Lisa berusaha menutupi rasa panik yang mulai merambatinya. "Teman? Aku tidak mengenalnya. Bukankah dia temanmu?"
"Bagaimana dia bisa jadi temanku kalau sebelum berkenalan dengannya aku sudah
pingsan? Dia lelaki yang duduk di ujung meja sewaktu kita sedang berbicara."Tidak ada yang tahu kalau Zhan memiliki ingatan yang tajam.
Lisa tampak gugup ketika tatapan Yibo yang sinis dilemparkan ke arahnya. "Ka-kau berkenalan dengannya sewaktu mabuk."
Zhan menggaruk kepalanya. "Benarkah? Seingatku aku tidak banyak minum denganmu."
"Kau mabuk tentu saja tidak bisa
mengingatnya."
"Kalau begitu kita tanyakan padanya."Zhan bangkit hendak menghampiri David.