Aarun terbaring lemah semua badannya terasa remuk, harusnya ia ke rumah sakit saja tapi tidak ada yang mau mengantarnya.
Matanya terus melihat TV yang sedang menyiarkan berita hari ini, tapi pikirannya terus melayang entah kemana.
Sudah tiga hari berlalu sejak insiden di hajarnya Aarun oleh tiga pria tak di kenalnya, dan Aarun belum pernah keluar sama sekali dari rumah itu.
Tiba-tiba saja Aarun mendengar suara ketukan pintu dari arah depan, Aarun bertanya-tanya apakah ada tamu malam ini.
Sudah tiga hari ini ibunya begitu sibuk entah kenapa sampai-sampai Aarun tidak di urus padahal lagi sakit.
Pagi tadi Aarun memperhatikan gerak gerik ibunya yang sangat sibuk, ibunya ke pasar membeli banyak sekali keperluan alat dapur dan juga bahan makanan.
Aarun sempat bertanya pada ibunya tapi ibunya hanya menjawab seadanya. Membuat semuanya menjadi ambigu.
Ada apa sebenarnya.