Tidak disangka-sangka, Giavana kembali mendapatkan penyerangan dari Gyarendra di dalam gudang stok.
Melalui bisikan keras Gyarendra pula, Giavana mengetahui kenyataan bahwa di area tersebut sudah tidak ada siapapun, mereka seolah sudah berhasil 'diusir' menjauh oleh Gyarendra.
Ini sungguh menakutkan bagi Giavana. Ilmu bela diri taekwondo-nya seakan tidak mempan karena dia terlalu takut dan syok. Terkadang, orang akan menjadi hilang akal di situasi yang sangat membuatnya kaget dan ketakutan.
Tangan Gyarendra sudah berkeliaran ke mana-mana tanpa bisa dihalangi Giavana yang seolah pupus harapan. Dia hanya bisa berontak tanpa arti dalam kuasa cengkeraman kendali Gyarendra.
Bahkan, bibirnya sudah ditindas bibir agresif Gyarendra. Ia memejamkan mata erat-erat, tak ingin menyaksikan senyum dan seringaian Gyarendra yang mengolok-olok dirinya yang sudah tak berdaya ini.
Klakk! Cklakk!