"Mari ayah antar kalian pulang!"
"Ngga... Vio ngga mau pulang! Vio mau ketemu kak Putri, kak Yasmin, Kak Nana...!" Viona merajuk!
"Baiklah...baiklah! Kita ke tempat ayah! Tapi ibu gimana?"
"Ibu gak papa! Dia lagi sibuk, bersih-bersih!" jawab Ihsan.
Angelina bersih-bersih, apa dia ingin kembali ke Jakarta?"
"Ayah...ayo kita pulang...Vio mau cerita sama kakak-kakak!"
"Baiklah!"
"Ayah kita kemana?" tanya Ihsan.
"Ke rumah kita!"
"Rumah kita yang mana? Rumah ayah...atau rumah ibu?" tanya Ihsan lagi.
Richman terdiam. Mengapa Ihsan bicara begitu? Apa Ihsan sudah tahu kalau ayah dan ibunya mau pisah.
Richman memandang wajah Ihsan.Wajah anak itu polos. Richman menarik nafas lega. Ihsan tampak tenang tak menunjukkan reaksi yang menghawatirkan. Dia tidak mengerti apa-apa tentang masalah orang tuanya.
"Iya ayah...kita kemana? ibu kan di apartemen lama kita, terus ayah di apartemen baru? Bingung Vio! " Viona menepuk jidatnya.
Richman menarik nafas berat sebelum menjawab.