"no matter what u say..no matter what u do...i only wanna bad thing to u... "Alarm ponsel Diandra berbunyi sekejap dia terbangun,namun dia masih bermalas malasan untuk meninggalkan tempat tidurnya.Dia meraih ponselnya dan memeriksa jika ada pesan yang masuk,dan dia sangat terkejut ketika melihat sudah jam berapa sekarang.Diandra memang menyeting alarmnya pukul setengah lima pagi namun sekarang sudah menunjukan hampir pukul enam,artinya alrm ponselnya entah sudah berapa kali mengalami pengulangan.Mungkin Diandra terlalu lelah tadi malam karena Rifky mengajaknya makan malam bersama,dan bukan itu saja,setelah Rifky mengantarkan Diandra pulang dan tiba dirumahnya sendiri,Rifky terus menelpon hingga larut.sebenarnya Diandra juga agak bosan namun harus tetap meladeni demi tercapai semua rencananya.
Diandra kecewa melewatkan sholat subuh,dia jg bergegas mandi karena teringat bahwa om Arief kembali hari ini dan minta dia menjemputnya dibandara.
jadwal landing om Arief jam sembilan pagi,namun sekarang baru menunjukan jam setengah delapan saat Diandra sudah selesai merapikan diri."Uuuuhhmmm sepertinya aku masih sempat sarapan".Lalu diana memutuskan untuk sarapan dijalan nanti saat dia menuju bandara.
Hari ini Diandra memutuskan untuk sarapan disalah satu cabang outlet nasi uduk kebon kacang yang terkenal di kota J,nasi uduk bisa dibilang adalah makanan favoritnya,apa lagi nasi uduk versi orang betawi dia sangat menyukainya.Dua puluh menit akhirnya Diandra tiba ditujuan,dia langsung memesan dan kemudian melahap sarapan favoritnya itu,saking lahapnya dia tidak menyadari bahwa ada sepasang mata yang sedang menguntitnya ditempat itu.Setelah Diandra selesai dia bangkit hendak menuju kasir,namun seseorang tiba tiba menabraknya hingga dia terhuyung dan hampir jatuh.Diandra kesal setengah mati,dia menoleh kesampingnya untuk melihat siapa orang ceroboh yang menabraknya begitu keras hingga terhuyung.Saat dia menoleh...,dia serengah terkejut dan bertambah kesal,karena orang tersebut ternyata adalah dokter Evan."Kamuuu!!!"Diandra melotot dan menghardiknya,Dokter Evan tersenyum manis karena dipelototi,dia berpikir Diandra akan terus mengoceh karena marah padanya,dia sungguh mengharapkan itu,karena dengan itu dia bisa melihat Diandra lebih lama.
Sebelumnya dikter Evan begitu senang karena berhasil mengcopy informasi tentang Diandra dia berpikir akan mudah mendapatkan kontak telponnya.Namun perkiraannya meleset,saat dia sudah mempersiapkan diri,menyusun setiap kata untuk meminta maaf tapi saat dia menghubunginya ternyata itu hanya nomor kontak asistennya,dan pak Ali pun menolak memberikan kontak telpon Diandra dan hanya bersedia menyampaikan apa yang ingin dokter Evan sampaikan.Dan akhirnya dokter Evan mengurungkan niat untuk meminta maaf.Dokter Evan kecewa dan kini mulai menguntit Diandra.
Sekali lagi insting dokter Evan salah,saat tahu bahwa yang menabraknya adalah dia,Diandra langsung berbalik dan melangkah pergi meninggalkan dokter Evan yang tercengang oleh reaksi Diandra.
Di bandara
Sudah hampir satu jam Diandra menunggu namun om Arief belum juga muncul,saat dia bertanya kebagian informasi ternyata ada keterlambatan.Diandra bosan menunggu begitu lama namun jika dia pergi pun itu tidak mungkin.om Arief pasti kecewa,lalu dia mengeluarkan ponselnya dan mulai bermain game.Diandra memainkan Game yang sudah sedikit ketinggalan,ya dia suka Hayday karena sesungguhnya dia sangat senang berkebun,hanya saja tinggal diapartemen tidak memungkinkan untuk itu.
Selagi dia asik bermain game tiba tima dia mendengar suara seorang gadis memanggilnya,namun dia merasa janggal karena dia sangat mengenali suara itu dan tidak mungkin gadis itu ada disini sekarang.Diandra mengabaikan,menoleh pun tidak,dia hanya berpikir banyak sekali orang memiliki nama yang samai
Namun dia sangat terkejut saat seseorang menutup matanya dari arah belakang,sontak secara reflek dia memegang tangan orang tersebut,dan jelas itu bukan om Arief.Karena tangan yang menutupi matanya ini adalah tangan seorang gadis,tangan yg kecil semungil miliknya dan sangat lembut.
Diandra tidak menyukai main tebak tebakan oleh karena itu dia menghempaskan tangan tersebut begitu saja."u are soo rude!" gadis dibelakangnya memaki dengan suara manja,dan Diandra langsung membalikan badan ketika mendengar suara itu." oh baby shark its really sureprise" Diana tersenyum bahagia melihat bahwa Alexa sahabatnya ada didepan mata.
Alexa pun tersenyum sambil cengengesan karena berhasil mengejutkan Diandra,namun kejutan ini merusak rencana kejutan awal yang ingin dia buat untuk Diandra."Dasar gadis nakal kenapa tidak memberitahuku akan berkunjung,,setidaknya akan kubuatkan kau sup asparagus dengan daging kepiting dan udang yang lezat,lagi pula ini belum liburan mengapa kau datang berkunjung begitu cepat".
Alexa menggeleng sambil bergumam "uuhhmm ada kejutan lain untukmu" "apa?" " bukan kejutan namanya jika kuberitahu,haahaa" Alexa tertawa begitu riang.
Saat kedua gadis itu asik berbincang,tiba tiba om Arief datang." sayang maaf kamu lama menunggu" om Arief bertanya sambil meraih wajah diandra dan mengecup keningnya,lalu dia melirik kearah Alexa mengisyaratkan pertanyaan siapakah gadis yang bersamanya itu.