Download App
1.33% Hasrat Cinta: Menemukan Suami Pendamping / Chapter 3: Karena Kakak sialan

Chapter 3: Karena Kakak sialan

(Arabella Pov)

Aku menatap Wajah Steve yang sejak tadi masih tetap setia berdiri di sampingku, saat ini aku sedang makan. dan yang bergerak sejak tadi adalah mataku, bukan mulutku. kalian tau kenapa? karena aku begitu penasaran pada lelaki Seperti Steve.

Tubuhnya yang bagus, Matanya yang tajam, Kesetiaannya menjaga diriku. Ya, katakan saja dia memang setia. karena memang dia tidak Bergerak sama sekali dari Tempatnya, sejak dia datang ke dalam kamar hotel ini.

Aku tidak mau menyuruhnya pergi, karena aku merasa masih perlu asupan pria tampan untuk saat ini. sebelum aku melihat kenyataan dunia yang tidak adil, Mengingat setelah ini aku harus mengurus banyak pekerjaan.

"Steve, kau tidak makan? Makan bersamaku tidak masalah.. aku tau kau belum makan sejak tadi, jangan pikirkan tentang Perkataan Kakakku. dia sudah berlebihan dan aku sedikit terganggu dengan apa yang kau lakukan saat ini." Ujarku pelan, aku menyuap salad sayur ke dalam mulut. masih dengan memperhatikan wajah Steve yang begitu datar.

Sangat datar namun aku terpesona! Katakan bahwa aku memang murahan soal pria tampan. tapi wanita mana yang tidak jatuh hati ketika melihat Steve? Dia itu seperti pemain di Film mafia, Wajahnya dan tubuhnya seperti bisa membunuh kita hanya dengan sekali gerakan dan sentuhan.

Membicarakan tentang sentuhan, diriku merasa bertanya-tanya. Tentang bagaimana sentuhan yang bisa aku dapatkan, jika berhasil menaklukkan hati Steve.

"Tidak apa Nona, Aku senang berdiri disini.. Apakah anda mau saya keluar? Saya bisa langsung keluar sampai Nona selesai makan." Katanya pelan, dia berkata tanpa melihat ke arahku. aku hanya bisa menghela nafas pelan mendengar apa yang dia katakan.

Dibandingkan semua Pria yang aku temui, Steve memang terkesan cuek dan jual mahal. Entah dia terlalu dingin dan kaku, atau memang dia sangat profesional dalam pekerjaan.

Tapi aku tidak suka keduanya, aku mau lelaki yang ada di dekatku bisa merasa nyaman dan bisa membuat diriku tau. apakah dia calon suamiku atau bukan? Aku selama ini memang mencari calon suamiku sampai ke pelosok dunia. Tapi sudah banyak pria yang aku kencani dan tidak ada satupun dari mereka, yang merupakan Jodohku.

Kalian tau bagaimana cara mencari Jodoh? Itu seperti memilih buah apel yang rasanya manis. Kalian harus merasakan lebih dulu, cicipi dan nikmati.. ketika kalian menemukan rasa yang sesuai, barulah kalian akan membelinya lalu di bawa pulang.

Tapi tunggu! Tidak seperti itu! Nyatanya mencari Pasanganku tidak semudah itu!

Jika memang semudah itu, aku sudah membeli banyak buah apel di seluruh dunia!

Ah!!! Rasanya kepalaku sakit sekali, jika memikirkan tentang Pasangan hidup.

"Tidak perlu Steve, aku senang melihat wajahmu dari dekat seperti ini. Tetaplah berdiri disana, apakah kau akan tetap diam saja? Jika aku menyentuhmu?." Tanyaku sedikit menggoda, aku harus mengeluarkan beberapa trik khusus agar bisa mendapatkan perhatian Steve.

Biasanya Pria akan mudah di hipnotis dengan sedikit kata-kata manis, aku berharap hati Steve memang mudah sekali di sentuh.

"Terlalu lancang, ketika seorang Nona berkata hal yang tidak pantas pada bawahannya." Telak! Aku hampir tersedak sayuran di dalam mulutku. ketika mendengar apa yang di katakan oleh Steve.

Untuk pertama kalinya aku merasa bahwa dunia memang kurangajar, bagaimana bisa aku yang cantik jelita dan begitu manis. harus di tolak mentah-mentah oleh pria seperti Steve?

Ini namanya Penolakan! memangnya ini namanya apa lagi? aku di tolak!

Sialan!

Aku menaruh sendok dengan kasar di atas piring, lalu mulai bangun dari kursi dan berjalan perlahan-lahan ke arah Steve. dia tetap memandang arah depan, belum bereaksi berlebihan ketika aku Mendekatinya.

"Katakan sekali lagi? bagaimana bisa kau begitu lancang mengatakan semua ini padaku? Kau punya nyali besar ya..." Ujarku kesal, Namun wajah Datar Steve membuatku tertohok keras. Dia tetap diam tanpa merasa takut apalagi meminta maaf padaku.

"Terlalu Lancang, Ketika Nona...."

"Hentikan!!!." Kataku berteriak, dia benar-benar melanjutkan apa yang aku perintahkan. sialan!

Dia seperti robot! malah sikapnya terlalu dingin untuk menjadi robot yang pintar.

Aku berdiri di depannya, lalu aku menatap matanya dari dekat. dia menatap mataku juga, tanpa berkedip dan seolah menantang diriku dengan sangat yakin.

Apa yang Membuatnya bisa seyakin ini? Memangnya dia tidak takut aku pecat? aku bisa saja membuatnya kehilangan pekerjaan dan juga kedua kaki dan tangannya. Namun rasanya aku menyayangkan hal itu terjadi, Jika aku membuatnya menderita. maka aku akan melewatkan berkencan dengan Pria yang aku sukai ini.

Siapa tau saja dia jodohku, Bukan begitu?

Jadi sekarang aku harus lebih sedikit Sabar dan Mendekatinya perlahan-lahan.

Jika kalian berpikir aku sangat Terobsesi dengan Lelaki, kalian bisa katakan seperti itu. Aku memang sangat terobsesi dengan Lelaki tampan, tampan dan tubuhnya berotot seksi.

Tapi jika kalian tanya apa alasannya?

Ya itu karena Dulu Calon suamiku memang tampan, rupawan, Berotot, seksi, penyayang, lemah lembut, dan membuatku jatuh cinta padanya setengah mati.

Jadi aku harus mencarinya hingga kemana saja, Aku yakin Bahwa dia ada di suatu tempat dan melupakan diriku. Melupakan masa lalu kami yang sudah terkubur ribuan tahun, Namun.. walaupun semuanya terasa sulit. aku tetap ingin mencari, aku mau mencari dan terus mencari cinta sejatiku.

Siapa namanya dan siapa dia sekarang, aku benar-benar tidak peduli. Aku hanya Ingin menemukannya dan melanjutkan kembali Pernikahan kami yang telah lama tertunda.

"Jangan terlalu kaku denganku, aku bukan ingin berkencan dengan semua Pria yang aku temui. aku hanya ingin memastikan Bahwa pria itu jodohku atau bukan, itu tidak salah kan?." Aku hampir memukul mulutku sendiri, karena bisa-bisanya berkata hal konyol seperti ini dengan sangat lantang di depan Steve.

Steve kan orang baru, bagaimana bisa aku berkata begitu? Astaga! Arabella! Kau benar-benar terlihat murahan sekarang.

Murahan dan Bodoh.

Paket lengkap sudah!

"Aku sudah tau Semuanya dari Tuan Besar, Itu kenapa aku di tugaskan disini untuk menjaga Nona. Beliau berpesan agar aku tidak jatuh pada pesona Nona dan tidak membiarkan Nona berkencan pada Pria manapun di negara ini. Karena Nona disini untuk mengurus masalah yang terjadi, bukan mencari Jodoh." Ujar Steve dengan suara pelan.

Aku berdecih kesal, mendengar apa yang di katakan oleh Steve. membuatku yakin Bahwa kakakku memang sangat sialan! bagaimana dia bisa menceritakan kebodohan dan hal buruk diriku kepada Orang baru seperti Steve?

Apakah Steve ini adalah orang kepercayaannya? tapi tetap saja, walaupun kepercayaan. seharusnya Kakaknya itu bisa membedakan mana informasi yang bisa di berikan dan mana yang tidak.

Soal kencan ini kan adalah masalah Pribadiku, kenapa dia umbar-Umbar.?


next chapter
Load failed, please RETRY

Gifts

Gift -- Gift received

    Weekly Power Status

    Rank -- Power Ranking
    Stone -- Power stone

    Batch unlock chapters

    Table of Contents

    Display Options

    Background

    Font

    Size

    Chapter comments

    Write a review Reading Status: C3
    Fail to post. Please try again
    • Writing Quality
    • Stability of Updates
    • Story Development
    • Character Design
    • World Background

    The total score 0.0

    Review posted successfully! Read more reviews
    Vote with Power Stone
    Rank NO.-- Power Ranking
    Stone -- Power Stone
    Report inappropriate content
    error Tip

    Report abuse

    Paragraph comments

    Login