Kini ketiga orang laki-laki tersebut sedang berada di depan sebuah ruangan dimana Shil berada di dalamnya.
Yashelino yang paling khawatir, bahkan sedari tadi laki-laki itu terus saja berjalan mondar-mandir sembari menggigit jari tangannya dengan raut wajah yang begitu mengkhawatirkan.
Alfiz dan Didan saja yang melihatnya benar-benar merasa iba ketika melihat Yashelino yang begitu khawatir.
"Yas, lebih baik lo duduk, deh, " jedanya kepada seseorang yang berada di hadapannya itu. "Percaya sama gue kalau Shil bakalan baik-baik aja."
Yashelino yang mendengarnya pun langsung menggelengkan kepalanya dengan kedua mata yang berkaca-kaca. Begitu terlihat jelas bahwa laki-laki itu sedang frustasi sehingga membuat Alfiz dan Didan semakin merasa cemas.
"Lo udah kasih tahu orang tuanya belum?" tanya Alfiz kepada Yashelino.
Laki-laki tersebut yang mendengarnya langsung menoleh karena teringat dengan apa yang baru saja dikatakan oleh sahabatnya.