Mobil Andres melaju kencang menuju perbukitan mengikuti mobil papanya dan berhenti di depan rumah putih yang panjang. Kata Andres, mereka akan mampir ke rumah sahabat papanya yang memiliki ladang bunga matahari yang barusan mereka datangi. Mereka disambut oleh seorang pria paruh baya bertubuh tinggi besar dengan perut buncit dan rambut memutih hingga ke kumis dan jenggotnya. Dari percakapan yang Zizi pahami setengah-setengah, sepertinya mereka baru bertemu lagi setelah pesta pernikahannya.
"Aku tidak tahu dia datang," bisik Zizi ketika mereka berjalan masuk.
Andres tertawa samar, "karena kamu sibuk sendiri."
Zizi menyeringai sambil memainkan genggaman tangan Andres. Dia tidak marah karena memang betul apa yang dikatakan Andres barusan.
Rumah orang ini luas sekali. Ada beragam jenis bangunan dan semuanya bercat putih. Mereka berjalan sedari tadi entah mau kemana. Jangan menyuruhnya keluar sendiri, kalau tidak mau berputar-putar dan tersesat.