Kini di sebuah ruangan yang bercat kan serba putih serta bau oba-obatan yang menyengat membuat seseorang yang sedari tadi merasa gelisah menunggu Wera yang belum juga sadarkan diri dari pingsannya itu saat ini sedang terduduk di sofa denga tatapan kosongnya.
Perempuan tersebut yang sudah lama bekerja di keluarga Orland benar-benar merasa khawatir terhadap kondisi dari wanita itu saat ini. Begitu terlihat pucat pasi, bibir gelap yang mengering, serta kedua mata yang terpejam.
Ia menundukkan kepalanya dengan kedua mata yang tidak pernah berhenti untuk menangis karena dirinya yang sangat mengetahui bagaimana keadaan Wera sebelum bisa berada di tempat ini.
"Nyonya harus kuat," gumam maid tersebut dengan kedua tangan yang menyatu serta isak tangis yang tidak ada hentinya.