Apa yang dilakukan Tian, cukup membuat hati dan perasaan Virginia porak poranda. Awalnya, perempuan itu hanya diam saja menerima perlakuan Tian di bibirnya.
Lama kelamaan, sekujur tubuhnya memanas dan seperti ada dorongan kuat yang membuat dirinya harus membalas ciuman tersebut. Alhasil, Virginia mengimbangi ciuman Tian.
Hingga pada akhirnya, keduanya tenggelam dalam luapan perasaan masing-masing yang membuat mereka jadi terbuai dan nyaris tidak bisa mengendalikan diri.
"Tian, kita sudah terlalu lama di sini," bisik Virginia disela helaan napasnya yang memburu karena berusaha menahan diri agar tidak semakin jauh terseret dalam nafsu.
Kedua tangannya menahan dada Tian agar pria itu menghentikan ciumannya yang sudah tidak lagi berada di bibirnya, tapi sudah ke bawah bagian lehernya dan kesadaran merasuki Virginia meskipun sedikit saat Tian ingin memberikan tanda kepemilikan di sana.
Tian tersadar.