Sindi kemudian berjalan mendekat ke arah pintu kamar Jeni lalu mengangkat sebelah tangannya untuk mengetuk pintu.
"Jeni!" Sindi memanggil dari luar. Sebelah tangannya juga masih mengetuk pintu. Ia penasaran dengan cerita Mery. Tentu dalam hatinya bergelut cemas.
"Masuk!" Sahut Jeni dari dalam kamar.
Sindi kemudian memutar handle pintu dan dia membukanya. Dia tampak menhernyitkan dahi merasa aneh saat melihat Jeni bersama Dewi di dalamnya.
Jeni dan Dewi tengah membereskan pakaian. Jeni masukan beberapa helai pakaiannya ke dalam koper miliknya.
"Kalian mau kemana? Mau liburan?" Sindi bertanya. Ia masih berpikir positiv. Ia kemudian melangkah masuk ke dalam kamar Jeni mendekat lalu duduk di dekatnya.