Download App
7.55% Hasrat Cinta: Menemukan Suami Pendamping / Chapter 17: Pertengkaran setelah bangun

Chapter 17: Pertengkaran setelah bangun

Keesokan paginya, Aku Terbangun dengan perlahan. mataku mengerjap beberapa kali saat sinar mentari Dengan sengaja mengusik ketenangan. Aroma makanan yang terasa enak dan aroma kopi membuatku sadar bahwa di kamar ini sudah bukan aku sendiri. Ketika melihat ke sekeliling, sekali aku tau bahwa ini di rumah sakit. aku menghela nafas panjang saat lagi-lagi wajah Steve yang aku lihat Pertama kali.

"Ada apa dengan wajah itu? kenapa sepertinya kau sangat membenci Diriku? padahal aku yang membantuku tetap hidup." Ujar Steve dengan suara pelan, dia sudah sangat rapih dengan kemeja biru Dongker yang di gulung hingga sikunya. Lalu celana hitam yang cukup pas di kakinya, tidak lupa rambutnya yang sudah di tata dengan baik dan terlihat sangat segar.

"Hanya bingung saja, kenapa kau lagi kau lagi." Kataku jujur, aku perlahan bangun dari tempat tidurnya. lalu menyandarkan tubuhku di sisi ranjang, Steve hanya melihat saja sambil menyesap kopi di tangannya.

"Aku lagi? perasaan kau hanya melihatku beberapa kali, selebihnya kau tidak sadarkan diri." Ujarnya pelan.

"Di mimpi! kau datang ke mimpiku, ckckckck.. Bosan sekali aku melihat wajah sok tampan itu." Aku berkata jujur, bahwa aku memang bermimpi tentangnya, dia hanya tertawa kecil lalu menaruh kopinya di atas meja. dia bangun dari tempat duduknya dan duduk di dekatku. sebenarnya jarak sofa yang dia duduki tadi dengan diriku tidak begitu jauh, bisa saja dia duduk Disana jika memang mau Mengobrol dengan diriku, kenapa juga harus Semakin mendekat? membuat diriku jadi berpikir macam-macam saja.

"Kau bermimpi tentang diriku? itu hal yang wajar, karena sudah tiga hari ini aku mengurus dan menjaga dirimu yang sakit. memang benar, kau beberapa kali memanggil namaku dalam tidur panjangmu itu. Ish! kau berkata seolah-olah bosan melihat wajahku, tapi sejak tadi sepertinya kau sangat nyaman memandang diriku tanpa berkedip." Mendengar ucapan Steve yang sangat percaya diri, Membuatku langsung berkedip Beberapa kali dan memilih memandang arah lain.

"Tiga hari!? aku tidak sadarkan diri selama itu?." Aku bertanya tanpa memandang dirinya, aku malah melihat jari-jari tanganku yang sudah sangat jelek. Astaga, selama aku tinggal di dekat Steve. ternyata aku sudah melewati banyak hari tanpa perawatan tubuh. setelah aku sembuh nanti aku harus ke dokter kecantikan, kalau perlu dokter pribadiku harus datang kemari dan mengurus tubuhku ini, ahh.. bagaimana bisa aku punya kekasih baru lagi!? jika tubuhku jelek begini.

"Ya? kau tidak mendengarkan aku? kau malah melihat sedih ke arah Jari-jarimu?." Tanya Steve, aku langsung Menengok dan menatap polos ke arah wajahnya.

"Apa?." Tanyaku bingung, dan dia langsung berdecak sebal.

"Aku berbicara padamu, Bahwa kau memang sudah pingsan selama tiga hari. Aku bahkan takut kau tiba-tiba mati, aku sampai menelpon kakakmu dan dia hanya berkata bahwa kau akan bangun tidak lama lagi. Bagaimana seorang kakak bisa membiarkan adiknya pingsan dan dia terlihat santai." Ujar Steve bingung, aku yang mendengar itu hanya terdiam.

Kakakku bukannya tidak perduli, tapi aku rasa dia bosan. bosan kenapa? Karena aku memang sering Seperti ini, dan dia selalu menjaga diriku. jadi sekarang dia membiarkan saja aku di jaga oleh Steve, Aaron memang kakak sialan! dia bosan punya adik? awas saja jika dia menelpon diriku dan berkata Rindu. aku akan blokir nomornya.

"Terimakasih sudah Menjaga diriku, aku jadi menyusahkan dirimu dan malah tidak mengurus perusahaan." Kataku pelan.

"Ya!! kau benar! kau benar-benar menyusahkan diriku! kau seharusnya mengurus perusahaan dan memastikan Perusahaan kembali stabil, itu sebabnya kau berada di kota ini. Tapi apa yang terjadi? kau malah menambah beban pekerjaanku saja, aku harus bolak-balik ke perusahaan dan Rumah sakit. Ckckckck.. Jika begini Caranya, lebih baik kau tidak usah datang." Ucapan Steve yang sangat jujur dan menyakitkan membuatku langsung menengok dengan kesal.

"Hei!! kau bawahan yang tidak ada sopan-sopannya ya? bagaimana bisa kau membentak atasanmu yang sedang sakit'? dan apa yang kau bilang? kau berkata aku menyusahkan dirimu? astaga! kau tidak takut aku pecat? kau punya nyali!!." Kataku tidak kalah sebal padanya, dan dia langsung tertawa mencemooh.

"pecat saja kalau kau bisa, lagipula aku ini bukan bawahan untukmu. aku bekerja untuk kakakmu, jadi kau tidak bisa memecat diriku. seharusnya kau yang mendengarkan perkataanku dan mulai sadar, Bahwa kita punya banyak masalah yang harus di selesaikan." Steve Memberikan gadget di depanku dan memperlihatkan banyak dokumen online yang harus aku tandatangani.

Aku hanya menggaruk kepala dengan tidak nyaman, benar katanya. pekerjaanku banyak sekali, aku harus bekerja mulai dari sekarang. lihat saja seberapa banyak berkas yang harus aku urus? ahhh.. aku lelah dengan semua masalah ini, aku mulai memberikan sidik jariku di salah satu aplikasi Perusahaan, lalu mulai terlihat beberapa berkas yang memang hanya bisa di buka olehku. aku langsung melakukan penandatanganan dengan perlahan-lahan.

Steve memperhatikan dari samping, dia hanya menatap dalam diam diriku yang sudah dituntut bekerja. padahal dia tau aku baru saja sembuh sakit dan baru bangun, dan dia dengan sangat jahat menyuruh diriku bekerja. astaga! sebenarnya siapa karyawan disini? aku atau dia?.

"Ngomong-ngomong tentang mimpi itu, apa yang kau mimpikan tentang diriku? sebab, dua hari yang lalu aku juga bermimpi tentang dirimu. Tapi mimpi yang sangat aneh, lebih tepatnya. aku melihatmu memakai pakaian kerajaan yang sangat cantik, kau duduk di salah satu singgasana dan aku melihat banyaknya orang-orang yang berpakaian aneh. aku bingung itu ada dimana, aku tidak mengerti. aku hanya ingat bahwa aku selalu ada di sampingmu menjaga dirimu." Ucapan Steve membuatku menghentikan gerakan tangan, aku langsung menengok ke arahnya dan menatap matanya cukup dalam.

Steve juga bermimpi? dan aku yakin mimpi itu adalah bagian dari masa lalunya. Steve melihat masa lalu saat dia lahir di zaman dulu. Sebagian orang menganggap mimpi adalah bunga tidur. Entah itu mimpi baik atau buruk, ternyata sebuah mimpi berhubungan dengan pikiran bawah sadar.

Mimpi juga dikatakan sebagai cermin dari pikiran bawah sadar. Hal-hal yang ditakuti atau sering tidak diingat secara sadar, bisa muncul dalam mimpi. bermimpi tentang orang tertentu dapat berarti banyak hal dan itu bisa didasari banyak alasan. Sering kali, pikiran dan peristiwa yang terjadi di benak orang sebelum tidur terus berlanjut bahkan setelah tertidur. Karena itu, ketika berpikir tentang seseorang atau suatu peristiwa yang terkait dengan orang itu sebelum kita tertidur, bahkan untuk sementara waktu, kemungkinan besar akan dijumpai dalam mimpi.

Hanya itu yang Aku tau tentang apa yang terjadi pada Steve saat ini. "Mungkin karena kau terlalu banyak Mengurus diriku, jadi kau sampai terbawa mimpi." Aku sengaja mengalihkan pemikirannya itu, agar dia tidak merasa aneh.


next chapter
Load failed, please RETRY

Gifts

Gift -- Gift received

    Weekly Power Status

    Rank -- Power Ranking
    Stone -- Power stone

    Batch unlock chapters

    Table of Contents

    Display Options

    Background

    Font

    Size

    Chapter comments

    Write a review Reading Status: C17
    Fail to post. Please try again
    • Writing Quality
    • Stability of Updates
    • Story Development
    • Character Design
    • World Background

    The total score 0.0

    Review posted successfully! Read more reviews
    Vote with Power Stone
    Rank NO.-- Power Ranking
    Stone -- Power Stone
    Report inappropriate content
    error Tip

    Report abuse

    Paragraph comments

    Login