianyue, ia sungguh tidak mengerti dan sangat ragu mau membuang batu kartu yang mana. Akhirnya ia sembarang membuang salah satu batu kartunya. Kali ini Yu Jinjiu yang bersorak, ia telah memenangkan permainannya.

"Terima kasih Kakak Ipar." Yu Jinjiu melihat wajah Yun Jianyue yang tidak berdaya, ia pun tersenyum dengan nakal.

Permainan ketiga pun dimulai, Yun Jianyue sambil membuang batu Mahjongnya sambil dengan hati-hati melihat ke Mo Fuqing, "Jangan-jangan kamu sudah mau menang?"

Wajah Mo Fuqing tidak menunjukkan ekspresi namun ia menganggukkan kepalanya.

Yun Jianyue memegang wajahnya dengan kedua tangannya dan berkata dengan ampun, "Aku tidak mau main lagi."

Permainan seperti apa ini, permainan ini jelas-jelas memberikan uang kepada orang lain. Meskipun uang yang dikalahkannya adalah uang yang Gu Zhishen menangkan dari mereka. Namun dengan kecepatan seperti ini, ia malah mengembalikan uang itu tanpa ada perlawanan. Bila dipikir-pikir, ia sungguh membuat dirinya malu.

"Kakak ipar, jangan panik! Uang yang kami kalahkan kepada kakak beberapa tahun ini tidak hanya segini!" Bai Chang'an selalu takut kurang meriah suasananya, ia masih ingin memenangkan kembali uangnya pada kesempatan ini.

Tetapi ia tidak memiliki kesempatan ini, Gu Zhishen sudah kembali dari kamar mandi.

Yun Jianyue menatapnya dan hampir menangis karena kalah terus, "Maafkan aku, aku kalah terus."

Yun Jianyue berdiri ingin mengembalikan tempat duduknya ke Gu Zhishen, Gu Zhishen langsung duduk di kursinya namun ia juga tidak membiarkan Yun Jianyue pergi, ia menariknya duduk di pangkuan kakinya.

"Kamu lepaskan aku, begini..."

Kata-katanya belum selesai sudah dipotong oleh Gu Zhishen, "Kamu tidak ingin memenangkan kembali uangnya?"

Yun Jianyue yang tadinya masih bergerak-gerak, saat mendengar bisa memenangkan uangnya kembali, ia pun langsung duduk manis di pangkuannya. Ia tidak lagi memperdulikan posisi duduknya yang canggung dan mesra.

Yu Jinjiu, Bai Chang'an dan Mo Fuqing langsung saling bertatapan. Mereka bertiga sama-sama mendapat firasat yang buruk.

Kini giliran Gu Zhishen mengambil batu Mahjongnya, bibirnya yang tipis mendekati daun telinga Yun Jianyue, dengan nada rendah ia mengatakan, "Ambil batunya."

Yun Jianyue mengulurkan tangannya mengambil batu Mahjong, ia sedikit gugup, jari-jarinya pun sampai gemetaran hampir menjatuhkan batu Mahjong yang ada di meja.

Gu Zhishen segera menangkap tangan kecilnya itu, "Apa yang kamu gugupkan?"

"Aku takut kalah!" Yun Jianyue dengan jujur mengakuinya.

Mata Gu Zhishen menatap ke sosok Yun Jianyue yang takut gemetaran, sudut bibirnya pun mengaitkan sebuah senyuman. Jari Yun Jianyue sedang mengambil batu mahjong, sedangkan tangan Gu Zhishen yang besar membungkus tangan kecilnya, jarinya menyapu wajah batu mahjong dengan lembut, kemudian langsung meletakkan di meja, "Kong!"

Bai Chang'an tidak menunjukkan banyak ekspresi.

Gu Zhishen bergandeng tangan Yun Jianyue dan mengambil batu mahjong untuk kedua kalinya, "Kong!"

Yu Jinjiu mengerutkan alisnya, melihat ke Bai Chang'an, "Tidak begitu kebetulan, kan?"

"Ini hanya kebetulan!" Bai Chang'an menyentuh dagunya, dengan curiga melihat ke Gu Zhishen.

Tiga kali mengambil batu mahjong, "Kong!"

"Sial!" Bai Chang'an tidak bisa menahan kata-katanya yang kurang elegan ini, ini sungguh kebetulan sekali.

Tatapan dingin Gu Zhishen segera menyapu ke Bai Chang'an, dia pun mengelus hidungnya dan berkata, "Bukan, pasti salah kata!"

Keempat kali mengambil batu mahjong, senyuman Gu Zhishen makin mendalam, ia membuka batu mahjong di meja dan mengatakannya lagi, "Kong!"

Mo Fuqing yang diam dari tadi juga akhirnya mengerutkan alisnya, matanya melihat ke Gu Zhishen. Seakan tidak percaya dengan keberuntungan Gu Zhishen, hal ini sungguh kebetulan sekali!

Yun Jianyue menolehkan wajahnya ke Gu Zhishen dengan bingung, ia sama sekali tidak tahu dengan hal yang telah terjadi, namun ia bisa merasakan sepertinya Gu Zhishen lebih hebat. Dengan penasaran ia bertanya, "Kita sudah mau menang?"

"Seperti yang kamu lihat, apa kamu mau memberikanku sedikit keberuntungan?" Tatapan Gu Zhishen yang melihat kepada Yun Jianyue, di bawah sinar lampu terlihat begitu mempesona.

"Bagaimana caranya?" Yun Jianyue bertanya.


next chapter
Load failed, please RETRY

Gifts

Gift -- Gift received

    Batch unlock chapters

    Table of Contents

    Display Options

    Background

    Font

    Size

    Chapter comments

    Write a review Reading Status: C22
    Fail to post. Please try again
    • Translation Quality
    • Stability of Updates
    • Story Development
    • Character Design
    • World Background

    The total score 0.0

    Review posted successfully! Read more reviews
    Report inappropriate content
    error Tip

    Report abuse

    Paragraph comments

    Login