"Kenapa Papa sangat tega padaku? Kenapa Papa melakukan ini? Apa yang sudah ku perbuat sampai aku harus menanggung semua ini?" tanya Nadia dengan parau.
Ya, setelah kepergian Marvel tadi Nadia langsung menangis sebab tidak bisa lagi menahan segala perasaan sakit hatinya.
Nadia terus terisak meratapi nasibnya. Lupakan tentang percakapan tadi, yang Nadia pikirkan saat ini adalah dimana hati nurani seorang Papa untuk anak gadisnya.
Melihat anak gadisnya menangis sampai seperti itu membuat hati kecil Arsa tersentuh, saat ini Nadia benar-benar terlihat mirip dengan Naila 6 tahun yang lalu sebelum wanita itu memutuskan untuk meminta cerai padanya.
"Nadia, Papa--"
"Sudahlah... Harusnya sejak dulu aku sadar kalau aku hanya beban di keluarga Papa. Harusnya aku pergi dari keluarga Papa. Aku hanya bisa menyusahkan keluarga baru Papa. Aku benar-benar anak yang tidak tau diri..." Potong Nadia dengan cepat.