Download App
76.47% INSIDEN MULTIVERS / Chapter 25: Chapter 25

Chapter 25: Chapter 25

Pov rin

Setelah onii-san pergi saya memutuskan untuk kembali ke rumah dan berganti pakaian lalu menuju tempat pelatihan yang berada di bagian belakang manor, saat tiba di sana terdapat halaman yang sangat luas di kelilingi tembok yang sangat tinggi di pinggir lapangan terdapat kursi untuk mengamati atau beristirahat,di ujung paling kiri terdapat tempat untuk menyembuhkan luka dan di sebelahnya terdapat tempat untuk melatih serangan jarak jauh seperti sihir atau panahan,lalu ada tempat dengan berisi beberapa samsak untuk pelatihan petarung tangan kosong sementara itu di beberapa sudut ada berbagai jenis rak senjata seperti pedang 1 atau 2 tangan,tombak,gada,perisai.

Setelah puas melihat sayapun memutuskan untuk berlari mengeliling lapangan beberapa putaran lalu setelah itu saya melakukan meregangkan otot-otot untuk mengurangi risiko cedera saat melakukan gerakan intens. dengan merentangkan tangan, kaki, dan punggung dengan hati-hati, merasakan setiap gerakan dan mengatur napas dengan perlahan.

Setelah merasa cukup sayapun menuju tempat samsak berada karena nii-san telah melatihku dasar dasarnya saya memutuskan untuk melatih pukulanku terlebih dahulu,memasang kuda-kuda dan melakukan pukulan lurus dengan tangan kanan

Thud!

terdengar bunyi yang cukup nyaring yang menandakan kekuatan yang digunakannya

Setelah itu saya melakukan beberapa pukulan pendek.

Thud! Thud!

Walo terdengan kurang kuat seperti sebelumnya tapi masih cukup terdengar suara dari pukulan yang di lepaskan

Lalu setelah beberapa saat terdengar suara yang berirama yang menunjukan pukulan yang konsisten dengan presisi teknik yang baik

Thud!

Thud! Thud!

Thud!

Thud! Thud!

"baiklah ini yang terakhir" ucapku dengan pelan setelah melakukan pukulan selama 1 menit penuh

Lalu saya memutar badan dan memukulnya dengan kuat

Thud!

Setelah saya menarik nafas dan menghembuskannya untuk merileskan badan. Setelah cukup tenang sayapun memutuskan melanjutkan dengan tendangan seperti tendangan depan,

Thud!

lalu tendangan samping mengarah kebagian bawah dan keatas.

Thud!

Thud!

Lalu saya memutuskan untuk tendangan memutar tetapi

Thud!

Tendangan tersebut kekurangan kekuatan yang harusnya dimiliki

'kenapa tendangan itu selalu saja kekurangan kekuatan yang diperlukan'pikirku,lalu saya melakukan beberapa tendangan lagi.

Setelah puas saya memutuskan untuk mencoba senjata,berjalan mendekati salah satu rak yang memajang beragam senjata. Saya memutuskan mencoba gada,

saya mengambil gada dengan ukuran lebih dari 60 cm

"be-beratnya!" karena terlalu berat saya memutuskan meletakannya kembali.

Lalu saya mengambil tombak yang panjangnya 90 cm, saya lalu mencoba dengan memegangnya dengan tangan kiri di bagian tangkai dan kanan di bagian tengah,lalu saya mencoba gerakan menusuk dan mengayunkan tombak beberapa kali.

Setelah cukup mencoba saya memutuskan meletakannya kembali dan mencoba senjata yang lain.

Meencoba pedang dua tangan tapi karena terlalu berat seperti gada saya meletakannya kembali

Maka tinggal pedang 1 tangan,saya mencoba mengambilnya dan mengayunkannya atau lebih tepat menebas mengunakan itu.

"beratnya dapat saya tangani tapi entah kenapa rasanya seperti ada yang kurang"gumamku.

Mengabaikan perasaan itu saya terus berlatih menebas.

Setelah merasa cukup saya meletakan kembali pedang dan menuju kembali kekamar untuk mencoba bermeditasi.

'jika tidak salah caranya adalah….'

Saya kemudian duduk dilantai dengan kaki bersilang dan meletakan tangan di atas pangukan dan menutup mata lalu,Saya menarik napas dari hidung dan keluar dari mulut secara perlahan saya mengulangi proses itu dan secara bertahap tubuh saya ketegangan yang dirasakan tubuhku menghilang.

Saya mencoba merasakan sesuatu di setiap proses bernapas tetapi saat menyelam ke dalam kesadaranku yang kurasakan bukanlah suatu energi melainkan sebuah emosi atau perasaanku saat ini.

Ini adalah perasaan saat pertama kali saya rasakan sampai disini yang dulu pernah hilang bersama dengan adanya kehadiran kakakku atau mungkinku melupakannya karena sibuk belajar.

Kecemasan

"kenapa saya merasa cemas?"tanyaku dengan pelan

mungkin

Entah karena tinggal di dunia yang sama sekali berbeda saya merasa cemas dan khawatir karena disini sekarang aku tertinggal sendiri walau aku telah terbiasa berjalan-jalan sendiri saat berkemah tapi saat ini didunia ini hanya ada aku dan saudara laki-lakiku yang saat ini aku miliki sebagai keluarga jawabku dalam hati.

"apa saya mengkhawatirkan sodaraku?"

Iya

Siapa yang tidak mengkhatirkan satu-satunya keluarga pergi untuk memburu monster untuk kebutuhan sehari-hari?

Saya pernah bertanya apa kita benar-benar harus memburu monster?

mungkin tidak perlu,dia yakin jika kita fokus meneliti sihir dan aku membantu pekerjaan di sekitar manor pasti diizinkan oleh loki-sama tapi kita tidak tau apa yang akan terjadi di masa depan, entah berhasil dalam penelitian atau gagal kita perlu kekuatan untuk untuk melindungi diri.

Karena dunia ini sedikit mirip dengan game memiliki sistem untuk menambahkan kekuatan, terima kasih karena para dewa manusia dan makhluk hidup yang berakal dapat bertahan dari monster tapi meski begitu sepertinya ada khawatiran yang lain yang tidak diketahui.

.

.

Pada akhirnya saya tidak bisa menghilangkan rasa cemas jadi saya memutuskan untuk pergi ke bagian caferia atau lebih tepatnya dapur karena sudah hampir siang hari.

Disana saya melihat beberapa wanita sedang akan bersiap untuk makan siang,saya memutuskan menghampiri orang terdekat yang terlihat ramah yaitu elf yang sedang akan mengambil bahan-bahan

"permisi?,.."

"huh?,apa mungkin kau salah satu anggota terbaru kemarin? Ada apa?"

"iya nama saya shima rin,saya ingin membantu memasak"

"aah iya, riveria sama pernah bilang sesuatu tentang itu,tentu sini ikut aku"

Setelah itu aku mengikutinya mengambil bahan-bahan dan saya perhatikan mereka sepertinya akan membuat tumisan dan steak,karena disini cuma ada sedikit orang jadi kita tidak akan terlalu banyak membuatnya karena kebanyakan mereka pergi ke dungeon.

Dan orang yang membantuku bernama Sonia, dia elf salah satu petualang veteran menjadi generasi pertama dari loki familia,saya bertanya apa dia akan pergi ke dungeon dalam waktu dekat.

"tidak,saya akan fokus membantu generasi saat ini kecuali jika ada misi penting dan ekspedisi"

Lalu bertanya kapan ekspedisi besar itu biasanya dimulai dan berapa lama biasanya ekspedisi berlangsung,

"mungkin 2 atau 3 bulan lagi dan biasanya itu berlangsung selama kurang dari 1bulan tergantung dengan tujuan dan perbekalan yang dibawa."

Sambil mendengarkan penjelasan tentang ekspedisi saya membolak balik kartu flash untuk mencari kata yang diucapkannya walo ini sedikit menghambat memotong bahan-bahan tanpa disadari kami terlah selesai memotong semua bahan yang dibutuhkan.

Karena kompor yang ada terbatas kami hanya menunggu mereka matang

Saat melihat keadaaan sekitar saya melihat berbagai ras seperti gadis amazon,beastman atau mungkin disebut demi-human entah itu manusia kucing,elf walau ada juga manusia biasa tapi saya merasa tersisihkan seperti tidak ada di tempat yang seharusnya.

tanpa sadar saya menghela napas

"kapan nii-san akan kembail…"ucapku dengan pelan sambil tanpa sadar say mengelus kartu flash yang dibuat olah kakakku.

"Rin!,mereka sudah selesai memasak ayo cepat kita kesana"

"! Ahh iya"lalu sayapun segera berdiri dan pergi mengambil makanan yang harus disajikan.


next chapter
Load failed, please RETRY

Weekly Power Status

Rank -- Power Ranking
Stone -- Power stone

Batch unlock chapters

Table of Contents

Display Options

Background

Font

Size

Chapter comments

Write a review Reading Status: C25
Fail to post. Please try again
  • Writing Quality
  • Stability of Updates
  • Story Development
  • Character Design
  • World Background

The total score 0.0

Review posted successfully! Read more reviews
Vote with Power Stone
Rank NO.-- Power Ranking
Stone -- Power Stone
Report inappropriate content
error Tip

Report abuse

Paragraph comments

Login