Download App
25% flowers that dream ? / Chapter 20: pulau banyak

Chapter 20: pulau banyak

hari ini kami putuskan untuk berangkat setelah semua selesai dengan urusan masing masing dari saat di bandara aku sudah ada yang gak beres dengan perutku dan benar saat di penerbangan aku mabuk udara berat.

Tarika:"huueek week ayah uhuk uhuk air"

Ayah:"kakak gak papa, ini masih beberapa jam looo"

Bunda:"tumben anak bunda yang ini mabok"

Fandri:"hahahahah"

Tarika:"pijitin pundak tarika dong bun"

Fandri:"manja banget"

Tarika:"diam kamu"

Ayah:"fandri udah ah jangn ganggu kakak kamu dulu gak kasihan"

Tarika:"ayah hhuueekk sakit"

Bunda:"uluh uluh anak ayah banget"

Fandri:"hahaha"

Ayah:"kalian ini yaaa, sabar ya nak nanty ayah mintakan obat mabok atau obat tidur"

Bunda&Fandri:"hahaha"

Tarika:"hhuuu huuu huuu"

dan tidak di perbolehkan untuk mengkonsumsi obat setelah mabuk akan sama saja jadi aku pun mencoba tidur dan hanya beberapa saat saja mabuk itu tetap berlanjut dan sampai kami sampai di aceh singkil pun aku pun masih saja mabuk walau tak begitu parah.

Tarika:"ayah minum yah"

Ayah:"ini, sebentar lagi kita istirahat ya nak"

Fandri:"anak ayah bnget"

Bunda:"hahahaha"

Tarika:"ya ampun gak habis habis kalian ganggu aku ya, aku lagi gak bisa lawan kalian sumpah ini menyakitkan"

Ayah:"awas kalian ya"

Fandri&Bunda:"hahahaha ampun"

Tarika:"ayah mereka jahat banget akau gak bisa lawan"

Ayah:"ada ayah nak"

Fandri:"aahh aakk ampun yah sakit yahh udah dong yah"(di jewer)

Ayah:"udah ayah bilang jangan ganggu!!"

Bunda:"hahahahah rasain"

Tarika:"bunda juga sama aja"

Bunda:"gak kok sayang gak"

Tarika:"hmm"

kami pun sampai rumah makan yang di maksut ayah tadi kami beristirahat dan sambil menunggu kapal untuk melanjutkan ke tujuan kami,aku sekarang sudah baikan dan berharap nanty pula tak mabuk laut.

Tarika:"semoga aku gak mabuk laut lagi ah"

Fandri:"amin"

Tarika:"tumben, kenapa"

Fandri:"malas cari rubut"

Tarika:"hahahah"

Fandri:"ketawa nanti nangis"

Tatika:"emang dasar!!"

Ayah:"udah dong nak kita lagi liburan lo"

Bunda:"udah yuk!! udah datang tu kapalnya, jangan ada yang tinggal ya"

Fandri&Tarika:"sip!?"

kami pun segera menaiki kapal keadaan saat ini cukup ramai tidak hanya

penduduk lokal ada juga wisatawan asing yang terlihat, ya memang tak heran lagi sekarang semakin banyak tempat indah di indonesia jadi tempat pariwisata baik lokal maupun untuk orang asing,tidak memakan waktu lama kami pun akan sampai.

walau kami tiba matahari sudah hampir tenggelam kalian taulah kalau namanya lautan tempat paling indah melihat matahari tenggelam entah apa yang aku pikirkan tapi aku ingin ada seseorang suatu saat nanti pergi bersamaku ke sini lagi melihat indahnya bersama.

Fandri:"udah yuk kak masuk agak dingin aku rasa"

Tarika:"duluan sebentar lagi kakak nyusul"

Fandri:"ok kak"(masuk)

Ayah:"mana ci kakak fan??"

Fandri:"kata nya bentar lagi nyusul yah"

Ayah:"ooh, ya udah pada istirahat dulu nanti kalau udah kita keliling malam ok"

Bunda&Fandri:"ok"

aku duduk di pasir putih di tepi pantai dengan kaki sedikit tersentuh ombak dengan hembusan angin dingin menemani sepi ada sedikit rindu yang terasa saat ini, teringat walau bukan pada tempat yang sama ada sedikir rasa sakit di ulu hati sesaat tanpa sadar air mata menetes membasahi pipi aku mulai menatap kosong ke arah jauh tenggelam hingga mata seakan ingin terpejam bersama udara yang serasa dingin.

(buat para penikmat sepi pasti pernah tau rasanya jadi tarika yaa, dari pada di tempat keramaiyan tepi pantai yang sepi seperti itu banget banget deeh menyentuh hati) nita neko

Tarika:"bodohnya aku jatuh cinta sama orang yang tak akan bisa memblas cinta dan harapan besar ku bodoh!!"

perlahan kurasakan debaran jantung di dada yang teratur namun sedikit ada rasa sakit mengingat beberapa kenangan indah yang terasa sakit dan pahit penyiksa membuat air mata semakin membasahi kini aku semakin menjadi memeluk lututku sambil nelepas kegilaan ini sampai aku berpikir.

"inginku lupakan perasaan yang menyiksa ini tapi semua tak semudah seperti aku menggenggam debu yang sudah di bersihkan lalu di buang akan pergi di hempas angin begitu saja, aku rasa ini tak semudah itu"

akhirnya ada hela nafas yang begitu panjang, segera kuseka air mataku

"jalani aja dulu"

kembali dengan diriku lagi lalu masuk kerna magrib telah tiba.

===========

di sini saya sedikit sedih

karna terkadang wanita yang lemah itu harus kuat

bagaikanapun sakitnya,lukanya dia akan tersenyum

dan dia akan menangis di tempat sepi

😭😭😭😭😭

semoga kita semua wanita yang kuat yaaa

😍😍😍😘😘😘😘


next chapter
Load failed, please RETRY

Batch unlock chapters

Table of Contents

Display Options

Background

Font

Size

Chapter comments

Write a review Reading Status: C20
Fail to post. Please try again
  • Writing Quality
  • Stability of Updates
  • Story Development
  • Character Design
  • World Background

The total score 0.0

Review posted successfully! Read more reviews
Report inappropriate content
error Tip

Report abuse

Paragraph comments

Login