Download App
Gadis Kecilku Gadis Kecilku original

Gadis Kecilku

Author: Kasma_Sayang

© WebNovel

Chapter 1: BAB. 1. Pertemuan Pertama

Rumah yang berdiri begitu megah dan kokoh itu tinggallah beberapa orang di dalamnya. Siapapun yang melihat rumah itu pasti akan mengagumi bentuk dan desain dari rumah itu.

Suara bunyi sepatu dari seseorang yang sedang berjalan menuruni tangga saya irama dengan hentakan kakinya. Rambut panjang yang terurai hingga ke punggungnya warna hitam kecoklatan berkilauan terkena sinar matahari yang masuk ke dalam rumahnya melalui celah jendela rumah.

Gadis itu berumur sekitar 19 tahun yang lalu. Anak dari pasangan Arya Wiguna Kim dengan Delia Septianti Paramita Rusady. Gadis yang lahir di Indonesia, tetapi dibesarkan di luar negeri bersama pamannya.

Gadis tersebut memiliki seorang kakak kembar. Mereka kembar tidak identik, karena adik kembarannya adalah seorang cowok.

Gadis tersebut lalu berteriak menuruni tangga menuju lantai dasar kediaman neneknya. Sambil meneriakkan nama saudara kembarnya. Zoya Annira Elshanum namanya.

Gadis yang sekarang duduk di bangku perkuliahan semester 4, jurusan Dokter anak.

Banyak keluarganya yang menyayangkan Zoya memilih jurusan yang menurut mereka tidak apa-apanya, bahkan tidak memiliki tantangan apa pun.

Papi dan mami nya tidak mempersalahkan hal tersebut, selama putra dan putri mereka bahagia, itu sudah lebih dari cukup. Kebahagiaan anak-anak mereka adalah yang paling terpenting di dalam hidupnya mereka.

Zack Dirgatara Lee Kim Said nama adiknya.

"Zack!!" teriaknya sambil berlari kecil.

Suara cempreng itu membelah hingga ke seluruh ruangan. Teriakannya tidak digubris sama Sekali oleh adiknya.

"Zack!! jangan lama-lama sudah jam 09.00 nih ntar Saya terlambat ke kampus!" tetiak Zoya Annira Elshanum, putri pertama sekaligus putri tunggal dari Arya Wiguna.

Apa yang dilakukan oleh Zoya hanya dilihat sekilas oleh neneknya tanpa ikut menimpali apa yang dilakukan oleh Cucunya. Zoya kemudian duduk di kursinya sambil mengoleskan selai strawberry ke atas rotinya sambil sesekali meneguk susunya hingga tandas.

"Sayang makannya pelan-pelan saja, gak usah seperti orang yang sedang diburu dep kolektor saja," ucap neneknya Ibu Annette Elizabeth yang hanya geleng-geleng kepala setiap kali melihat cucunya itu. Ada lima orang cucunya yang tinggal seatap dengan Ibu Anne Elizabeth Islan.

"Kalau gak dibalap dan buru-buru seperti ini, nanti Zoya kena omelan dosen lagi dong Nek," jawabnya.

"Hanya satu solusinya kalau gak mau terlambat yah harus lebih cepat bangunnya, kalau selalu terlambat kan gini jadinya, setiap hari ribut," ucap Ibu Anne.

"Walaupun cepat bangun, pasti masih tetap terlambat juga Nek, kayak nenek gak tahu saja gimana karakternya Zack," tutur Zoya yang menambah roti tawar yang dia makan.

Ibu Anne hanya tersenyum geleng-geleng melihat kelakuan dan sifat dari ke empat cucunya. Ibu Anne Elizabeth Islan adalah warga Indonesia yang sudah hampir 10 tahun ini tinggal dan menetap di Negeri Paman Sam Amerika Serikat.

Ke keempat cucunya itulah yang menemani ibu ani elisabeth di kediamannya di new york ibu andi memutuskan untuk pindah ke inggris karena tidak ingin terus terpuruk dalam kesedihannya mengingat suaminya yang sudah meninggal dunia beberapa tahun yang lalu orang yang dia kasih telah meninggalkan dirinya untuk selamanya karena itulah ibu anak elisabeth memilih untuk menetap di amerika serikat. zack berlari menuruni tangga dengan langkah yang cukup panjang dan lebar dan berlari kecil menuju meja makan lalu menyambar sepotong roti dan meminum susu dalam sekali teguh kan susunya lalu marahi tangan kanan neneknya untuk mencium punggung tangan tersebut.

" Yang mau ikut bersama saya buruan, saya nggak mau menunggu kalian jika kalian masih lama lagi," ucap Zack yang meninggalkan mereka.

Sedangkan adik dan sepupunya keheranan dengan sikap dari Zack. Seperti itulah setiap hari kebiasaan dari cucunya Zoya Annira Elshanum yang belum dapat izin dari kakak dan Papinya untuk kembali mengendarai mobilnya sendiri, dikarenakan beberapa bulan yang lalu Zoya yang menabrak mobil seseorang yang membuatnya harus berhadapan dengan pihak kepolisian.

Dengan alasan itu pula sehingga papinya Arya Wiguna tidak memberikan izin lagi untuk mengemudi kepada putri tunggal nya itu.

Orang tua mereka tidak pernah membatasi ataupun mengatur apa yang mereka kehendaki kepada anak-anaknya, mereka memberikan kebebasan pers sepenuhnya untuk menentukan pilihan mereka sendiri.

Sedangkan ke dua sepupunya yang bernama Keyna Andira Kim Said dan Raditya Dika Ananto memilih jurusan Pengacara dan Bisnis. Mereka memilih satu kampus saja.

Hari ini adalah hari pertama Zoya kembali ke kampusnya setelah beberapa hari yang lalu mengalami kecelakaan kecil. Zoya tidak sengaja menabrak mobil seseorang dari belakang, Zoya waktu itu melajukan mobilnya dengan kecepatan cukup tinggi, karena dalam keadaan terlalu terburu-buru ingin segera sampai ke kampusnya. Sehingga tidak terlalu fokus dengan kondisi jalan yang dilaluinya.

Zoya memakai baju almamater nya sebelum masuk ke dalam ruangan prakteknya yang di dalamnya sudah banyak berdatangan Mahasiswa teman sekampusnya. Zoya memilih jurusan dokter anak, padahal jika dilihat dari karakter zoya yang sedikit tomboy jurusan tersebut kadang dinilai oleh orang lain tidak pantas dan tidak sesuai dengan karakter yang dimiliki oleh Zoya. Bahkan banyak yang tidak percaya dengan kemampuan Zoya menjadi seorang dokter anak.

Mereka sedikit kecewa Zoya mengambil jurusan dokter ahli bedah atau dokter umum ketimbang dokter anak. Mereka menganggap dokter anak itu jaminan masa depannya tidak seperti dengan dokter ahli lainnya. Untung saja Zoya masih bisa di terselamatkan, karena dosennya terlambat sekitar 10 menit sebelum kedatangannya.

"Hey Zoya kamu beruntung sekali untung saja pak Leonardo belum datang, jika tidak aku yakin kamu pasti dapat omelan lagi dan tidak akan mengikuti praktek hari ini," ucap Abigail.

Zoya hanya menatap temannya itu sekilas tanpa ada niatan untuk menimpali perkataan dari salah satu temannya itu, yang kebetulan duduk di samping kirinya Zoya.

Zoya hanya membuka tasnya, mengeluarkan beberapa bukunya. Hingga sore hari, Zoya masih sibuk dengan perkuliahannya sama halnya dengan adik dan sepupunya yang lain Raditya dan Keyna serta Zack. tahun ini Keyna dan Raditya berada di semester terakhir. Kemungkinannya tahun ini akan menyelesaikan perkuliahan nya di Amerika Serikat, sehingga bisa bisa kembali ke tanah air sesuai dengan amanah dari orangtua mereka. Raditya dan Key lebih sibuk dibandingkan dengan Zack dan Zoya, karena mereka akan segera lulus dan kembali ke Tanah air tercinta untuk melanjutkan bisnis ke dua orang tuanya.

" Ya Allah sudah terlambat sholat ashar kalau begini, ini sih gara-gara Dosen Leonardo itu yang selalu saja memberikan tugas yang banyak banget, sholat ashar pun harus terlewatkan," omel Zoya saat melihat jam tangannya yang melingkar cantik di pergelangan tangan kirinya.

Zoya segera meraih dan memasukkan kembali buku-bukunya ke dalam tasnya, lalu berjalan terburu-buru untuk segera ke arah luar kampus. Zoya terpaksa memakai kendaraan umum untuk sampai ke Apartemennya yang jaraknya tidak terlalu jauh dari kampusnya.

Apartemen tersebut sengaja dibeli oleh Zoya sebagai tempat sholat dan istirahat sejenaknya sebelum pulang ke kediaman neneknya. Jarak tempuh dari rumah neneknya ke kampus sekitar kurang lebih 45 menit.

Dari pada harus bolak-balik yang butuh waktu lama dan tenaga ekstra sehingga Zoya meminta izin kepada kedua orang tuanya papi Wiguna dan mamanya Paramita untuk membeli satu unit apartemen yang cukup mewah yang berada di sekitar universitas nya.

Zoya saking buru-buru nya saat berjalan hingga harus berlarian ke dalam lift. Zoya mempercepat langkahnya karena sudah hampir jam 04.00 lewat, yang waktu sholat ashar hampir habis. Sehingga Zoya memutuskan untuk berlari, tapi karena terlalu terburu-buru tanpa dia sadari tubuhnya menabrak seseorang yang berjalan berlawanan arah dengannya tubuh tinggi tegap seseorang.

Akibat dari tabrakan itu semua buku-buku yang dipegangnya berhamburan ke atas lantai, tubuhnya pun hampir terjatuh ke lantai seandainya Zoya tidak mampu menguasai keseimbangan tubuhnya itu. Tapi orang yang berpakaian serba hitam itu sedikit pun tidak meminta maaf ataupun membantu Zoya untuk memungut buku-bukunya yang sudah berhamburan ke atas lantai marmer apartemennya.

Hal tersebut membuat Zoya menggerang kesal dan sangat marah karena membuang waktunya terbuang percuma. Dengan wajah yang memerah menahan gejolak amarahnya yang sudah membuatnya marah menahan amarah nya.

Suara teriakan dari Zoya yang menggelar memenuhi seluruh lantai dasar Apartemennya tersebut.

"Hey stop!!! teriak Zoya.

Zoya berdiri di tempatnya dan menghentakkan kakinya saking jengkelnya dengan sikap pria itu.

"Awas saja yah kalau suatu saat nanti kita bertemu lagi, aku akan memukulimu dengan buku-buku ini," sumpah serapah dari Zoya saking jengkel nya dengan sikap dari orang yang kemungkinannya orang itu adalah seorang pria jika dilihat dari postur tubuhnya.

orang yang menabraknya memakai pakaian serba hitam, sepatu warna putih dan memakai topi serta masker di wajahnya. Kejadian tersebut cukup cepat sehingga Zoya tidak cepat bereaksi untuk menangkap orang tersebut dan tidak bisa mengenali wajahnya.

Zoya tidak peduli lagi dengan orang itu dan segera menekan tombol liftf untuk segera naik ke unit apartemen nya yang berada di Lantai dua puluh. Apartemen tersebut termasuk yang termewah yang ada di pusat jantung Kotakota New York.

"Aku mimpi apa semalam yah sampai hari in bisa bertemu dengan seseorang yang tidak tahu sopan santun," ucap zoya yang sangat jengkel.

Insiden kecil yang terjadi padanya segera dilupakan oleh Zoya. Bergegas masuk ke dalam Lift. Perlahan Lift berjalan menuju lantai 20 tempat unit apartemennya berada.

Zoya kembali berlari kearah pintu apartemennya dan tidak memperdulikan hpnya yang berdering sedari tadi. Bagi Zoya sholat ashar lebih penting dari segalanya. Zoya membanting pintu kamarnya dan langsung melempar tasnya begitu saja ke atas ranjang king size-nya. Zoya bergegas mengganti pakaiannya lalu mengambil air wudhu.

"Semoga saja aku tidak akan bertemu lagi dengan orang itu, jika tidak pasti aku akan pites kepalanya," ucapnya lalu memakai mukenah nya.

Zoya melaksanakan sholat ashar dengan khusyuk dan selalu menyempatkan waktunya untuk membaca al-quran, walaupun hanya beberapa ayat.

Beberapa saat kemudian, Zoya menyelesaikan sholatnya lalu melipat perlengkapan tersebut kedalam lemarinya. Dia meraih tasnya sambil mendudukkan bokongnya ke atas tempat tidurnya, kemudian merogoh ke dalam tas tersebut. Tas ransel tersebut berwarna coklat muda.

Zoya mencari keberadaan hpnya yang berdering sedari tadi, tapi bukan hp yang dia pegang melainkan sebuah senjata api. Zoya langsung terjingkak setelah menyadari benda apa yang dipegang nya zoya melihat dengan jelas benda apa yang dipegang nya saat itu.

"Ya Allah, ini punya siapa?" tanya Zoya yang tidak percaya dan bertanya-tanya kenapa senjata api itu bisa sampai ke dalam tasnya.

Assalamualaikum Readers..

Salam kenal ini novel ke dua aku di Webnovel yah, semoga suka ✌️

Jangan Lupa untuk mampir dan berikan komentarnya yah ✌️

by Kasma sayang

Makassar, Senin, 06 Juni 2022


Load failed, please RETRY

New chapter is coming soon Write a review

Batch unlock chapters

Table of Contents

Display Options

Background

Font

Size

Chapter comments

Write a review Reading Status: C1
Fail to post. Please try again
  • Writing Quality
  • Stability of Updates
  • Story Development
  • Character Design
  • World Background

The total score 0.0

Review posted successfully! Read more reviews
Report inappropriate content
error Tip

Report abuse

Paragraph comments

Login