Download App
1.94% Jiwa Yang Terlahir Kembali / Chapter 18: Kembali Berkonflik

Chapter 18: Kembali Berkonflik

Editor: Wave Literature

Zhu Haimei tersenyum pahit, di dalam hatinya ia berkata, "Jadi, jika ia seorang guru, ia tidak harus membantu memasak, sementara aku harus bekerja keras?" Memikirkan hal tersebut membuat gerakan tangan Zhu Haimei melambat dan enggan melanjutkan kegiatan memasaknya. 

Dulu, ia berpikir bahwa Kak Huang adalah orang yang baik, tetapi sekarang tampaknya sama saja. Suanlatudousi (hidangan kentang parut yang dibumbui asam pedas) sudah matang, namun Kak Huang tak kunjung kembali ke dapur. Lalu Zhu Haimei berpikir untuk meletakkan suanlatudousi tersebut di meja dapur, agar mereka tidak bisa memakannya.

Di luar, suasananya perlahan-lahan mulai ramai. Shen Dongyuan melihat mereka makan dan minum bir. Para wanita duduk dan menikmati makanan, bahkan Kak Huang juga duduk bersama mereka. Akan tetapi, tidak ada seorang pun yang menyuruh Zhu Haimei datang untuk bergabung menikmati makanan bersama mereka. Hal ini membuat suasana hati Shen Dongyuan memburuk. Meskipun mereka membenci Zhu Haimei, tetapi makanan yang mereka makan adalah hasil masakannya. Apakah mereka tidak merasa bersalah? Shen Dongyuan kemudian berdiri dan melangkahkan kakinya ke arah dapur.

"Kapten Shen, mau pergi ke mana?" Tanya Zhong Yan saat melihat Shen Dongyuan berdiri. Pertanyaan barusan membuat semua mata tertuju pada Shen Dongyuan. "Aku mau pergi ke toilet." Balas Shen Dongyuan yang enggan mengatakan yang sebenarnya, bahwa ia hendak memanggil Zhu Haimei.

Orang-orang itu pun tertawa mendengarnya. Ia berpura-pura pergi ke kamar mandi, lalu berbelok ke dapur. Ketika ia membuka pintu dapur, ia melihat Zhu Haimei sedang mengipasi dirinya sendiri. Pipi dan rambut di pelipisnya sudah basah oleh keringat. Shen Dongyuan kemudian bertanya, "Apa yang ada di dalam panci ini?" 

"Daging rebus." Jawab Zhu Haimei. 

"Keluar dan pergilah untuk makan selagi menunggu daging itu matang." Suruh Shen Dongyuan. 

Namun Zhu Haimei justru menggelengkan kepalanya. "Sebentar lagi. Aku akan makan di dapur saja. Lebih baik kamu kembali ke luar."

Lalu tiba-tiba terdengar suara tawa Zhong Yan dari luar. "Coba kalian lihat, Kapten Shen sedang mengkhawatirkan istrinya." 

Ucapan Zhong Yan barusan membuat Zhu Haimei menjadi kesal. Kenapa para wanita di sini selalu membuat masalah dengannya? Kak Huang yang mendengar ada keributan di dapur pun segera pergi ke dapur. "Aduh, Haimei, keluarlah. Dapurnya sangat panas. Pergilah untuk makan di luar. Aku yang akan menjaga masakannya."

Zhu Haimei pun mengangkat sudut bibirnya dan berkata, "Baik." 

Pergi? Tentu saja. Kenapa tidak? Lagipula, mengapa ia harus bekerja keras untuk memasakkan makanan untuk mereka? 

Zhu Haimei lalu melepas celemeknya dan pergi ke meja makan. Ia memindahkan kursi lipatnya dan duduk di sebelah Chunlan. Perempuan itu harus bergeser sedikit saat Zhu Haimei duduk di sebelahnya. Sementara itu, Zhong Yan yang duduk di sisi yang lain terlihat sedang kesal. "Wah, kamu ini benar-benar obesitas, ya? Bahkan kami semua harus minggir saat kamu datang." Ujar Zhong Yan. Suaranya tidak terlalu keras, tetapi semua orang langsung tertawa setelah mendengar ucapannya. 

Zhu Haimei tidak mempedulikan hal tersebut, lalu mengambil sumpit dan memakan fenzhengmuer. "Hmm, ini benar-benar harum. Jamur kuping di masa ini benar-benar enak." Pikir Zhu Haimei.

Ucapan Zhong Yan terdengar jelas bahwa ia memang mengejek Zhu Haimei dan hal tersebut sedikit mengusik Shen Dongyuan, tetapi Zhu Haimei justru tidak ambil pusing dengan ucapan Zhong Yan. 

Zhu Haimei benar-benar malas untuk berdebat, tetapi Zhong Yan justru menjadi semakin ingin mencari gara-gara, karena ia pikir bahwa Zhu Haimei tidak berani menjawabnya di depan banyak orang. "Zhu Haimei, benar kan apa kata ku?" Kata Zhong Yan sambil tersenyum dan menatap ke arah Zhu Haimei. "Aduh, kenapa kamu mengabaikan orang lain?" Imbuh Zhong Yan.

"Hei, Guru Zhong, kenapa wajahmu begitu jelek? Lingkaran di bawah matamu terlihat sangat hitam. Apakah kamu sedang sakit?" Tanya Zhu Haimei. 

"Siapa yang kamu bilang sakit?" Tanya Zhong Yan dengan nada tinggi.

Orang-orang terdiam mendengar percakapan Zhu Haimei dan Zhong Yan. "Semua orang sedang makan, ada apa denganmu?" Tanya Zhang Zhonghai kepada istrinya.

"Ia bilang aku sakit," balas Zhong Yan sambil menunjuk Zhu Haimei dengan sumpitnya. Wajah Zhong Yan terlihat merengut kesal. 

Sedangkan wajah Zhu Haimei tampak tidak merasa bersalah sedikitpun. Ia lalu berkata, "Aku hanya bilang lingkaran di bawah matanya sangat hitam. Coba kalian lihat sendiri." Akan tetapi, tidak ada yang setuju dengan kata-kata Zhu Haimei dan hal tersebut membuatnya meghela nafas dalam hati. 'Oh Sang pemilik tubuh asli, lihat bagaimana hasilnya jika kamu ikut campur.' Batin Zhu Haimei.

Shen Dongyuan lalu berteriak. "Kenapa kamu sangat banyak bicara?!" 

Kak Huang yang melihat Shen Dongyuan marah pun langsung berdiri dan mencoba melerai mereka. "Semuanya makanlah, jangan menganggap ini serius." 

"Kami hanya bercanda." Sahut Zhu Haimei sambil tersenyum. Begitu mendengarnya, semua orang pun mulai makan dan minum bir lagi. Namun suasana di meja para wanita menjadi semakin sengit.

Ketika Zhu Haimei menyumpit telur, Zhong Yan berkata, "Ah, Zhu Haimei, kamu jangan terlalu banyak makan telur. Telur itu mengandung kolesterol yang tinggi. Kamu harus mengurangi porsi makanmu atau kamu akan mudah mendapatkan tekanan darah tinggi."

Kemudian ketika Zhu Haimei menyumpit daging, Zhong Yan kembali berkomentar. "Dengan tubuh yang segemuk ini, kenapa kamu masih makan daging?" 

Lalu saat Zhu Haimei menyumpit jamur, Zhong Yan lagi-lagi berkomentar. "Zhu Haimei, apa kamu tidak ingin menurunkan berat badan? Kamu bahkan belum pernah mengenakan rok, kan?" 

Jangankan Zhu Haimei, bahkan Kak Huang, Chunlan, dan Guizhi, semua orang tahu bahwa Zhong Yan mengatakan hal tersebut untuk mengejek Zhu Haimei dengan sengaja. Akan tetapi, tidak ada yang mau menghentikan Zhong Yan, karena ia adalah seorang guru yang berasal dari kota. Zhu Haimei kemudian melihat ke sekelilingnya, benar-benar tidak ada yang menghentikan Zhong Yan.

Sementara itu, suasana di meja makan yang lain tampak berbeda. Orang-orang yang ada di sana terlihat menikmati minuman mereka dan bersenang-senang. Suara mereka juga sangat keras sehingga tidak ada yang bisa mendengar ucapan Zhong Yan barusan. Zhu Haimei lalu menjeda kegiatannya mengunyah makanan. Ia benar-benar ingin membentak, bahkan menampar Zhong Yan.

"Kakak Ipar yang memasak makanan untuk kita, terima kasih atas kerja kerasnya. Silahkan minum ini satu gelas." Seorang prajurit yang tidak Zhu Haimei kenal memberikan segelas bir padanya.

"Terima kasih, aku tidak minum. Kalian minum saja." Tolak Zhu Haimei.

"Bagaimana kalau kamu minum sedikit? Ini bir yang dingin, pasti akan sangat menyegarkan." Kata Shen Dongyuan. Di kampung halaman mereka, semua orang bisa minum bir tanpa memandang jenis kelamin.

"Suamiku, aku juga ingin minum." Kata Zhong Yan dengan manja pada Zhang Zhonghai. Lalu Zhang Zhonghai pun menyahut dengan bangga. "Ia meminum semuanya." Lelaki itu merasa bangga karena istrinya bisa minum, sedangkan Zhu Haimei tidak.

Shen Dongyuan pun merasa canggung. Ia kemudian melihat Zhu Haimei berkeringat, bahkan hingga kaos di punggungnya basah kuyup.

"Ayo, Ayo, mari melakukan sesuatu yang mengasyikkan. Semua orang, mari bersulang untuk menghormati istri Kapten Shen yang telah memasakkan makanan lezat untuk kita." Kata Zhang Zhonghai.

Hanya Wu Tianlei yang tahu kalau setelah ini, dua pasangan tersebut akan bertengkar. Rasanya, jika mereka tidak bertengkar selama tiga hari saja, mereka seperti kehilangan sesuatu. Zhong Yan sangat kuat dan Zhang Zhonghai pun tidak mudah untuk ditangani. Tidak ada satupun dari mereka yang mau mengalah. Hari ini, Zhang Zhonghai telah mempermalukan istrinya. Apakah mungkin Zhong Yan akan mengabaikannya begitu saja?

Tetapi Zhu Haimei tidak memperdulikan mereka, dan lebih memilih untuk meminum bir. Ia tidak tahu apa merek bir itu, tetapi rasanya benar-benar enak dan menyegarkan. Setelah meminumnya sebanyak dua tegukan, ia pun berhasil meredam amarahnya.

"Tidak heran kalau kamu gemuk, karena kamu sangat suka makan dan minum." Sindir Zhong Yan. 

Kak Huang yang mendengarnya pun langsung menyenggol lengan Zhong Yan, memintanya untuk berhenti bicara. Namun Zhong Yan tidak mempedulikannya. "Apakah yang aku katakan salah?" 

Zhu Haimei lalu meletakkan gelas minumannya dan menatap Zhong Yan. "Apakah aku pernah menyinggung perasaanmu? Kenapa kamu selalu menyindirku?"

Ucapan Zhu Haimei barusan berhasil membuat orang-orang, bahkan Shen Dongyuan tertegun. 

Sementara itu, Zhong Yan tampak menangis setelah mendengar ucapan Zhu Haimei barusan. Akan tetapi, orang-orang yang melihatnya justru merasa iba pada Zhong Yan. Mereka berpikiran bahwa Zhu Haimei lah yang bersalah.

"Zhu Haimei, sebenarnya apa maumu?" Tanya Shen Dongyuan dengan nada tinggi. 

Zhu Haimei lalu memandang Shen Dongyuan dengan tatapan dingin. Zhu Haimei kemudian berdiri dari kursinya. Ia tidak bodoh, ia tahu bahwa kalimat demi kalimat yang diucapkan oleh Zhong Yan itu hanya untuk membuatnya marah. Sekarang keinginan Zhong Yan sudah tercapai, karena Zhu Haimei benar-benar marah dan pergi meninggalkan ruangan.


next chapter
Load failed, please RETRY

Gifts

Gift -- Gift received

    Weekly Power Status

    Rank -- Power Ranking
    Stone -- Power stone

    Batch unlock chapters

    Table of Contents

    Display Options

    Background

    Font

    Size

    Chapter comments

    Write a review Reading Status: C18
    Fail to post. Please try again
    • Translation Quality
    • Stability of Updates
    • Story Development
    • Character Design
    • World Background

    The total score 0.0

    Review posted successfully! Read more reviews
    Vote with Power Stone
    Rank NO.-- Power Ranking
    Stone -- Power Stone
    Report inappropriate content
    error Tip

    Report abuse

    Paragraph comments

    Login