Download App
25% GIN HIDEYOSHI (Lonceng Hati) / Chapter 1: 1. Menikah!
GIN HIDEYOSHI (Lonceng Hati) GIN HIDEYOSHI (Lonceng Hati) original

GIN HIDEYOSHI (Lonceng Hati)

Author: Citra_Busana

© WebNovel

Chapter 1: 1. Menikah!

Halaman rumah yang di penuhi rumput setinggi lutut, pintu pagar yang berkarat, lantai kayu yang rapuh, kotak surat yang penuh tagihan. Semua keadaan rumah itu benar-benar mencerminkan orang yang tengah tinggal di dalamnya. Pepohonan yang rindang menambah keseraman di rumah tersebut. Tak ada yang berani menengoknya bila melewati jalan depan rumah itu.

Sangat tidak menyangka bila dahulunya rumah sederhana itu dihuni oleh keluarga kecil yang bahagia. Kini tinggal puing-puing kesedihan dan kesepian yang melayang di sekitar rumah itu. Sosok-sosok yang tersenyum menyapa dengan hangatnya masih tetap bergelayutan di mata. Kenyataanya semua itu telah sirna, mereka semua telah tiada.

Klotak Klotak

Bunyi sepatu-sepatu beriringan menuju tempat kumuh itu. Siapa yang dapat menyangka bila rumah itu di tempati makhluk hidup yang memelas. Debu-debu berhamburan saat pintu di buka, sangat menandakan rumah itu benar-benar tidak pernah dibersihkan selama satu tahun lebih.

"Hai Kau di sana, bocah manis?", tanya seorang wanita dengan suara selembut sutra kepada anak laki-laki itu.

Tak terdengar sedikit pun sahutan, wanita itu tak menunggu anak laki-laki itu menjawabnya. Ia mendekati dan duduk di sampingnya, terlihat para pengawal wanita itu tertegun mata mereka melebar menyaksikan tuannya tanpa ragu-ragu mendekati bocah ingusan yang dekil itu. Di elusnya rambut Kumal yang tak pernah mencicipi shampo itu selama setahun terakhir, namun wanita itu tetap tersenyum hangat kepada bocah yang seperti sedotan di tempat sampah itu.

"Kau merasa tidak berguna?", ucap wanita itu perlahan. Bocah itu masih tetap tak bergeming dari tempatnya duduk, sepertinya suara wanita itu tak dapat Ia respon, sedikitpun tak menengoknya. Selama setahun ini anak laki-laki itu sendiri di rumahnya yang tak terurus itu, tak pernah bicara kepada siapa pun dan tak pernah mencicipi udara di luar rumahnya.

Wanita itu menebaknya, bocah ini benar-benar dalam ambang keputusasaan yang mendalam. Dia pun merusak tubuhnya, Dia sendiri lupa mengurus tubuhnya tampak jelas di mata wanita itu. Banyak kertas bekas makanan pesan antar yang berceceran di lantai, yang berarti selama ini bocah itu hanya memakan makanan instan. Itu pun jika Dia ingat waktu makan.

"Aku terlambat memberi tahu tapi Kau harus sedikit berguna" di tatapnya lekat bocah itu yang sesaat juga membalas dengan tatapan mata yang kosong. "Aku ingin Kau segera menikahiku, sekarang juga", ucap wanita itu dengan santainya kepada bocah laki-laki yang dekil, kumuh serta acak-acakan itu.

Mata yang kosong tiba-tiba berkedip dua kali, mulut kering bocah itu sedikit terbuka. Rupanya bocah itu terkejut dengan apa yang dikatakan oleh wanita yang sudah berumur itu. Tak terkecuali bagi para pengawal wanita itu, mereka sangat terkejut dengan ucapan tuannya. Namun mereka tidak berani ambil berbicara, mereka hanya bingung dan saling bertatapan satu sama lain.

Perbedaan usia sangat mencolok di antara mereka, jika di perhatikan mereka terlihat seperti seorang kakak dan adik atau mungkin lebih tepatnya seorang ibu dan anaknya.

Bocah itu mengalihkan pandangannya, alisnya terangkat lalu mengernyitkan dahinya. Mungkin Dia hanya terkejut namu tak mengindahkan kata-kata wanita itu. Bibirnya kembali terbungkam dan pandangan matanya kembali kosong.

"Oh, jadi Kau tidak peduli dengan kata-kataku barusan?", tanya wanita itu tersenyum. Kemudian wanita itu membisikkan sesuatu ke telinga si bocah dekil itu.

Seketika bocah laki-laki itu terbelalak lalu memperlihatkan raut wajah yang sedang marah besar. Tetapi wanita itu malah tercengir ketika di pelototi oleh bocah itu.

"Namaku Hideyoshi Gin, aku akan menikah denganmu hari ini juga!", suara lembut dari bibir kering bocah itu terdengar mengejutkan. Para pengawal saling tengok-menengok, mereka sangat ingin mengetahui apa yang dibisikkan oleh tuannya sehingga bocah kumuh dan berantakan itu mau bersuara dan yang lebih menakutkan lagi bocah itu langsung menerima ajakan pernikahan.

Sebenarnya apa yang telah dibisikkan oleh wanita itu, sehingga Gin menjadi ketakutan dan langsung menyetujuinya begitu saja.

"Aku Hiromi Mio, senang menikah denganmu. Kalau begitu silahkan tanda tangan di sini, mulai hari ini mohon bantuannya, ya", senyum wanita itu terlihat begitu gembira.

Ini merupakan kejadian yang membuat seluruh dunia menggelengkan kepalanya. Bagaimana mungkin seorang yang berada dan sangat di kagumi seperti Hiromi Mio menikah dengan anak laki-laki yang tidak terurus itu. Apa yang akan terjadi mulai detik ini, berbedaan usia begitu jauh diantara mereka.


next chapter
Load failed, please RETRY

Batch unlock chapters

Table of Contents

Display Options

Background

Font

Size

Chapter comments

Write a review Reading Status: C1
Fail to post. Please try again
  • Writing Quality
  • Stability of Updates
  • Story Development
  • Character Design
  • World Background

The total score 0.0

Review posted successfully! Read more reviews
Report inappropriate content
error Tip

Report abuse

Paragraph comments

Login