Volume 1.
Bercerita tentang Yuki, seorang gadis biasa yang memiliki keluarga damai dan sederhana.
Akan tetapi kedamaian itu tidak bertahan lama, keluarga Yuki mengalami kecelakaan. Ia melihat sendiri jasad keluarga nya berlumuran darah di depan matanya. Kecelakaan itu membuat keluarga Yuki meninggal.
Polisi pun datang karena mendengar laporan kecelakaan . Polisi itu kaget melihat kecelakaan yang terjadi , ia melihat sekeluarga tewas mengenaskan di tempat kejadian.
Polisi sesosok anak kecil yang terpaku pada jasad didepannya. Polisi melihat Yuki yang menatap keluarga nya dengan kekosongan. Polisi menghampiri nya sambil membawanya ke ambulan.
"Bagaiman dengan korban?" kata seorang kepala polisi.
"korban berjumlah lima orang , pak. 4 tewas dan 1 selamat." Kata seorang petugas yang berada di tempat kejadian
"Bagaimana dengan korban selamat?" kata kepala polisi.
"Korban menderita luka ringan, akan tetapi korban menderita trauma berat terlibat secara langsung kecelakaan ." Kata salah satu petugas polisi melaporkanya kepada kepala polisi.
"Apakah ada saudara atau sahabat dari keluarga korban?" kata kepala polisi.
"Untuk saat ini belum ada,pak." ucap salah seorang petugas.
"Bawa korban kerumah sekit." ucap kepala polisi.
" Baik pak!" ucap salah seorang petugas. Petugas itu berbalik dan pergi mengantarkan Yuki kerumah sakit.
~ POV Yuki ~
Aku dan keluargaku sedang liburan untuk merayakan hari ulang tahun ku. Ketika sedang dalam perjalanan, tiba tiba datang mobil dari arah berlawanan.
Aku terpental keluar mobil bersama ibuku, akan tetapi ibu melindungi ku dengan badannya. Aku melihat ibu yang berdarah darah di sekujur tubuhnya.
" ibu minta maaf ... Uhuk....uhuk...karena tidak bisa merayakan ulang tahun mu. Hiduplah kamu dengan baik di luar sana , ibu akan selalu mencintaimu " kata ibuku sambil terbatuk darah, ia lalu mengelus kepala ku.
Aku menangis melihat ibuku yang seperti ini. Lama kelamaan tangan ibuku berhenti bergerak.Aku menutupkan mata jasad ibuku. Aku lalu meninggalkan nya dan mencari keluarga ku yang lain.
Aku melihat jasad ayah dan kakakku tidak jauh dari tempat ibuku. Aku menghampiri nya dan menutupkan matanya.
"Siapapun yang melakukan ini aku tidak akan terima , akan aku balasan dendam keluarga ku , akan aku buat kalian menderita!" teriak Yuki sambil memegangi jasad keluarganya.
"Aku harus kuat untuk bisa membalas kan dendamu." Ucap ku Sambil mengusap matanya. Perlahan lahan aku mulai tidak bisa merasakan emosiku. Emosiku seakan akan hilang dan tidak pernah ada.
Aku mendengar suara sirine polisi yang lama kelamaan semakin jelas . Mobil polisi itu perlahan lahan semakin dekat dan datang ke tempat ku. Dari dalam mobil keluarlah polisi yang mengamankan tempat kejadian.
Salah seorang polisi menurunkan keluar dari tempat kejadian. Ia membawa ku ke mobil ambulans. Salah seorang petugas medis menayakan kabarku . Aku mengabaikan pertanyaan, dan terus memikirkan keluargaku yang meninggal. Dan akupun tertidur.
Akupun terbangun dari mimpiku. Mimpi yang selalu menghantui ketika ku tertidur. Mimpi yang akan selalu membayangiku. Yuki melihat keluar dan berangkat untuk pekerjaannya.
Pekerjaan Yuki adalah pembunuh terbaik di organisasi nya. Yuki ditawari masuk oleh seseorang yang katanya akan memberitahu penyebab kecelakaannya waktu masih kecil.
Yuki pun dilatih dengan kejam oleh organisasi nya. Perlahan namun pasti, Yuki membangun kan reputasi nya sebagai pembunuh terbaik. Yuki membangun teknik membunuhnya sendiri dengan teknik itu ia membangun reputasi nya.
Teknik yang membuat pengguna seperti air. Dengan teknik itu ia bisa membuat gerakan yang mustahil di lakukan manusia. Ketika Yuki menyerang,musuh akan merasakan seolah-olah ia tenggelam ke dasar laut yang dalam.
Yuki juga menggunakan katana .ketika Yuki membunuh dengan menggunakan katana, belum ada satupun musuh yang keluar hidup hidup.
Yuki melaksanakan misi balas dendam nya yang direncanakan bertahun tahun yang lalu. Musuhnya adalah bos dunia bawah yang menguasai hampir setengah negara. Yuki mengintai penjaga yang sedang berjaga di depan gedung.
"Sepertinya gedung disini sangat dijaga, waktu paling baik untuk bertindak adalah malam hari." Ucap Yuki sambil mengawasi gedung didepannya.
Lambat laun matahari mulai tenggelam. Hari mulai gelap dan hampir waktunya Yuki untuk bertindak. Yuki memeriksa kan peralatan nya dan sudah waktunya Yuki untuk bertindak.
Perlahan lahan Yuki menyelinap kedalam gedung. Gedung nampak sepi dikarenakan hari sudah malam. Yuki menggorok leher penjaga tersebut. Dirasa sudah aman Yuki perlahan lahan memasuki pintu.
Yuki melihat seorang pria yang sedang duduk menghadap ke jendela .
"Sudah kuduga kau akan kesini Black death. Kami tidak memiliki dendam sama sekali dengan mu, kenapa kamu ingin membunuhku? Apakah kau disewa kemari oleh dia untuk membunuhku." Tanya pria yang sedang berada didepannya. Pria yang didepannya melihatnya dengan tenang seakan telah mengetahui Yuki yang akan datang.
"Kau telah membunuh keluarga ku. Tingal aku seorang yang tersisa dari keluargaku. Sekarang aku ingin membalas kan dendam keluargaku". Kata Yuki sambil mengarahkan pistolnya ke pria itu.
"Kau tahu dalam 30 detik gedung ini akan meledak dan membunuh kita berdua. Yap, aku sudah tidak berkata-kata lagi , aku menunggu mu di neraka sana." Kata pria itu dan menembakan pistol ke kepalanya. Pria itu tewas ditempat dan menyisakan Yuki seorang.
Yuki merenung kan masa lalunya yang bahagia bersama keluarga nya. Waktu kecil ia sering bermain dengan kakaknya bersama.
Kakakku mengikuti ekskul Kendo yang mana Yuki senang melihat kakaknya yang sedang berlatih.
Kadang kadang Yuki minta diajari Kendo oleh kakak, tetapi dilarang katak kakak aku masih kecil. Kadang aku ngambek ketika ditolak untuk mengajarinya.
Ibuku sering membuat kue kesukaan ku ketika aku lagi ngambek. Aku masih ingat rasa kue ibu yang enak itu, kadang aku membantu ibu ku membuat kue dan memasak makanan di dapur. Sampai sekarang pun aku mempunyai hobi memasak.
Aku memasak ketika aku selesai pekerjaan yang ditugaskan. Makanan adalah cara menghilangkan lelahku.
Ayahku adalah seorang montir mobil. Aku sering membantu ayah untuk memperbaiki mobil. Kadang, ayahku jahil dengan menempelkan oli di pipiku. Aku sangat bahagia dengan keluarga ku.
"Ayah , ibu , kakak aku sepertinya tidak akan bertemu lagi disana, aku tahu berapak banyak dosaku disini . Ayah ,ibu ,kakak, selamat tinggal." Kata aki sambil memejam kan mata. Ketika suara detik berhenti aku tidak bisa merasakan tubuhnku.
Aku melihat sekeliling yang gelap dan aku memejamkan mata di kegelapan abadi ini.
Tiba tiba terdengar di benakku suara sesuatu. Aku mencari sumber suara dan mendekatinya.
Tiba tiba aku bisa merasakan kembali tubuhku. Akupun melihat tulisan didepanku.
[Selamat peserta telah dipilih sebagai penjaga God Room ]
[Disini kamu bisa mendapatkan apa saja. Kekuatan, keabadian, reputasi semuanya bisa didapat disini]
[Jika kamu menolak untuk bergabung degan God Room maka kamu akan terjebak di kegelapan abadi ini]
[Ya/Tidak]
Disana aku disuruh memilih ya/tidak , yang mana sama saja aku disuruh memilih kebebasan atau terjebak disini selama nya. Kerena tidak ada pilihan akupun menyentuh tombol ya.
[Anda yakin dengan jawaban anda, anda tidak bisa kembali ke pilihan awal]
[Ya/Tidak]
Akupun menyentuh tombol ya dan layar itu berubah.
[Selamat telah menjadi anggota God Room ]
[Tingkatan anggota God Room anggota biasa, Hunter, Maiden, overlord, dan Guardian]
[Tingkatan yang diperoleh tergantung bakat yang dimiliki anggota]
[Hingga kini anggota God Room hanya tersisa anggota bias akibat perang jutaan tahun yang lalu]
[Guardian adalah tingkatan tertinggi anggota. Guardian bertugas untuk bertahan dari Rom lain]
[Guardian juga yang mengatur para anggota dibawahnya.]
[Karena kamu dipih sebagai penjaga God Rom , misi pertama kamu ditingkatkan menjadi very hard ]
[Misi pertama ini hanya 5% orang yang bisa lulus]
[Jika kamu menolak kamu akan kehilangan hak istimewa sebagai penjaga ]
[Ya/Tidak]
Karena sudah seperti ini aku memutuskan utuk menekan tombol Ya .
Aku pun sudah bersiap untuk mati semenjak memutuskan balas dendamku.
Tiba tiba aku merasakan aku telah di teleportasi ke tempat lain. Kepalaku merasakan pusing sedikit akibat teleportasi tadi.
Aku melihat sekeliling ku telah dipindahkan ke dalam hutan yang lebat. Aku melihat layar didepan ku dan terdapan misi yang harus ku lakukan.