"Sha!"
Sepasang kaki yang terseok-seok kelelahan melangkah di tanah kekuningan yang kering, retak, dan berdebu. Beberapa kali gumpalan debu ikut naik seiring langkah kakinya, dan bahkan debu itu seolah tidak memiliki energi sama sekali.
Lin Dong mendongak dan menatap dengan sorot kosong pada daratan tandus tanpa ujung di sekelilingnya. Pandangan matanya yang awalnya tajam dan cermat, tanpa disadari kini berubah tak fokus.
Dia sudah berjalan selama sebulan…
Setelah sebulan berlalu, dia cuma melihat daratan tandus tanpa ujung di sana. Corak kekuningan gelap dan suram seolah naik turun ketika terus-menerus tertangkap oleh pupilnya. Bahkan seolah warna pupilnya juga ikut berubah karena daratan gersang tak berbatas tersebut.
Sebulan berlalu, dan kulit Lin Dong berubah sangat kering juga agak kekuning-kuningan. Rambut hitamnya juga mengering dan menguning. Jika dilihat dari kejauhan, sosoknya bakal seperti orang yang sakit parah.