Ian segera menutup telponnya dengan ekspresi tidak bisa di jelaskan, laporannya baru saja selesai ia buat tepat sekali setelah panggilan itu.
Ia masih menimang-nimang apakah ia harus menolong orang yang selama ini membuatnya kesal dan sering cemburu, apakah ia harus menolong pria yang di sukai oleh Hannah itu?
William baru saja menelpon agar Ian segera ke tempat karena Aarun sendirian di club itu bersama seorang wanita yang Ken suruh jaga tadi, Ian tahu betapa ganasnya wanita-wanita di sana, mungkin saja jika Ian tidak datang dengan cepat maka Aarun akan segera -.
Ian tidak bisa membayangkannya "Sial," gumamnya.
Dengan berat hati ia akhirnya bangkit lalu mengambil kunci mobilnya, ia memutuskan menggunakan mobil karena ia juga akan menjemput Edgard.
"Anda mau ke mana Tuan?" Ian berhenti seketika setelah seorang pelayan menanyainya.
"Ini sangat mendadak, aku harus pergi sekarang tidak ada waktu lagi," ucap Ian tergesa-gesa meninggalkan pelayan tadi.