Chapter 43: TIDAK SABAR

Astha membawa Alivia masuk ke dalam kamarnya yang sangat luas. Kamar yang pernah dia tempati bersama Alana yang kini sudah tidak ada. Dia meletakkan Alivia dan mengelap kakinya dengan air hangat. Hal kecil yang biasa dia lakukan pada Alana dulu. Setelah mengelapnya, Astha duduk di pinggiran ranjang. Potongan kenangan masalalu bertebaran di kepalanya. Dia mengingat semua kenangan bersama Alana.

Sudah hampir dua tahun dia tidak ke sini. Setelah liburan terakhirnya bersama Alana dan kebahagiaannya saat tahu Alana sedang hamil. Astha tertunduk lesu saat mengingat kejadian tragis yang pernah dia alami. Dan pada akhirnya dia tak sanggup lagi menahan kegetiran hidupnya sendiri. Dan selalu menganggap Tuhan tidak adil padanya. Itulah titik terendah dalam hidupnya. Meninggalkan TuhanNya.