***
Ujung jari Elena mengetuk-ngetuk meja rias, sekali lagi menatap pantulan dirinya di cermin untuk memastikan dia sudah siap turun ke bawah. Dia harus yakin tentang ini.
Yap, dia berdiri di depan cerminnya dan memandangnya dalam-dalam, seolah bertanya pada cermin ajaibnya bagaimana penampilannya pagi ini. Cermin ajaib memberitahunya bahwa dia terlihat seksi.
Perlahan, senyum mengembang di wajahnya. Elena meraih tas kecilnya dan kemudian melangkah keluar dari kamar.
Di ruang makan, Elleard telah menunggunya untuk sarapan bersama. Ketika ia tiba, Elena duduk di samping Elleard.
"Selamat pagi, Elleard," sapa Elena. Gadis itu sekarang sudah terbiasa memanggil Elleard dengan namanya, bukan lagi 'Tuan'. Elleard membenci itu. Jadi, Elena selalu mengingatkan dirinya sendiri untuk menggunakan nama Elleard saat menyapa suaminya.
"Selamat pagi sayang." Elleard meraih tangan Elena dan menciumnya dengan lembut.