Elder Death Zen sedang mengenakan cassock merah dan menunggangi seekor binatang buas.
Alasan kenapa binatang buas itu tampak aneh karena kepalanya harimau, telinganya dewa, tubuhnya singa, dan memiliki empat cakar naga. Dia lebih mirip seperti binatang Hybrid.
Para Biksu yang berada di kamp sementara segera keluar dari tenda masing-masing dan bersiap menghadapi musuh tangguh. Mereka mulai mengepung Elder Death Zen, karena mereka khawatir bila sosok itu akan melukai Zhang Ruochen.
Tidak banyak pertapa di Daratan Kunlun yang sanggup bertahan dari serangan Permaisuri dan sanggup bertahan hidup. Dan Elder Death Zen adalah salah satu di antara mereka. Berbekal satu pencapaian itu, dia sudah pantas memandang rendah semua pertapa di dunia ini.
Tentu saja, itu terjadi di masa 500 tahun silam.
Sekarang ini, mustahil bagi para pertapa di Daratan Kunlun untuk bertahan dari satu serangan Permaisuri.