"Aku takut Mas ..." Bagas menghembuskan napasnya... Pria itu menarik Hani ke dalam pelukannya.
"Aku tahu perbedaan status kita jauh, tapi aku tidak pernah mempersoalkan masalah itu. Aku juga tahu kalau kita menikah mendadak, bahkan kamu merasa terpaksa,. tapi Hani harus kamu tahu.Bagas menatap mata dalam Hani... saya nggak pernah main-main dalam pernikahan sedikit pun..saya menganggap pernikahan ini serius. Dan bagi aku pernikahan itu hanya satu kali seumur hidup dan aku akan tetap mempertahankan pernikahan kita selamanya Aku tidak akan pernah menduakan kamu. "Kata Bagas.
"Mas ini orangnya sudah serius .. dan orangnya terus terang. Dan aku tidak mencari orang yang sama seperti mas, tapi mas butuh wsnita seperti kamu, sederhana dan apa adanya, ysng bisa menghibur mas, di saat mas sudah lelah dengan pekerjaan mas."
"Hani kan nggak bisa apa-apa? "
"Kata siapa? kamu itu bener-bener buat hidup aku lebih berwarna.. kamu itu selalu bikin aku Senyum .. Dan Kamu tahu nggak hal yang bikin saya salut sama kamu ? "Tanya Bagas .. karena kamu itu mau berusaha... dan kamu tahu apa yang tidak kamu bisa... tapi kamu berusaha untuk bisa melakukannya. Dan mas sangat menghargai hal itu."
"Tapi saya tidak mandiri.."
"Dan Mas suka perempuan tidak mandiri itu, karena mas merasa selalu dibutuhkan. Mas merasa berguna dan itu membuat mas merasa berhasil menjadi seorang suami."
"Beneran mas Bagas nggak merasa terganggu sama aku.. nggak merasa Repot .."
"Ya nggak Honey, repot apa kamu itu istri saya .. Hani memajukan tubuhnya untuk memeluk suaminya.
******
Hari ini Bagas mengajak Hani ke perusahaannya, mereka masuk lift khusus untuk sampai ke kantor Bagas. ketika mereka mau memasuki kantor Bagas sekretaris Bagas, membeeritahukan jika ada tamu Bagas yang sudah menunggunya di ruang Meeting. karena memang Bagas tidak pernah membiarkan tamunya untuk masuk ke ruang kerjanya.
Bagas membawa Hani menemui tamunya begitu membuka pintu ruangan, tiba-tiba seorang wanita berpakaian sexy dan cantik sekali langsung mendekat dan memeluk suaminya, sedangkan Bagas diam terpaku, setelah memeluk Bagas wanita Itu mencium bibir Bagas, melumatnya dengan rakus dan berkata.. "I miss you bieb.. "
Bagas yang kaget mendorong tubuh perempuan itu yang ternyata wanita itu ada mantannya yang meninggalkan Bagas ke Amerika demi karirnya sebagai model yang ingin go international, Padahal dulu Bagas sangat mencintainya, karena dia lah ia menutup hatinya.
"Fransiska... apa yang kamu lakukan disini?"
"Aku sangat merindukan kamu Bagas.. Apa kamu tidak merindukan aku?"
"Tidak.. aku malah sudah melupakanmu.. dan aku juga sudah menikah.."
"APA??" kamu sudah menikah.. tidak mungkin" Teriak Fransiska.
"Kamu pikir aku tidak bisa hidup tanpa kamu.. kamu pikir hanya kamu saja wanita di dunia ini.. "bentak Bagas sambil menatap Fransiska tajam.
"Tapi bukankah kamu sangat mencintaiku.. "
"Dulu.. itu dulu, semenjak kamu meninggalkan aku.. aku sudah menganggapmu tidak ada lagi dalam kehidupanku. sekarang pergilah.."
"Apa wanita ini istri kamu... ?" Tanya Fransiska.
"Ya, dia istriku.. "Jawab Bagas.
"Kamu menikah dengan wanita rendahaan seperti ini, sungguh rendah sekali selera kamu."
"Cukup , jangan pernah menghina wanitaku atau kamu akan aku enyahkan dari muka bumi ini, "Ancam Bagas sambil memegang rahang Fransiska dengan keras sehingga Fransiska merasa kesakitan.
"Lepaskan.. kamu akan menyesal telah mencampakkan aku.. ingat itu.. !" kata Fransiska sambil berlalu pergi. Hani yang menyaksikan semua itu hanya geleng-geleng kepala.
"Banyak sekali wanita yang memujamu.. kemarin rekan kerjamu Yolanda, yang sampai saat ini juga masih belum menyerah dan sekarang mantan kekasihmu datang. aku jadi minder, wanita yang memujamu semuanya sangat cantik , pintar dan wanita karier.. apalah aku yang bukan apa-apa.. " Kata Hani sambil berkaca-kaca."
"Shhttt... jari Bagas menempel di bibir merah Hani, Bagas pun mengecupnya dan memeluk Hani.. membuat Hani malah semakin terisak .
Sekretaris Bagas yang menyaksian semua itu merasa Hani sangat beruntung, Bisa di peluk oleh Bosnya yang super, ganteng dan cool. tidak ada satu wanitapun semenjak kepergian Fransiska yang dapat menaklukan Hati Bosnya itu.
"Sudahlah Honey... Hanya kamu yang aku cintai.. meski seribu wanita cantik memujaku, aku hanya ingin kamu.. bahkan jika aku di lahirkan kembali aku juga akan meminta kepada Tuhan agar tetap berjodoh dengan kamu."
Kata-kata Bagas begitu menyentuh Hati Hani sehingga mampu meredam tangis Hani, Hani pun mendongak ke atas melihat wajah tampan suaminya, kemudian tersenyum membuat wajah Hani semakin menggemaskan, membuat Bagas tidak mampu menahan hasratnya nuntuk melumat bibir istrinya itu, Bagas lupa ia masih di ruang meeting bahkan masih ada sekretarisnya di sana.
Ketika ciuman mereka semakin panas, Hani mendorong tubuh Bagas.. 'Kita masih di kantor sayang, bukan di rumah." Kata Hani memperingatkan.
"Aku lupa.. Ayo kita masuk ke ruanganku.. "Ajak Bagas sambil merangkul tubuh istrinya dengan mesra. Susi hanya mampu melongo menyaksikan semua itu, dan kembai kemeja kerjanya.
Sesampainya di ruangan Bagas pekerjaan Bagas sudah menumpuk sehingga ia mengurungkan rencananya untuk mencumbu istrinya itu.
"Aku bereskan pekerjaanku dulu yah, nanti kita lanjutkan lagi hal yang tertunda tadi."
Hani mengangguk dan duduk di Sofa sambil memainkan Hp nya, supaya tidak kesal Hani memaikan Game di hpnya. karena kesal lama-kelamaan Hani pun tertidur. Hp Hani berbunyi ada beberapa pesan dari Kevin teman kuliah Hani, yang menanyakan kabar dan kenapa tidak masuk kuliah hari ini.
Bagas yang penasaran membaca pesan Hani, tangannya mengepal, rahangnya mengeras, Bagas merasa cemburu setelah membaca pesannya ternyta dari seorang laki-laki. "Kevin.. siapa Kevin"Gumam Bagas dalam Hati.
Hani yang terbangun dan melihat ada suaminya di sampingnya bertanya. "Kamu sudah selesai pekerjaanya?"
"Belum Hp mu berbunyi terus, banyak pesan yang masuk dan aku penasaran, karena itu aku melihat Hp kamu, ternyata pesannya dari Kevin dia menanyakan kenapa kamu tidak kuliah hari ini, Siapa Kevin?" Tanya Bagas dengan tatapan tajam.
"Jangan pandang aku seperti itu, seolah-olah aku sudah melakukan suatu kesalahaan, Kevin itu hanya temanku dia sama-sama sekelas dengan ku. "
"Oh begitu, " Kata Bagas dengan datar dan dingin Hani tahu kalau Bagas sedang cemburu.
"Suamiku.. apakah kamu sedang cemburu, "Bisik Hani..
"Sayang, kamu barusan memanggilku suami.. "
Bagas mengulurkan tangan dan menarik Hani kedalam pelukannya dan membenamkan kepalanya ke rambut Hani dan menghirup aroma tubuh Hani dalam-dalam dan dengan suara parau berkata, "Sayang panggila aku suami sekali lagi aku ingin mendengarnya."
Sebenarnya Hani nerasa canggung untuk mengucapkan kata suami, barusan saja ia ucapkan untuk meredam amarah suaminya yang sedang terbakar cemburu, "Apakah kalau aku mengatakan nya kamu tidak akan marah lagi?" Tanya Hani.
Jakun bagas naik turun, matanya tertuju pada bibir merah milik Hani ingin rasanya menindih tubuh Hani, melumat bibirnya dan memasuki tubuhnya dan menggerakannya dengan ganas, namun ia berjuang mati-matian menekan nafsunya.
Dengan suara serak dan semakin mengeratkan pelukannya Bagas berkata" Iya panggil aku suami dan aku tidak akan marah lagi."
Hani yang sangat malu mengatakan suami akhirnya demi membujuk suaminya ia pun mengatakan nya dengan bebisik di telinga Bagas "Suamiku.. "
Hembusan nafas Hani di telinga Bagas malah semakin menaikan hasratnya, apalagi panggilan Suami yang berbisik di telinganya semakin membuat Bagas hilang kendali.. Bagaspun dengan rakusnya melumat bibir Hani.
Setelah beberapa saat, Hani di cium sampai ia hampir kehabisan nafas.