Chapter 25: Sebuah Kesempatan

"Saya tidak percaya cuaca sudah cerah," gumam Serena sendiri saat ia berjalan di sepanjang jalan berbatu di jalan mode terkenal Sancity. Sungguh tak terpercaya bahwa hanya beberapa jam yang lalu, kota ini telah diguyur hujan badai yang berlangsung sepanjang malam. Sekarang, langitnya cerah, matahari bersinar terang, dan angin sejuk yang menyegarkan berhembus.

Pameran mode yang penuh warna dan menarik di sekelilingnya sangat memikat, dan dia merasa tidak bisa mengalihkan pandang dari berbagai gaya dan desain. Meski dia cukup senang dengan gaun dan barang-barang lain yang baru-baru ini dibelikan untuknya, dia justru lebih terkesan dengan pakaian unik dan bergaya yang sedang dia lihat sekarang.

Ketika dia melihat sebuah gaun kecil yang menarik dan penuh warna di etalase toko, dia tidak bisa menahan diri untuk bergegas ke arahnya. Dalam kegembiraannya, dia tidak melihat seorang pria keluar dari sisi yang berlawanan dan akhirnya berjalan langsung menabraknya.