Bukanya menjawab pertanyaan Jeha, Shin malah menunduk setelah membatin sambil menarik tangannya dari remasan tangan Jeha.
Walaupun begitu, Jeha tidak tersinggung karena dia mengerti kalau dia tidak seharusnya menyentuh Shin.
"Sepertinya yang mulia sudah baik-baik saja! Kalau begitu saya pamit dulu!" Ucap Jeha sambil tersenyum karena ia merasa canggung dengan sikap dingin Shin.
Sementara itu Shin masih diam untuk menyakinkan dirinya bahwa yang di hadapannya itu memang benar-benar Jeha.
Setelah yakin, seketika itu Shin merasakan jantungnya berdetak lebih kencang seakan melompat dari tempatnya, raut wajahnya pucat dan di matanya memancarkan aura rindu yang bercampur dengan kekecewaan pada dirinya sendiri karena masih merasakan hal seperti ini.
Shin mendongak lagi menatap wajah tampan Jeha dengan berderai air mata yang keluar tanpa disadari.