"Halaman 79, oke? Ada 25 soal," kata Nadech lagi. Seolah-olah tidak terpengaruh sedikit pun oleh amarah Mew. "Yang pilihan untuk ulangan harian. Lalu ROM B jika ingin tambah nilai. Karena besok jam beliau juga ada. Siapa tahu kau ingin mengumpulkan seperti yang lain."
Mew pun menatap buku itu. Dia mengepalkan tangan tapi diam saja. Masih kurang paham kenapa Papa dan Mama Nadech perhatian padanya. Alpha muda itu juga tampak tertekan. Meninju lantai. Lalu meremas rambutnya sendiri.
"ARRRRRGHHHH!" teriak Mew tak terkontrol. Hatinya lelah karena tidak mendapatkan safezone. Alhasil diam saja saat diobati Nadech. Dia sibuk memaki di dalam hati. Sangat kesal, tapi ancaman sang ibu soal membuang Amaara sepertinya tidak main-main. "Sial, sial, sial, sial " desisnya. "Kenapa tidak kau saja yang anak mereka, hah? Kenapa harus aku yang ada di sini." Saat itu dia tak menangis, tapi mata berkacanya menatap Nadech penuh iri dengki.