Kepalaku semakin berat setiap saat dan begitu juga kelopak mataku. Aku berkedip cepat, berusaha melawan keinginan untuk tertidur tetapi usahaku sia-sia.
Semakin aku berjuang untuk tetap terjaga, semakin aku terbawa ke portal-portal kegelapan.
Pada akhirnya, aku kalah. Mataku bergerak-gerak dan sebelum aku sempat menyadarinya, aku terbawa ke tempat di mana tidak ada apa-apa selain ranah kegelapan yang tak berujung.
Setidaknya aku bisa beristirahat sejenak…. Aku memberitahu diriku sendiri ketika kegelapan pekat itu melahapku seluruhnya.
Aku hanya berdoa bahwa segera setelah aku bangun, cobaan ini akan berakhir…. Yang paling penting, aku berdoa Ace akan selamat. Jika sesuatu yang buruk terjadi padanya, aku tidak tahu apakah aku akan mampu menahannya.
Aku tidak tahu berapa lama aku telah tidak sadarkan diri ketika aku mulai merasa sesak napas. Dada ku terasa sesak dan aku tidak bisa bernapas seolah-olah aku tengah tenggelam.