Chapter 118: Bagas Tersesat?

Brama membawa Zayn menuju rumahnya. Sesampainya di rumah yang terletak di pertengahan kota itu, Zayn menanyakan semuanya.

"Kenapa aku selalu di kelilingi oleh para lelembut? Apa aku tidak bisa terbebas dari mereka." Zayn menanyakan dengan skeptis, seolah frustasi dengan gangguan demi gangguan yang sudah datang. Sungguh semuanya sangat rumit sekali.

Brama tidak segera menjawab. Dia lantas duduk di tempat semedinya. Zayn tercenung melihat Brama yang terdiam. Sepertinya ada sesuatu yang membuatnya menjadi lebih penasaran dari ini. Brama terlihat merapalkan mantra. Zayn yang merasa sangat berguna untuk tahu mengenai segala hal yang memang berkaitan dengan lelembut itu dan tidak sabar untuk mengetahui semuanya. Ini memang bukan hal yang mudah, tetapi semua ini memang sepertinya bukan tanpa alasan kenapa semua ini justru akan tahu betapa segala hal yang memang akan bisa menjadikan yang lebih tahu untuk semua ini.