Ketika Vivian melihatnya, dia segera berdiri tegak dan menjaga jarak aman dari Christopher. Tindakannya spontan.
Tujuannya adalah untuk memikat Christopher dan menimbulkan keraguan dalam pikiran Abigail. Tapi di lubuk hati, dia tidak ingin melakukan semua ini.
Dia melakukannya hanya untuk memenuhi keinginan ayahnya. Dirinya yang sebenarnya tidak mengizinkannya untuk melangkah lebih jauh membuat Abigail curiga akan perselingkuhannya dengan Christopher.
"Kamu tidak mengetuk," ujar Christopher dengan dingin.
Vivian terkejut melihat wajah seriusnya. Dia tidak sendirian yang terkejut; Abigail juga.
"Aku… Kamu harus melihat file ini."
Karena sifatnya yang spontan, sederhana, Abigail hampir meminta maaf, tetapi dia pada akhirnya tidak melakukannya. Dengan percaya diri, dia berjalan ke arah Christopher.
"Tinggalkan saja di sini. Aku akan melihatnya nanti." Christopher acuh tak acuh. Dia memalingkan perhatiannya kembali ke laptop.