Satu tahun kemudian paska kejadian dimarkas besar amplifire. Tepatnya dipenjara bawah tanah antrax.
Terlihat sae tertunduk lesu didalam sel besi yang mengurungnya, dengan rantai berduri melilit dikedua kaki dan tanganya. Suasana disana sangat gelap lembab serta sangat dingin. Matanya terfokus tajam melihat kearah kepintu utama sel dihadapanya, Seolah ia tau bahwa akan ada seseorang yang akan datang menemuinya.
Namun disini sae tetap diam tanpa bergerak sedikitpun. Kemudian ia segera menutup matanya kembali seolah tak peduli dengan apapun yang akan terjadi nantinya.
Tak lama kemudian terdengar langkah seseorang yang mendekati sel tersebut lalu segera membuka gerbang depan dimana sae ditahan didalamnya.
Brak!! Suara keras pintu yang terpental menghantam dinding besi dibelakangnya. Kemudian terlihat samar samar tiga orang mulai berjalan perlahan menuju sel dimana sae ditahan.
"Oi kalian berdua lihatlah betapa menyedihkanya kapten kita yang satu ini." Ujar seorang wanita kepada kedua rekanya.
"Ya kau benar kak, sae memang bodoh dan tak berguna." Sambung rekan disampingnya dengan nada mencibir suara seorang gadis.
"Memang benar kau terlihat sangat menyedihkan kapten. Kini kau telah ternoda terkutuk dan terbuang." Sambung seorang laki laki dengan suara growlnya.
Sae yang mendengar semua itu tetap diam dan tak bergeming sekitpun. Namun tak lama kemudian ia segera membuka matanya dengan tatapan tajam kearah mereka bertiga.
"Carolina, Clawdia, Loxaz. Apa hanya itu yang ingin kalian bertiga bicarakan denganku?" Ujar sae dengan suara serak.
"Hump.. Tentu tidak dasar bodoh, ya setidaknya kami bersyukur bahwa kau masih hidup setelah menerima pukulan sayang dari kakek. Hahaha." Jawab carolina tertawa lepas.
Sedangkan clawdia dan loxaz hanya memperhatikan berdiri dibelang carolina.
"Sebaiknya kalian pergi sekarang juga, Karena tak ada informasi yang akan kalian dapat dariku." Tegas sae.
"Hump.. Kau pikir kami ini bodoh, memangnya apa yang bisa kau berikan pada kami, selain cerita kelam setahun yang lalu. Lagi dan lagi kau mengorbankan squadmu sae terlaknat!!." Tegas carolina dengan menggenggam tanganya. Mendengar hal itu sae hanya tertunduk lesu.
Sesaat suasanya disana menjadi hening, Sampai loxaz maju mendekati sel sae dan berkata. "Kapten kami masih membutuhkan kekuatanmu, Ingatlah saat ini hanya tinggal kita berlima yang tersisa, Aku harap anda bisa mengerti keadaan ini." Ujar loxaz dangan tegas.
"Hump.. Sebenarnya aku tidak ingin mengakuinya. Namun apa yang dikatakan loxaz itu benar." Sambung carolina dengan nada mencibir.
"Kami bertiga sebenarnya belum juga menemukan tanda tanda keberadaan dari payung kegelapan." Ujar clawdia dengan nada lembut.
Namun lagi lagi sae hanya tertunduk dengan jawaban seadanya. "Aku sudah tidak peduli lagi dengan payung kegelapan itu, aku sudah muak dengan dunia ini." Tegas sae.
"Itulah kenapa kau selalu saja seperti itu, kau takan pernah bisa berubah. Kau hanya bisa menyalahkan dirimu sendiri. Lantas untuk apa bangsa kita diberikan umur yang sangat panjang jika buka untuk membimbing yang lain serta mengajarkan mereka bagainama caranya melawan bangsa iblis.!!" Tegas carolina..
"Sadarlah kapten perjalanan kita masih sangat panjang." Sambung loxaz sembari membuka pintu sel sae.
Namun tiba tiba clawdia langsung menghentikan dan menarik tangan loxaz. "Loxaz hentikan, apa kau lupa saat ini kita sedang berhadapan dengan siapa." Tegas clawdia.
Mendengar ucapan tersebut carolina langsung tertawa terbahak bahak, "Hahaha loxaz kau terlalu meremehkan sae, apa kau lupa dia adalah atasanmu hahahaha." Sambung carolina terus tertawa lepas..
"Ahh maafkan aku, aku terlalu terbawa suasana kak carolina." Jawab loxaz segera membung kunci sel tersebut.
Namun sae tak kunjung bergeming, ia hanya menundukan kepalanya tanpa kata sedikitpun.
"Sae yang malang, sebenarnya kami sangat merindukanmu, Hari ini untuk pertama kalinya setelah 1000 tahun yang lalu saat kami pergi menjalankan misi mencari keberadaan payung tersebut, kami ingin sambutan yang meriah darimu dasar bodoh.. Bukan sambutan seperti ini.. Cepat bangun kapten bodoh lawan deritamu sekarang juga. Ingat tanggung jawabmu sebagai seorang kapten masih sangat panjang.!!" Teriak carolina dengan lantang.
Mendengar ucapan tersebut saepun sesaat mengingat ucapan selena waktu itu, dimana selena juga mengucapkan kata kata semnagat untuk melawan venom. "Kalian jangan berteriak didepanku. Bersiaplah gelombang besar akan segera datang." Ujar sae diiringin getaran hebat disana lalu menghancurkan ruang tahanan tersebut. Bam!! Suara keras ledakan hingga membuat clawdia dan loxaz sempat terpental beberapa meter kebelakang.
Terlihat saepun segera berdiri lalu berjalan kearah mereka bertiga menuju kearah gerbang utama sel tersebut. dan sesampainya diluar gerbang utama sel,, Mereka bertigapun berteriak terheran heran dengan kondiri sae saat ini.. Dimana rambutnya yang panjang berantakan, serta kumis dan jenggotnya terurai sampai menyentuh tanah.
"Ihh dia lebih mirip tarzan ketimbang manusia.!!" Teriak mereka bertiga.
"Oi ucapan kalian sangat menyakitkan, baiklah kalau begitu aku akan kembali kedalam selku." Ujar sae sangat sedih lalu membalikan badanya melangkan kembali kedalam selnya. Namun tidak semudah itu.. karena carolina dengan cepat segera menarik rambut sae dari belakang lalu menyeretnya menuju keruanganya.
"Sae bodoh cepet ikuti aku.!" Teriak carolina.
Sedangkan clawdia dan loxaz terdiam lalu mengikuti carolina keruanganya.
Tak lama kemudian merekapun telah sampai diruangan carolina dibangsal no 1. Dengan segera carolina menyuruh anggotanya untuk merapikan rambut serta jenggot dan kumis sae.
"Nah sekarang kau terlihat lebih imut sae bodoh." Tegas carolina sembari duduk ditempatnya..
"Terserah apa katamu, aku tau sebenarnya ada niat yang lain yang ingin kalian lakukan padaku bukan?" Jawab sae dengan pelan.
"Ya ya kapten memang hebat hahaha." Sambung loxaz
"Kau benar sae, karena ini menyangkut keselamatan selena, kita semua harus bertindak cepat sebelum selena benar benar menyatu dalam kegelapan yang hampa." Ujar clawdia dengan nada serius.
"Clawdia benar, jika selena tak terselamatkan, makan takan ada satupun mahluk didunia ini yang bisa menahanmu sae, Ku perjelas sekali lagi bahwa hanya selenalah yang bisa melindungi serta menjaga jiwamu. Saat ini aku bisa merasakan bahwa ia masih bertahan ditengah kehampaan jiwamu, ini belum terlambat sae, kita masih bisa menyelamatkanya." Tegas carolina dengan serius..
"Sungguh aku tidak tau bahwa selama ini ada yang bersemayam didalam jiwaku, Jika benar demikian lantas kenapa kau tak menyelamatkanku waktu itu. Carolina." Tegas sae dengan lantang hingga membuat anggota bangsal no 1 gemetaran tertekan oleh aura kekuatan sae.
"Kau sebenarnya melihatku bukan, Saat aku menatap matamu dipurnama malam itu, Kenapa, kenapa kau tak menahanku carolina. Apa kau sengaja membiarkanku melakukan semua itu hingga aku dihantui rasa bersalah ini. Jawab aku carolina." Sambung sae dengan penuh amarah.
Clawdia dan loxaz hanya diam memperhatikan mereka berdua.
"Kau benar sae aku melihatmu kala itu, saat kau melawan venom, aku menyaksikan semuanya, Namun kau harus ingat apa yang ku katakan sebelumnya. Bahwa hanya selenalah yang mampu menyelamatkan jiwamu. Sayangnya kau malah menelanya bersama kegelapanmu." Tegas carolina menatap tajam sae.