"Yami! Tahan!" Teriak KuuGa.
Segera, kurapal semua mantra pertahanan yang kupunya, kemudian masuk ke mode bertahan. Amukan para monster yang menyerbu ganas semakin tidak terasa semakin kuatnya karakterku. Di sisi lain, gelombang hantaman dari anggota grup menggerus habis nyawa para monster yang mengeroyokku. Segera setelah kawanan monster itu roboh, kamipun beralih ke gerombolan lain, dan mengulang proses yang sama.
"Masih berapa persen lagi Yam?" Tanya salah satu anggota grupku.
"5%!" Jawabku.
"Gila, lu benar-benar ngebut! Ayo kalau gitu, kita tembusin lu ke 90 sore ini kalau bisa!" Kata KuuGa antusias.
Yah, kini levelku sudah mencapai 89 95%, gila memang, aku sudah sedekat ini untuk menjadi salah satu pemain dengan level tertinggi di game ini.
Setelah itu, anggota grup menjadi lebih bersemangat. Pertarungan kami menjadi lebih intens, satu demi satu kawanan monster kami jatuhkan dengan ganas. Tak terasa, waktupun bergulir cepat. Kini sudah waktunya kami berpisah, namun jelas, aku belum mencapai level 90.
"Sial, gak kekejar ya? Masih berapa persen yam?" Tanya KuuGa.
"Sisa 4%!"
"Gila, leveling selama itu cuma naik 1%, gak ngotak ini yang bikin game wkwkwkwkwwk." Jawab KuuGa.
Yah, aku memang menyadarinya. Semakin tinggi level, semakin susah untuk naik level. Padahal monster yang kami hadapi sudah berlevel cukup tinggi. Satu-satunya monster dengan level lebih tinggi dari sini adalah di Raid Guild. Bisa di katakan kami sudah maksimal, memang seberat itu untuk leveling di level setinggi ini.
Setelah berpisah dengan yang lain, kini tinggal aku sendiri hilir mudik di dalam game. "Habis ini leveling dengan grup om bacot lagi ya?" Gumamku pelan seraya mendudukan karakterku di area hutan. Yah, malas juga sih jalan balik ke kota buat log out doang, biarkan aja karakterku di sini, jadi enak nanti kalau online lagi tinggal lanjut.
Kulirik jam di kamarku, masih ada sisa beberapa jam sebelum misi leveling malam ini di mulai. Level 90 ya? Mungkin aku bisa mencapai level itu malam ini, lalu setelah itu apa?
Kuingat kembali perjanjianku dengan White, aku harus mengalahkan Kalamurkha jika ingin merekrutnya. Sekarang, bahkan jika aku bisa mencapai level 90 pun mengalahkan orang itu bukan hal mudah. Bahkan tanpa melihat mantra dan perlengkapan, pengalamannya dalam pertempuran dan kemampuan bermainnya yang di sebut-sebut "Refleks dewa" bakalan sulit kutandingi. Orang itu menggunakan perlengkapan gaming kelas atas di komputer pribadinya, di tambah dengan kelincahan jari yang sudah di asah bertahun-tahun, bisa apa aku dengan perlengkapan gaming seadanya? Ku dorong mundur kursi gamingku malas, kemudian dengan sisa kesadaran yang ada ku buat skenario terbaik untuk menang.
"Hmmmm, yang pasti pakai perlengkapan gaming sih, mouse gaming Rijer sama keyboardnya juga. Pakai perlengkapan tempur paling langka dan mahal, sama upgrade PC juga kalau bisa, biar bisa dapat ratusan fps. Monitor gaming juga bakal bantu biar bisa ngelihat semuanya sejelas mungkin, telat reaksi beberapa mili detik aja bakalan di bantai si Yami…" Gumamku.
Sial, kurang dewa apa si Gladius, tetap aja dia dibantai Kalamurkha. Aku cukup yakin semua yang di gunakan Gladius kelas atas. Dia juga level 92, kekuatannya jelas di atas level 90.
Apa White memberikan syarat itu karena tahu itu mustahil ya? Intinya dia tidak ingin bergabung dengan Protector kan? Sial, bahkan kalaupun aku bisa mengejar level 93, Kalamurkha juga pastinya akan bertambah kuat. Apa tidak ada cara?
Akupun bergerak maju kembali ke komputerku, kemudian mengetikan beberapa kata kunci di mesin pencari. Beberapa hasil pencarian pun muncul, aku sedikit tersenyum, mungkin ada cara…
~ ~ ~
Dengan karakter yang bertambah kuat, di dukung dengan bantuan finansial dari ketua guild, membuat misi leveling yang kami lakukan malam ini terasa mudah. Bahkan amukan para monster tidak membuatku bar darah turun jauh dari separuh. Di bantu mantra penyembuh Sakura, aku bahkan tidak perlu menggunakan obat penyembuh sama sekali sepanjang misi.
"Gila, udah keras banget sekarang lu Yam, berapa persen lagi 90?" Tanya Kiba.
"4%"
"Anak setan wkwkwkwkwkw." Balasnya.
"Btw om Bacot, berapa persen lagi om? Sampe ke level 90?" Tanyaku.
"Masih lumayan jauh gue, kayaknya lu bakal duluan. Masih 30%." Jawabnya.
Wah, tak ku sangka aku bahkan sampai membalap om Bacot, kalau sudah begini bisa dipastikan Protector akan dapat dua pemain level 90 tambahan di Guild Battle nanti!
"Lu berdua gila-gilaan naiknya, bikin iri aja asem…" Gerutu Knievel.
"Makanya Kniv, kasih keras wkwkwkwkwk!" Ejek B4C0T.
"Sialan, gue juga masih mau nikmatin idup kali wkwkwkwk. Ntar kalau pacar gue ngambek gak di temenin shoping gimana?"
"Bodoh amat Kniv!" Seru kami bersamaan.
Misi leveling malam itu pun selesai dengan tenang, minim konflik. Selain Sakura yang sudah bertambah kuat, tentu kekuatan Yami yang meningkat drastis membuat pertempuran kami sedikit lebih ringan.
"Yam, makasih ya…" Kata Sakura saat anggota grup sudah pada bubar.
"Iya, santai aja Kur."
"Beneran Yam, makasih banget kamu udah mau ngelakuin sejauh itu demi aku…"
Sedikit tersenyum, akupun membalas santai, "Santai Kur, emang ngebantuin lu salah satu penyebab kenapa gue leveling gila-gilaan, tapi kayak yang udah gue pernah bilang, gue juga ngelakuin ini buat diri gue sendiri. Malahan gue yang makasih, makasih udah ngasih gue motivasi buat ngelangkah sejauh ini!"
"Yam, kamu beneran baik banget…"
"Masa? Makasih hehehehehe…"
"Eh, aku udahan dulu ya Yam, sampai nanti!"
[Sakura41 keluar dari game]
Sial, aku gak bisa ngontrol senyumanku! Hadeh, gawat nih…
Ok, setelah semua ini, masih 2% lagi sampai aku level 90! Akan ku pastikan naik ke level 90 di grup leveling terakhir hari ini!
~ ~ ~
Tanganku masih bergetar hebat, setengah tidak percaya. Para anggota grup leveling bergantian menyelamatiku, sebelum masing-masing keluar dari game. Karakterku masih terdiam di pojok pintu dungeon, mencoba memproses informasi yang terasa menyengat…
"Aku, aku naik level???"
Yah, aku masih tidak percaya. Kini akhirnya aku sudah menyentuh level 90. Perjuangan panjang itu kini telah terbayar. Sebelum Guild Battle di mulai aku berhasil sampai di sini. Sekarang hanya tinggal satu masalah…
Mengalahkan Kalamurkha!