"Nak, kau akan bermalam kan di sini?" ucapan seorang ayah menyadarkan Aarun yang tadinya menatap handphonenya.
Sebenarnya malam ini ia harus pergi bersama Evan dan Sasha karena ia sudah janji membantu mereka untuk rencana kali ini, menurut Aarun rencana itu bukanlah sebuah kejahatan tapi sebuah pertolongan makanya Aarun siap untuk ikut.
"Malam ini aku sudah berjanji pada teman akan menginap dengan mereka ayah, jadi mungkin besok baru aku bisa menginap di sini," jelas Aarun ragu.
Harry tersenyum "Begitu, tidak apa. Memangnya siapa temanmu Ardo?" tanya Harry.
"I–iya ayah, Ardo menyuruhku menemaninya malam ini," dustanya.
Arin kini ikut duduk di sofa tersebut seraya menonton serial TV "Oh ya kak, Pak Huta masih ada di mini market kan? Kau sering melihatnya di sana?" tanya Aarun.
"Dia sudah pindah bahkan dia tidak pekerja menjadi guru lagi," jawan Arin.
Aarun kaget bukan main "Apa! Pak Huta berhenti? Di mana dia sekarang kak?" tanyanya agak membesarkan suaranya.