Download App
100% Hi_yuan / Chapter 1: Prolog
Hi_yuan Hi_yuan original

Hi_yuan

Author: Hiyuan

© WebNovel

Chapter 1: Prolog

Mulai saat ini, aku mengklaim sebagai stalker sejati dari seseorang yang berada di balik akun bernama 'Semenjana'. Mendeklarasikan juga sebagai perempuan paling bucin menurut versiku. Sumpah, ini terdengar sangat menjijikkan. Sebab, sosok itu benar-benar racun bagiku. Menimbulkan efek yang tak main-main. Ada banyak tulisan yang sengaja aku buat hanya untuknya. Tambahannya, aku semakin lihai dalam bermain-main dengan kata.

Sambatku tersalurkan bebas dengan cara menulis. Bergalau ria dengan mem-posting setiap kalimat-kalimat puitis—menurutku—menjadi hobi tambahan selain membaca buku fiksi. Satu hal lagi yang tak boleh terlewatkan dalam hal ini; meninggalkan like pada setiap tulisannya sampai ke akar-akar.

Kendati tak pernah melihat wujud nyatanya seperti apa, bagaimana dia tersenyum atau raut wajahnya ketika merasa kesal karena sesuatu. Dia tetap menjadi seseorang yang aku kagumi.

"Hei! Senyum-senyum terus dari tadi. Memangnya, lagi lihat apa, sih?"

Suara Risaa mengaburkan khayalanku—sial! Kuletakan ponsel secara terbalik di meja, lalu memberinya tatapan tidak suka. "Riss, lain kali jangan tiba-tiba, dong."

"Matamu nggak capek lihat hp terus? Betah banget." Dia duduk di depanku sambil menaruh dua gelas es teh manis.

Berbagai macam suara berkumpul menjadi satu di tempat ini. Orang-orang lalu-lalang mencari tempat kosong untuk diduduki. Sebab, kantin Fakultas Ilmu Budaya selalu ramai ditandangi dari fakultas lain. Terlepas dari kebisingan yang semakin mengganggu, aku seolah tenggelam dalam duniaku sendiri. Ada banyak hal-hal yang dipikirkan; membuat isi kepala mendadak riuh, minta dikeluarkan.

Baru sadar, sejak tadi aku hanya mengaduk-aduk minuman ini. Bicara juga tidak. Mengabaikan omongan Rissa yang hanya keluar-masuk ke telinga. Gila! Orang itu benar-benar berhasil menarik seluruh perhatianku. Padahal, dia tidak melakukan apa-apa. Hanya menuliskan kalimat-kalimat hiperbola yang memenuhi berandanya. Dan saat itu pula, aku memberanikan diri untuk menafsirkan apa yang dirasakan. Bahkan, sudah terang-terangan lebih dulu mengakuinya pada semesta. Aku menyukai dia. Rasa suka yang sungguh-sungguh. Laki-laki super puitis; teman online-ku.

***


next chapter
Load failed, please RETRY

New chapter is coming soon Write a review

Weekly Power Status

Rank -- Power Ranking
Stone -- Power stone

Batch unlock chapters

Table of Contents

Display Options

Background

Font

Size

Chapter comments

Write a review Reading Status: C1
Fail to post. Please try again
  • Writing Quality
  • Stability of Updates
  • Story Development
  • Character Design
  • World Background

The total score 0.0

Review posted successfully! Read more reviews
Vote with Power Stone
Rank NO.-- Power Ranking
Stone -- Power Stone
Report inappropriate content
error Tip

Report abuse

Paragraph comments

Login