Chapter 164: Kembali Membentak, 2 Oktaf

Di Paris, udara tentu saja terasa lebih sejuk walaupun ada cahaya matahari yang timbul di celah-celah awan yang terbelah sempurna di langit.

Baru selesai menata tumpukan baju dan barang pada masing-masing tempat yang sesuai, Zulfa langsung merebahkan tubuhnya tepat di atas kasur king size yang berada di hotel. Ia melepas kerudungnya karena merasa kalau rambutnya menjuntai berantakan, membiarkan rambut yang selalu di tutup dari pandangan orang luar pun terbiarkan terlihat begitu saja.

Menghembuskan napas dengan berat, beralih memijat pangkal hidungnya yang terasa cukup pusing. "Huft.." Hanya itu saja yang keluar dari mulutnya, bukan kalimat apapun yang mengutarakan apa yang dirasakan.

"Fa, barang-barang sudah rapih? Maaf saya baru kembali setelah membeli makan untuk kita, tadi saya menyempatkan diri untuk menukar euro."