Download App
2.76% Fell in LOVE with a CRIMINAL / Chapter 13: Bab 13. Kecerobohan Earl

Chapter 13: Bab 13. Kecerobohan Earl

Katherine menggelengkan kepalanya. Dari pengamatan Earl, terlalu cepat untuk menggeleng tidak tahu. Jelas sekali jika Katherine tidak mau bekerja sama dengannya. Earl menghela nafasnya berusaha untuk mengatur emosinya.

"Aku tidak ingat Earl. Aku pingsan jika kau lupa." Earl masih menatap Katherine saat wanita itu sadar betul bahwa Earl tidak akan percaya dengan perkataannya.

"Kate, aku tahu ini berat bagi keselamatan dirimu dan keluargamu. Kau tahu pasti tujuanku datang menemuimu. Ketika kau melihatku, kau seperti telah berlatih keras untuk bereaksi sebelumnya di hadapanku." Katherine tetap tidak mau menatap balik mata Earl. 

Ia duduk dengan gelisah di bangkunya. Ia tidak lagi menopangkan kepala pada tangannya dan tangan satunya sama sekali tidak bisa berhenti mengetuk meja. Ia gugup. Tatapan Earl seakan-akan mampu melihat semua isi hatinya, Katherine tersenyum semakin gugup sambil menyisipkan anak rambut ke belakang telinganya.

"Apa maksudmu Earl? Aku tidak mengerti." Earl yang ditanya tidak langsung menjawab. Jari telunjuk tangannya sengaja menyentuh bibir gelas dan perhatian Katherine pun teralihkan ke jari itu. 

"Kate, bekerja samalah denganku. Aku tahu kau tidak sengaja terlibat dalam perkara ini. Kau bernasib sial karena hadir disana sebagai korban denganku. Jika kau berusaha menutupi semua kenyataan, aku tidak akan menemukan titik terang, Kate." Ujar Earl. Ia sudah membuat Katherine tampak menyedihkan seperti wanita yang tertangkap basah tapi tidak mau mengaku.

"Earl aku-aku tidak mengerti kemana arah pembicaraan ini. Apa yang berusaha kau tanyakan padaku, aku tidak mengerti." Putusnya dengan raut wajah enggan membahas pembicaraan itu lebih lanjut. Earl sendiri juga tidak suka bermain detektif dan memaksanya untuk bicara. Tapi ia juga tidak punya pilihan.

"Kate, kau berusaha melindungi orang itu, atau keluargamu? Kau harus tahu posisimu sekarang ini. Jika kau berniat melindungi keluargamu dari lingkaran setan ini, kau seharusnya bekerjasama denganku. Bukankah kau berkata keluargamu segalanya untukmu?"

"Earl aku tidak tahu apapun. Mengapa kau memberiku pertanyaan aneh ini? Apakah kau mengancamku sekarang?" Earl sekarang dapat menyaksikan banyak sekali perubahan ekspresi Katherine dalam satu waktu. Ketakutannya, kepanikkannya bahkan kegelisahaannya setiap kali Earl mengeluarkan banyak kata dari mulutnya.

Katherine berdiri menatap Earl dengan tatapan keras kepalanya dan segera memanggil pelayan untuk membayar kopi. Earl hanya diam menatap Katherine dengan ekspresi datar yang kemudian menggelengkan kepalanya pasrah.

"Earl. Aku berterima kasih karena kau telah menyelamatkan hidupku pada kecelakaan itu. Dan mulai dari sekarang aku tidak ingin bertemu denganmu lagi karena kau sepertinya mencurigaiku dan bertanya luka trauma yang aku alami. Maaf Earl, seharusnya kau lebih bersikap hati-hati jika bertanya mengenai luka mental seseorang." Ucapnya berdalih menyalahkan Earl.

Ia pun pergi meninggalkan Earl dengan begitu terburu-buru dan menoleh sebentar untuk menatap Earl kemudian berlalu pergi. Earl masih duduk disitu dan menyesap kopinya santai. Perjalanannya untuk menemukan titik terang dari kecelakaan itu kini terhenti karena Katherine.

"Arthur brengsek!" Earl bergumam memaki Arthur.

-Di perjalanan-

Butuh waktu lebih dari empat jam bagi Earl untuk sampai di kantor malam ini. Karena perjalanan memutar dari distrik G menuju distrik A. Ia tidak ingin memusingkan tentang Katherine yang nyatanya sama sekali tak membantunya.

Dan Earl tidak bisa menyalahkan Katherine sepenuhnya karena ia pun punya kehidupan sendiri yang begitu sempurna untuk dilindungi. Bagi Katherine saat ini ia tidak punya banyak peluang untuk terus berlari dari kejaran Arthur jika ia membeberkan hal yang sebenarnya pada Earl.

Bahkan tentang siapa wanita yang memerankan dirinya di dalam video itu pun jelas Earl tidak tahu dan tidak yakin dirinya. Jelas sekali bahwa dari rekaman CCTV yang palsu itu membungkam semua orang yang ada di lokasi itu. Ratusan mata yang melihatnya. Haruskah Earl mengatakan jika Arthur telah bersembunyi dengan baik sebelum bertemu paksa dengannya? Entahlah, pria itu terlalu misterius.

Ia hanya butuh mengumpulkan data untuk memperkuat bahwa Arthur dengan segala bencana di belakangnya adalah sumber petaka bagi Earl. Siapa yang menyangka kejadian seperti ini malah mengundang seperti bayangan yang terus mengikutinya.

Earl terus berkendara dengan tenang di dalam mobilnya. Otaknya penuh dengan segudang pemikiran dan tenggelam hingga tanpa sadar sebuah mini van terjungkal terbang ke arahnya dengan kecepatan yang tidak wajar.

Mobil itu menabrak pembatas jalan dan menyebabkan mobil itu terpental dengan cepat menghantam mobil hitam milik Earl. Earl tidak sempat bereaksi untuk mengatur stir mobilnya karena melamun. Ia langsung melindungi kepalanya dengan kedua tangan hingga kantung udara di depannya mengembang saat mobil mereka berbenturan keras. Earl tidak berkutik.

Mini van itu dengan keras menghantam bagian depan mobil Earl dan benar-benar meremukkan body depan mobilnya. Earl memang memiliki mobil standar negaranya. Hanya saja jika mobil murah sekalipun jika menabrak pembatas jalan dalam keadaan kencang pasti masih tetap kuat daya tabraknya.

Earl terjepit di dalam mobilnya. Ia tidak dapat merasakan kedua kakinya sesaat ketika ia membuka matanya yang begitu buram. Ia menyentuh kepalanya yang berdenyut sakit hingga cairan hangat keluar dari hidungnya.

Earl mengusap darah itu dengan tangannya yang masih gemetar hebat. Ia menyadari bahwa rambutnya telah di penuhi darah ketika ia merasakan sakit teramat sangat di bagian perutnya.

Earl terkulai lemas. Ia hanya melihat beberapa orang datang dengan cahaya lampu yang menyilaukan. Pikiran Earl begitu kosong, perlahan tubuhnya mati rasa hingga kepalanya yang bersimbah darah karena hantaman keras dari pintu mobilnya yang entah kemana.

"Tolong seseorang hubungi 119! Cepat!" Pekik seseorang.

"Ya tuhan! Apakah dia masih hidup?"

"Apakah ada yang mengenalnya?"

Berbagai racauan orang-orang yang mengerumuni Earl seperti semut yang menemukan sebongkah gula. Earl menjulurkan tangannya berusaha meraih seseorang di dekatnya. Tenggorokannya sakit sekali ketika ia berusaha mengeluarkan suara. Namun hanya darah yang keluar dari mulutnya.

"A... rth...ur...."

-Kantor pusat Distrik A-

Finni sedaritadi tampak gelisah setelah menerima sebuah telepon tidak dikenal di ponselnya. Ia terlalu sering menerima panggilan dari nomor yang tidak dikenal hanya untuk sebuah telepon spam yang mengganggu setiap hari.

Entah itu perbuatan siapa, yang pasti Finni tidak akan mengangkatnya dan duduk fokus pada pekerjaannya. Namun ketika menerima pesan dari nomor tidak dikenal itu, jantung Finni terasa lepas dari tubuhnya

"Saya petugas ambulance membawa seorang wanita dan menyuruhku untuk menghubungi nomor ini. Dia berpesan 4791 4550 pada anda."

Finni dengan secepat kilat menghubungi nomor itu setelah membaca isi pesan. Itu jelas delapan digit nomor kepemilikan ID Card Earl.

"Demi tuhan! Apakah wanita itu baik-baik saja?!" Teriak Finni tidak tenang.

Wajahnya pucat pasi begitu mendengar suara bising ambulance di seberang telepon. Duke dan Tom langsung bangkit dari tempat duduknya dan menatap Finni ketakutan. Teriakannya itu sungguh membuat Tom bahkan tidak bisa menelan ludahnya dengan benar.

"Oh tuhan... Rumah sakit bedah umum distrik G? Baik! Kami akan kesana sekarang." Finni langsung berhamburan menghampiri Tom dan Duke. Sudah tidak ia pedulikan lagi seperti apa ekspresinya saat ini karena paniknya ia sekarang.

"Earl kecelakaan parah di Distrik G. Kondisinya sangat parah. Aku akan membuat laporan pada Ricard, kalian tolong buatkan surat izin pemakaian helikopter untuk menjemput Earl. Utamakan keselamatan!" 

Duke dan Tom segera berbagi tugas dan Finni dengan segera melapor pada atasan. Tidak perlu berlama-lama lagi karena memang situasinya genting sekali.

"Apa yang dia lakukan di distrik G? Bukankah sudah aku bilang untuk membawa partner? Dia terlalu sombong dengan kemampuannya hingga berakhir seperti ini. Siapkan segera helikopter! Jemput Earl dan biarkan ia ditangani dokter ahli militer." Omel para atasan.

Mereka tentu saja kaget dengan berita ini. Justru setelah identitas Arthur dibongkar olehnya, seharusnya ia bisa lebih berhati-hati. Terlebih anak buah Arthur sudah jelas mengetahui jati dirinya.

Ricard harus memasang telinga tebal-tebal karena omelan demi omelan diterimanya. Ia terpaksa mendekam di basecamp lebih lama dan menahan diri. Biar bagaimana pun Earl adalah kunci untuk menangkap Arthur.

"Huey Cobra [1] sudah siap diterbangkan!" Finni datang terengah dan melapor pada Ricard.

"Bagus! Kita berangkat sekarang!" 

Note [1] adalah helikopter tempur buatan Amerika dengan kapasitas tempur ringan. Ia helikopter yang dirancang memiliki Roket Hydra dan Misil Anti Tank otomatis dengan Wire Command Link yang canggih.


next chapter
Load failed, please RETRY

Gifts

Gift -- Gift received

    Weekly Power Status

    Rank -- Power Ranking
    Stone -- Power stone

    Batch unlock chapters

    Table of Contents

    Display Options

    Background

    Font

    Size

    Chapter comments

    Write a review Reading Status: C13
    Fail to post. Please try again
    • Writing Quality
    • Stability of Updates
    • Story Development
    • Character Design
    • World Background

    The total score 0.0

    Review posted successfully! Read more reviews
    Vote with Power Stone
    Rank NO.-- Power Ranking
    Stone -- Power Stone
    Report inappropriate content
    error Tip

    Report abuse

    Paragraph comments

    Login