"Hei anak muda, jangan hiraukan mereka, mereka itu tidak tahu bagaimana perasaanmu selama ini, karena mereka tidak pernah mengalaminya," ujar Tuan Roberto lagi.
"Jangan dengarkan dia Ian, sadarlah!" ujar pak Huta lagi yang kembali maju selangkah namun Ian tanpa terduga dengan cepat menembakkan senjata api itu lagi ke langit-langit ruangan tersebut.
Dooorrr!
Semua orang kembali menunduk dan menutup telinganya, Eugene yang sangat ketakutan kini histeris, ia berteriak seperti kehilangan akal, Ardo langsung berlari dan mencoba menenangkan Eugene di dekapannya.
"Tenanglah, semua akan baik-baik saja," gumam Ardo yang sebenarnya juga tak yakin.
Eugene menangis histeris karena sangat ketakutan dengan situasi seperti ini, ia ingin lari namun mereka bahkan tidak bisa keluar dari sana.
"Aku ada di sini untukmu, tenanglah ya," gumam Ardo lagi.
Belum cukup dengan aksinya kini Ian menyodorkan pistol tepat di depan wajah Aarun.