"Aku punya pekerjaan untukmu!"
Aarun yang tadinya duduk santai dan makan cemilan kini menatap sosok teman brengsek yang juga sama sama waktu mereka di penjara.
"Mereka membutuhkan 2 orang, pekerjaannya agar kasar sih," lanjutnya.
"Apa itu?" Tanya Aarun penasaran.
"Pengangkat barang, lumayanlah kita di gaji tiap selesai kerja misalnya hari ini kita pergi jam 9 pagi terus pulang sampai jam 4 sore kita bisa di gaji 10 dollar, lumayan kan." Jelasnya seraya menunjukkan 10 jarinya dengan mata yang bulat.
"Lumayan kan," lanjut pria itu.
Aarun mengangguk pelan "Tapi kau serius kan, jangan-jangan ada sesuatu yang kau sembunyikan?" tanya Aarun menyelidik.
Evan mengerutkan alisnya lalu mengangkat bahunya serta alisnya karena heran dengan pertanyaan Aarun "Apa kau gila! Kau tidak mempercayaiku! Aku ini sangat serius!" tekan Evan.
"Ya tentu aku curiga, kau kan kriminal mana mungkin aku percaya kau mau kerja berat, yang halal lagi!" tekan Aarun pada kalimat terakhirnya.