Seperti khalayak ramai pada normalnya. Irona berjalan sebari menggenggam lengan Aksa. Keduanya tersenyum persis seperti pasangan yang sangat bahagia.
Irona dengan rambutnya yang tergerai indah membuat wajahnya semakin terlihat lucu. Apalagi dengan hembusan angin menerpa dan membuat rambut-rambut kecilnya bertebaran.
"Kamu dingin, sayang?" tanya Aksa lembut sebari menyampirkan anak rambut yang lolos dan diterpa angin.
"Nggak. Anginnya enak" jawab Irona menengadahkan wajah, menikmati hembusan angin.
"Jangan, gitu. Nanti kamu sakit." Dengan perhatian luar biasa, Aksa kembali menundukan wajah gadisnya.
"Kamu perhatian banget, sih" goda Irona dengan usil.
Aksa berdecak. "Kamu itu pacar aku. Calon istri aku. Calon ibu dari anak-anak aku. Jadi aku nggak mau kamu kenapa-kenapa" jelas Aksa. Membuat Irona kembali tersenyum dan lebih mendekap lengan kekasihnya.